Thursday, June 20, 2013

Menaksir Lebar Dengan Perbandingan Segitiga

Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mengasyikkan. Apalagi banyak cara dan metode yang bisa digunakan untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), 1/4 lingkaran, gelombang parabola, dan metode lainnya. Dan kali ini Blog Pramuka akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga.

Menaksir sendiri merupakan aktifitas “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Dari pengertian itu menaksir lebar dapat diartikan sebagai mengira-ngira lebar suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak jenis ketrampilan menaksir seperti menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir kedalaman, menaksir berat, dan lain-lain.

Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah satu materi dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011

Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga

Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.

Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.

Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:


Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
  1. Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
  2. Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
  3. Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
  4. Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
  5. Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
  6. Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik "D".
  7. Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
  8. Ukur jarak antara titik "D" dan "E"
  9. Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.

Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut:


Perbandingan Fleksibel

Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:
  • "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur agak semepit.
  • "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
  • Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE"; bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain.


Add Comments


EmoticonEmoticon