Saturday, January 16, 2016

Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita

Lagi, sebuah pengalaman perkemahan dengan judul Buper Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita. Pengalaman bersama pramuka ini ditulis oleh Samaroh Zulfa Muntoha, saat mengikuti kegiatan Ujian Perkemahan di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro yang terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Zulfa, panggilan dari Samaroh Zulfa Muntoha, adalah Pramuka Penegak dari gugusdepan yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Sukoharjo. Kegiatan Ujian Perkemahan di Buper Sekipan Tawangmangu, telah memberikan cerita tersendiri yang tidak hanya layak untuk disimpan namun juga dibagi kepada pembaca Blog Pramukaria. (Red.)

-----

Ujian Perkemahan (UP) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Ambalan Arjuna Srikandi yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Sukoharjo (SMANJIKO). Kegiatan ini sebagai salah satu indikator pencapaian yang diraih peserta didik Pramuka Penegak kelas X selama latihan rutin di semester satu. Bentuk kegiatan Ujian Perkemahan ini berupa perkemahan 3 hari 2 malam dengan bentuk penilaian individu dan beregu. Penilaian individu diharapkan dapat menggali potensi peserta didik yang berada di Pangkalan SMA Negeri 1 Sukoharjo. Adapun kegiatan yang bersifat beregu dapat meningkatkan kerjasama diantara peserta didik. Ujian Perkemahan ini juga sebagai upaya dalam pembentukan karakter peserta didik dalam hal kemandirian, kerjasama dan memupuk jiwa nasionalisme bangsa.


Logo kegiatan Ujian Perkemahan
Logo kegiatan Ujian Perkemahan SMAN 1 Sukoharjo


UP X diselenggarakan di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada tanggal 20 - 22 Oktober 2015. Sekipan sendiri merupakan sebuah bumi perkemahan seluas 47 ha yang terletak di daerah berketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut (dpl). Dengan topografi yang berupa perbukitan, suhu di bumi perkemahan ini cukup sejuk dan segar dengan temperatur berkisar antara 18-24 °C. Apalagi ditambah dengan bentangan hutan pinus dan hutan alam serta aneka tumbuhan anggrek liar yang semakin membuat panorama di buper ini memikat.

Pesona lainnya adalah adanya sungai yang membelah area bumi perkemahan. Airnya jernih, bening, dan menyegarkan. Keindahan dan pesona Sekipan tambah komplit dengan adanya aneka wana wisata di sekitarnya seperti air terjun, perkebunan stroberi dan outbond area. Berkemah di Sekipan Kalisoro serasa mengunjungi hutan dalam film Twilight.

Peserta dalam kegiatan kali ini adalah Anggota Kelas X sejumlah 434 siswa. Kegiatan diisi dengan berbagai Giat Prestasi. Giat Prestasi Individu yaitu Ujian Tulis dan Gelar Potensi Siswa. Sedangkan Giat Prestasi Beregu yaitu K3 (Kebersihan, Kerapian dan Keindahan), Ujian Praktek dan Pentas Seni.

Setelah melalui perjalan selama kurang lebih satu setengah jam, kami tiba di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro Kecamatan Tawangmangu. Setibanya di buper kami langsung mendirikan tenda. Kegiatan pertama adalah Upacara Pembukaan dan Ujian Tulis Individu. Materi yang diujikan dalam ujian individu adalah sejarah kepramukaan di Indonesia dan sejarah kepramukaan dunia, teori peta, per-sandi-an dan pengetahuan umum lainnya. Ujian dilaksanakan dengan kejujuran. Dalam melaksanakan ujian tulis saya tidak memiliki kesulitan yang berarti karena semua materi yang diujikan telah diajarkan pada latihan rutin hari jumat sebelumnya.


Ujian Kepramukaan di Buper Sekipan
Ujian tertulis dalam Ujian Kepramukaan SMA Negeri 1 Sukoharjo di Buper Sekipan Tawangmangu

Setelah istirahat sejenak, kegiatan dilanjutkan dengan Gelar Potensi Siswa (GPS). GPS adalah perlombaan yang berisi penampilan bakat secara individu dari masing-masing peserta. Pelaksanaan GPS dibagi dari berbagai kelompok, dimana di setiap kelompok didampingi oleh anggota Dewan Penegak. Pemenang GPS perkelompok akan maju ke babak final yang akan digelar pada keesokan harinya. Berbagai bakat seperti pencak silat, menyanyi, menari dan bermain sulap ditampilkan. Saya yang hanya menampilkan tembang geguritan (puisi dalam bahasa Jawa) tidak lolos ke babak selanjutnya (final). Namun salah satu teman sekelasku berhasil masuk babak final lewat atraksi menyanyi sambil bergitar.

Malamnya, udara di Bumi Perkemahan Sekipan Kalisoro terasa sangat dingin hingga membuatku kesulitan untuk tidur. Untung salah satu teman satu sangga bersedia berbagi sleeping bag-nya denganku. Satu pelajaran tidak terlupakan dari Sekipan malam itu; jangan lupa membawa sleeping bag (kantung tidur) saat berkemah di Sekipan.

Kegiatan hari kedua adalah Ujian Praktek yang dilaksanakan per-sangga. Materi yang diujikan adalah PBB (peraturan baris berbaris), KIM, peta (peta lapangan dan peta panorama), menaksir, survival, semboyan dan sandi, seni kerajinan, pengetahuan umum, dan tali temali. Saya sempat kesulitan saat berada di pos survival. Hal ini dikarenakan saya tidak tahu bahan makanan yang dapat diperoleh di alam.

Siang harinya, setelah isoma (istirahat, solat, dan makan) kami melaksanakan outbond. Petamanya kami dikumpulkan di lapangan dan dibagi dalam beberapa kelompok. Semula saya mengiira pembagian kelompok sesuai sangga, namun ternyata kami dikelompokan secara terpisah. Awalnya saya merasa canggung, namun saya mencoba mengakrapkan diri dengan teman satu kelompok meskipun berasal dari kelas yang berbeda. Outbond dibagi menjadi beberapa pos dimana di setiap pos kami harus menyelesaikan tantangan dengan baik dan mengalahkan regu lain. Ada peraturan pada outbond yaitu jika melakukan kesalahan harus berkata "Teman-teman aku minta maaf ya, tetep semangat" dan harus di jawab dengan "Iya aku maafin tetap semangat juga". Tentu saja mengatakannya dengan gaya yang tidak biasa. Saya malu karena banyak melakukan kesalahan. Tetapi ternyata dengan meminta maaf kepada setiap anggota kelompok memnjadikan kami semakin akrab. Saat apel sore ada pengumuman kelompok outbond terbaik, ternyata kelompokku menjadi juara 3. Saya senang walaupun hadiahnya hanya snack kecil tapi kami merasa bangga karena dapat bekerjasama dengan baik.

Malamnya setelah menjalankan sholat magrib kami mempersiapkan diri untuk malam api unggun. upacara api unggun dilaksanakan dengan penyalaan api dasadarma. Malam api unggun dimeriahkan dengan pensi (pentas seni antar kelas). Kelas saya mengangkat musik genre jazz, dengan lagu berjudul “gaza tonight” yang dikolaborasikan cahaya senter.

Api Unggun di Buper Sekipan
Api Unggun dalam Ujian Kepramukaan SMA Negeri 1 Sukoharjo di Buper Sekipan

Hari terakhir di Bumi Perkemahan Sekipan kami sibuk dengan packing (pengemasan) perlengkapan pribadi maupun sangga. Selepas mengemas barang kami mengikuti upacara penutupan. Saat upacara penutupan inilah diumumkan sangga tergiat, peserta GPS terbaik, dan pensi terbaik. Sayangnya tidak satupun yang dapat saya raih.

Walaupu pulang tanpa gelar tapi saya senang mengikuti UP X. Semua pegal dan nyeri terbayar oleh canda tawa di Buper Sekipan dengan segala pesona keindahannya. Pohon yang menyapa saat kami datang. Angin yang menyambut dengan keramahanya. Inilah Sekipan Menyimpan Cerita.

Baca Juga:

  1. Kemenangan Tak Terlupakan LKBBT di Balaikota Bogor
  2. Bumi Perkemahan Kaligua Penuh Cerita



Indah Yusnia FR
BIODATA PENULIS
Penulis, Samaroh Zulfa Muntoha (Zulfa) adalah Pramuka Penegak di pangkalan gugusdepan SMA Negeri 1 Sukoharjo, Jawa Tengah. 


Ingin berbagi pengalaman bersama pramuka seperti tulisan Samaroh Zulfa Muntoha tentang "Bumi Perkemahan Sekipan Tawangmangu Menyimpan Cerita" di atas? Tulis dan kirimkan ke redaksi Blog Pramukaria. Setiap pengalaman yang terpilih untuk dimuat, akan memperoleh pulsa seluler sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Baca ketentuannya di halaman : Pengalamanku Bersama Pramuka.


1 comment


EmoticonEmoticon