Thursday, January 26, 2017

Serunya Ikut KEPAK SMK Kwarda Jateng di Salib Putih

Pengalaman Bersama Pramuka kali ini ditulis oleh  Lola Lovytania, Pramuka Penegak asal SMK Negeri 1 Semarang. Lola akan bercerita tentang serunya pengalaman bersama pramuka saat mengikuti Kemah Pembinaan Karakter SMK (KEPAK SMK) Kwarda Jawa Tengah Tahun 2016. Yuk kita simak cerita Pengalaman Bersama Pramuka dari Lola saat mengikuti KEPAK SMK Jawa Tengah 2016 di Buper Agrowisata Salib Putih, Salatiga.

-----

Selasa, 15 November 2016 adalah awal dari kegiatan saya mengikuti KEPAK SMK. Saya dan seorang teman, mewakili SMK Negeri 1 Semarang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain saya, masih ada lagi siswa-siswi SMK lainnya yang mewakili kota Semarang dalam Kemah Pembinaan Karakter SMK (KEPAK SMK) Jawa Tengah Tahun 2016 yang diselenggarakan di Agrowisata Salatiga Eco Park Hotel & Camping Ground atau lebih dikenal dengan nama Salib Putih. Kegiatan berlangsung pada tanggal 15-18 November 2016.

Pukul 11.00 WIB tepat saya tiba di sekolah. Sebenarnya,  semua perwakilan SMK di Kota Semarang harus berkumpul terlebih dulu dan berangkat bersama ke lokasi KEPAK SMK. Namun atas saran Guru di sekolah, kami langsung berangkat ke lokasi. Akhirnya kami berangkat ke Buper Agrowisata Salib Putih, Salatiga dengan diantar guru kami.

Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di Bumi Perkemahan Salib Putih. Ternyata, di lokasi sudah banyak peserta yang datang dan tengah beristirahat. Kontingen Kota Semarang belum sampai. Saya sebenarnya bingung, harus duduk di sebelah mana. Akhirnya, saya bersama teman bergabung dengan anak-anak dari SMK lain di Jawa Tengah. Belum sampai duduk, mereka langsung menyanyikan lagu pramuka “Selamat Datang Kakak”. Saya merasa bahagia disambut dengan hangat oleh peserta lainnya, padahal belum saling mengenal.

Lumayan lama menunggu, kami berdua disuruh untuk check in barang dan menulis absen peserta di hotel. Jaraknya tidak jauh, mungkin hanya 300 meter dari aula tadi. Saat sedang mengisi absen, akhirnya rombongan dari Kontingen Semarang pun sampai. Lega rasanya.

Setelah makan dan mengambil barang, kegiatan awal dimulai. Seluruh peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah berkumpul menjadi satu di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan kegiatan. Semua berbaris dengan tertib dan khidmat mengikuti jalannya upacara. Nah, selesai upacara dilakukan pembagian tenda dan kelompok!

Peserta berbaris dan bernyanyi riang bersama Pembina, dan saya pun kebagian tenda nomor 25 dan bergabung bersama sangga 21. Tiap sangga beranggotakan peserta dari berbagai daerah. Sangga saya terdiri dari peserta asal Jepara, Salatiga, Purwokerto, Pemalang, Pati, Kendal dan lainnya. Di tenda, kami semua berbincang-bincang. Hahaha lucu ternyata meskipun masih satu provinsi tapi setiap daerah memiliki logat yang berbeda. Kata teman saya yang berasal dari Banyumas “Ora ngapak ora kepenak”, yang disambut tawa kami bersama. Namun meski begitu, kami tetap bisa bercanda bersama.

Kepak SMK Jateng 2016

Malam harinya, kegiatannya adalah Musyawarah Ambalan dan sosialisasi dari kakak Pembina. Wah menyenangkan sekali, di sini kami dapat belajar bagaimana cara berpendapat yang baik. Hasil dari Musyawarah Ambalan yang dilakukan dengan sangat singkat, nama ambalan kami adalah ambalan 5 yaitu ambalan Martha Christina Tiahahu, dan Tata teman saya, terpilih sebagai Pradana-nya. Kami juga membuat yel-yel, sandi ambalan, dan lambang ambalan kami.

Pukul 00.00 kegiatan baru selesai dan kami diperbolehkan untuk tidur. Cuaca di Agrowisata Salib Putih cukup dingin. Namun karena tidurnya dempet-dempetan maka tetap terasa hangat.

Paginya, kegiatan diawali dengan senam pagi di lapangan. Senam pertama menggunakan lagu Bondan, Ya Sudahlah. Setelahnya disusul dengan Senam Maumere atau Gemu Fa Mi Re, dan Senam Penguin. Bagian inilah yang paling seru! Hihihi, rasanya menyenangkan sekali berolahraga bersama dengan anak-anak Pramuka Penegak dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Kegiatan selanjutnya adalah Cross Country atau Penjelajahan. Saat penjelajahan inilah saya mendapatkan banyak ilmu, mulai dari wawancara langsung dengan warga, materi kepramukaan, pertolongan pertama (P3K), dan masih banyak lagi. Sampai di Camp Ground, kegiatan masih terus berlanjut. Mulai dari Lomba – lomba kebangsaan, pemberian materi SAKA, pengenalan lingkungan dan masih banyak sampai malam hari. Esok paginya kembali lagi berolahraga, namun saat itu maag saya kambuh sehingga saya tidak dapat mengikutinya.

Setelah merasa sehat, saya bergabung lagi dengan rombongan untuk membersihkan tenda bersama.
Kegiatan tidak berhenti sampai sini saja. Siang harinya, sekitar 510 pramuka peserta KEPAK SMK berkumpul di aula untuk acara santai. Yaitu, karaoke bersama! Bahagia sekali rasanya dapat teman banyak seperti ini. Setelah bersantai, kami membentuk tim dan anggota lain untuk ikut dalam Lomba Pengibaran Bendera dan menyiapkan acara pentas seni nanti malam. Saya kebagian menjadi peserta Lomba Pengibaran Bendera. Ambalan 5 pun  berlatih dan membentuk variasi formasi yang menarik. Lomba ini dinilai langsung oleh prajurit TNI. Seluruh peserta hanya diberi waktu selama 2 jam saja untuk menyiapkan pasukannya. Singkat sekali bukan? Hmm tapi jangan salah, di sini hebatnya Pramuka, sesingkat dan sesulit apapun tantangan itu. Kami tidak takut! Dan kami akan berusaha melaksanakannya dengan sebaik mungkin.

Setelah melihat penampilan dari ambalan lain, akhirnya Martha Christina Tiahahu tampil. Dengan percaya diri dan penuh keyakinan kami semua maju dengan variasi formasi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan lantang saat Sang Merah Putih dinaikkan. Meski belum puas dengan penampilan kami, tetapi kami yakin, kami sudah berusaha dan “hasil tak akan pernah mengkhianati prosesnya”

Malam harinya, acara api unggun dan pentas seni dimulai. Api Unggun kali ini sangat istimewa, karena saat pembacaan Dasadarma Pramuka diiringi dengan tarian.  Setelah upacara Api Unggun selesai, seluruh peserta membentuk lingkaran dan menjadi satu. Senangnya, kami bernyanyi bersama, dan bergembira dalam suasana hangat yang disaksikan oleh Api Dasadarma.

Selesai, semuanya bergegas menuju aula untuk menyaksikan pentas seni. Bermacam-macam, ada yang menampilkan drama komedi, stand up comedy, tarian daerah, tembang jawa, dan masih banyak lagi. Tak lupa, kakak Pembina pun menayangkan ‘foto-foto paparazzi’ peserta KEPAK saat kegiatan berlangsung. Kami semua menangis dalam haru, merasakan jika sebentar lagi akan saling mengucap salam perpisahan. Selesai pentas seni, renungan jiwa dimulai. Kami semua diajak untuk membuka pikiran kami sendiri, mencari jati diri kami dan meresapinya.

Malam semakin larut, pemenang lomba diumumkan, dan, jeng, jenggg! Ambalan 5 juara 3 Lomba Pengibaran Bendera! Yeayy! Meski juara terakhir, tapi kami semua bahagia, bukan karena mendapat hadiah wafer atau yang lainnya, tapi karena kami telah dipertemukan oleh Tuhan dalam kemah ini.
Acara upacara penutupan dimulai, dan kami semua mendapatkan hadiah yang tak ternilai harganya. Yaitu, kebersamaan dan kebahagiaan. Kami semua mendapat piagam penghargaan dan badge “BANGGA MENJADI TELADAN”. Saya tersenyum sendiri, merasa menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, sungguh.

Badge Kepak SMK 2016

Jum’at, 18 November 2016, adalah hari terakhir KEPAK SMK yang sekaligus menjadi kesempatan terakhir bagi kami untuk bersama. Di hari ini sudah tak ada kegiatan lagi, kami hanya tinggal berkemas, sarapan pagi, dan menunggu bus menjemput rombongan dari kota masing-masing. Saat sangga saya berkumpul, ada seorang yang berkata, “Saya bahagia bertemu kalian. Memang baru 3 hari bersama, tapi rasanya seperti sudah 1 tahun kita menjalin pertemanan.” Saya terharu mendengarnya. Kalian, teman – teman saya, keluarga saya, meskipun berbeda kota, daerah, wilayah, darah dan keluarga, meski jarak yang menghalangi, namun bisa saling bertemu. Meski raga terpisah jauh, tanpa tatap mata, tanpa bicara, namun hati kita akan selalu dekat.

Bertemu kalian semua adalah pengalaman saya yang sangat luar biasa, para Pramuka penegak yang tangguh berkumpul di sini. Kami anak Pramuka! Kami bangga menjadi teladan! Semoga kelak, kita dapat bertemu kembali. Terima kasih semuanya.

Baca Juga:




Biodata Penulis
Penulis, Lola Lovytania adalah Pramuka Penegak asal SMK Negeri 1 Semarang. Facebook: Lola Lovytania, Twitter: @lolavytania, Instagram: lolaovytania

Ingin berbagi pengalaman bersama pramuka seperti Lola Lovytania yang bercerita tentang "Serunya Ikut KEPAK SMK Kwarda Jateng di Salib Putih" di atas? Tulis dan kirimkan ceritamu ke redaksi Blog Pramukaria. Setiap pengalaman yang terpilih untuk dimuat, akan memperoleh pulsa seluler sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Baca ketentuannya di halaman : Pengalamanku Bersama Pramuka.

Add Comments


EmoticonEmoticon