tag:blogger.com,1999:blog-50938612826043731742024-03-18T22:01:42.087+07:00PramukaMateri Informasi Edukasi Komunikasi PramukaMikalihttp://www.blogger.com/profile/00906202761416664239noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-81609043674267580232017-02-18T11:45:00.003+07:002024-02-06T18:35:23.720+07:00Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan Pertolongan pertama pada orang pingsan adalah cara menangani orang pingsan dan memberikan pertolongan pertama. Dalam berpramuka, kerap kali dijumpai <a href="https://www.pramukaria.id/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota pramuka</a> yang pingsan. Pun dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anggota <a href="https://www.pramukaria.id/" target="_blank">pramuka</a> sudah selayaknya dapat memberikan pertolongan pertama terhadap orang pingsan.<br />
<br />
Alih-alih menjadi panik, pramuka harus bisa menangani orang pingsan. Memberikan pertolongan untuk mengembalikan kesadaran orang pingsan, termasuk salah satu <i>scouting skill</i> yang harus dikuasai.<br />
<br />
Pingsan adalah suatu kondisi dimana terjadi hilangnya kesadaran sementara secara mendadak. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Dalam istilah medis, pingsan disebut sebagai sinkop.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHOIc2nXF_0hcwDPYpn-jFY7dCpJbjpG0K8XqJG7sxr-lwj0Nw1D_LzaqnLyg6aGSD1GAaPJj865vfncirmDcUJ_ENh2bbquRv6IlpDH_Ro-A4Q95_bznBsLhnBWW2PWJIRL_q3sP9yX0/s1600/Pertolongan+Pertama+Orang+Pingsan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHOIc2nXF_0hcwDPYpn-jFY7dCpJbjpG0K8XqJG7sxr-lwj0Nw1D_LzaqnLyg6aGSD1GAaPJj865vfncirmDcUJ_ENh2bbquRv6IlpDH_Ro-A4Q95_bznBsLhnBWW2PWJIRL_q3sP9yX0/s320/Pertolongan+Pertama+Orang+Pingsan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Orang yang pingsan biasanya ditandai dengan gejala-gejala awal seperti:<br />
<br />
<ul>
<li>rasa pusing</li>
<li>berkurangnya penglihatan atau pandangan kabur</li>
<li>telinga berdenging (tinitus)</li>
<li>rasa panas</li>
<li>berkeringat dingin</li>
<li>menguap dan terasa mual</li>
</ul>
<h3>
<br />1. Cara Menangani Orang Pingsan</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Kesadaran orang pingsan biasanya akan kembali dalam beberapa saat. Namun jika tidak perlu dilakukan pertolongan pertama terhadap orang pingsan agar kembali sadar. Cara menangani orang pingsan yang dapat dilakukan antara lain:</div>
<div>
<ul>
<li>Jika tidak terdapat luka lain yang berbahaya, pindahkan korban ke tempat yang lebih teduh dan berudara segar (sirkulasi udara lancar)</li>
<li>Baringkan korban di tempat yang datar, jika perlu letakkan kaki lebih tinggi dari kepala.</li>
<li>Jika tidak memungkinkan untuk berbaring, dudukkan korban dan posisikan kepala di antara lutut.</li>
<li>Apabila korban muntah, miringkan kepala korban sehingga muntahan dapat keluar dan tidak mengganggu aliran pernafasan.</li>
<li>Kendurkan pakaian atau aksesoris ketat yang dikenakan korban seperti ikat pinggang, jilbab, sepatu agar sirkulasi darah dan pernafasan lancar.</li>
<li>Berikan bau-bauan yang menyengat seperti minyak kayu putih, amoniak, minyak wangi, bawang putih dan sejenisnya untuk merangsang kesadarannya.</li>
<li>Setelah kesadaran korban pulih, biarkan tetap berbaring antara 5-10 menit (jangan langsung berdiri).</li>
<li>Setelah siuman, dapat juga diberikan minum air putih (jangan dingin) atau teh manis hangat.</li>
</ul>
<div><br /></div><div>
Jika korban pingsan tidak lekas sadar atau terdapat gejala dan luka-luka lain, bawalah ke puskesmas, dokter, atau petugas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Baca juga : <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html" target="_blank">Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka</a></div>
<div>
<br /></div>
<h3>
2. Jika Merasa Akan Pingsan</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika diri sendiri merasa akan pingsan atau merasakan gejala-gejala awal pingsan seperti tersebut di atas, ada beberapa beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diri sendiri pingsan. Hal-hal yang dapat dilakukan tersebut antara lain.</div>
<div>
<ul>
<li>Berpindah ke tempat yang teduh dan bersirkulasi udara lancar</li>
<li>Duduk atau berbaring dan tunggulah hingga merasa lebih baik lalu bangkitlah secara perlahan</li>
<li>Jika duduk, tempatkan kepala di antara kedua lutut</li>
<li>Minumlah air putih secara perlahan</li>
</ul>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Beberapa hal pokok yang dapat dilakukan dalam memberikan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2017/02/pertolongan-pertama-pada-orang-pingsan.html" target="_blank">pertolongan pertama pada korban pingsan</a> atau cara menangani orang yang pingsan tersebut sudah selayaknya dikuasai oleh seorang pramuka. Sehingga ketika mengalami kejadian tersebut tidak menjadi panik dan dapat memberikan pertolongan dengan tepat.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-29429034713817381412013-06-14T05:00:00.000+07:002019-04-11T19:16:59.595+07:00Belajar Semaphore Cara Mudah Cepat<div style="text-align: justify;">
Belajar semaphore cara mudah dan cepat ini adalah cara mempelajari isyarat semaphore dengan mudah dan cepat. Semaphore (dalam bahasa Indonesia, kata yang baku adalah "semafor") menjadi salah satu <a href="https://www.pramukaria.id/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank">teknik kepramukaan</a> tentang penyampaian isyarat berita di samping <a href="https://www.pramukaria.id/2013/07/cara-cepat-membaca-morse-metode-tabel.html" target="_blank">morse</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyampaian isyarat <a href="https://www.pramukaria.id/2013/06/belajar-semaphore-cara-mudah-cepat.html" target="_blank">semaphore</a> atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran 40 x 40 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak ada ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore, namun yang umum digunakan terutama dalam <a href="https://www.pramukaria.id/2014/03/struktur-organisasi-gerakan-pramuka.html" target="_blank">Gerakan Pramuka</a> adalah warna kuning dan merah bersilangan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCXvpNLZRp1ZmG_M72Y0EdujJCOf0nH-nQAZfWVwwk7roi1qMU1ASweSbBIUAYfSpweLM4e_FdXy4ITPwEAQth5XvK7suMCWqVqs9Wb4glcmqSOII3EC49yTp_4DIpLoSpC2D41A1XfrA/s1600/semaphore.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCXvpNLZRp1ZmG_M72Y0EdujJCOf0nH-nQAZfWVwwk7roi1qMU1ASweSbBIUAYfSpweLM4e_FdXy4ITPwEAQth5XvK7suMCWqVqs9Wb4glcmqSOII3EC49yTp_4DIpLoSpC2D41A1XfrA/s320/semaphore.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seorang pramuka tengah memberikan isyarat semaphore</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagi pramuka terutama golongan <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/mengenal-pramuka-penggalang.html" target="_blank">penggalang</a> hingga <a href="https://www.pramukaria.id/2013/06/mengenal-pramuka-pandega.html" target="_blank">pandega</a> keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam <a href="https://www.pramukaria.id/search/label/sku" target="_blank">SKU</a> (Kecakapan Umum) dan <a href="https://www.pramukaria.id/search/label/skk" target="_blank">SKK</a> (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
Cara Mudah dan Cepat Belajar Semaphore</h3>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggzzDeYrOVyr8eiZwo-4QfVFXueSD5rkhPggLdohqUUQ2bmWJ_BwHVDchvlvs8nWAGCPR9O283StutXCmDWEgwIMaKabJOYfTJ6jqZwwT_YhB2qvUh-AUU3u9H5WQSCebVNeC3MEU9TZA/s1600/semaphore-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggzzDeYrOVyr8eiZwo-4QfVFXueSD5rkhPggLdohqUUQ2bmWJ_BwHVDchvlvs8nWAGCPR9O283StutXCmDWEgwIMaKabJOYfTJ6jqZwwT_YhB2qvUh-AUU3u9H5WQSCebVNeC3MEU9TZA/s400/semaphore-4.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lingkaran semphore metode 8 penjuru mata angin</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Metode belajar semaphore ini, kode isyarat semaphore perhurufnya dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci. Masing-masing kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan, sehingga:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
<table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr>
<td valign="top" width="35">(1)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 2 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf A</td>
<td valign="top" width="35">(5)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 6 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf E</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">(2)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 3 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf B</td>
<td valign="top" width="35">(6)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 7 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf F</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">(3)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 4 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf C</td>
<td valign="top" width="35">(7)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 8 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf G</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">(4)</td>
<td valign="top" width="70">1 dan 5 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf D</td>
<td valign="top" width="35"></td>
<td valign="top" width="70"></td>
<td valign="top" width="140"></td></tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:<br />
<table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr>
<td valign="top" width="35">(1)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 3 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf H</td>
<td valign="top" width="35">(4)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 6 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf L</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">(2)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 4 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf I</td>
<td valign="top" width="35">(5)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 7 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf M</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">(3)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 5 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf K</td>
<td valign="top" width="35">(6)</td>
<td valign="top" width="70">2 dan 8 =</td>
<td valign="top" width="140">Huruf N</td>
</tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:<br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="35">(1)</td><td valign="top" width="70">3 dan 4 =</td><td valign="top" width="140">Huruf O</td><td valign="top" width="35">(4)</td><td valign="top" width="70">3 dan 7 =</td><td valign="top" width="140">Huruf R</td></tr>
<tr><td valign="top" width="35">(2)</td><td valign="top" width="70">3 dan 5 =</td><td valign="top" width="140">Huruf P</td><td valign="top" width="35">(5)</td><td valign="top" width="70">3 dan 8 =</td><td valign="top" width="140">Huruf S</td></tr>
<tr><td valign="top" width="35">(3)</td><td valign="top" width="70">3 dan 6 =</td><td valign="top" width="140">Huruf Q</td><td valign="top" width="35"><br /></td><td valign="top" width="70"><br /></td><td valign="top" width="140"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:<br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="35">(1)</td><td valign="top" width="70">4 dan 5 =</td><td valign="top" width="140">Huruf T</td><td valign="top" width="35">(4)</td><td valign="top" width="70">4 Dan 7 =</td><td valign="top" width="140">Huruf Y</td></tr>
<tr><td valign="top" width="35">(2)</td><td valign="top" width="70">4 dan 6 =</td><td valign="top" width="140">Huruf U</td><td valign="top" width="35">(5)</td><td valign="top" width="70">4 dan 8 =</td><td valign="top" width="140">TANDA SALAH</td></tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:<br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="35">(1)</td><td valign="top" width="70">5 dan 6 =</td><td valign="top" width="140">TANDA ANGKA</td><td valign="top" width="35">(3)</td><td valign="top" width="70">5 Dan 6 =</td><td valign="top" width="140">Huruf V</td></tr>
<tr><td valign="top" width="35">(2)</td><td valign="top" width="70">5 dan 7 =</td><td valign="top" width="140">Huruf J</td><td valign="top" width="35"><br /></td><td valign="top" width="70"><br /></td><td valign="top" width="140"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:<br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="35">(1)</td><td valign="top" width="70">6 dan 7 =</td><td valign="top" width="140">Huruf W</td><td valign="top" width="35">(2)</td><td valign="top" width="70">6 Dan 8 =</td><td valign="top" width="140">Huruf X</td></tr>
</tbody></table>
</li>
<li>Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu:<br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 596px;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="35">(1)</td><td valign="top" width="70">7 dan 8 =</td><td valign="top" width="140">Huruf Z</td><td valign="top" width="35"><br /></td><td valign="top" width="70"><br /></td><td valign="top" width="140"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</li>
</ol>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih memperjelas tentang kode isyarat semaphore masih-masing huruf, lihat gambar berikut:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKKQ_xzHcGwOIiaMVJZiZJhwXRT0FNaGQJiXBRzM_lrRV8zTeAs_DvDn01PXsWzH69clEmpu0soPoCfDDfcUxQBeN4UX771EeipSKKygypgta7ze5p8EerVLLHzXqwcozIQu1-XPMlDhc/s1600/SEMAPHORE-FIX-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKKQ_xzHcGwOIiaMVJZiZJhwXRT0FNaGQJiXBRzM_lrRV8zTeAs_DvDn01PXsWzH69clEmpu0soPoCfDDfcUxQBeN4UX771EeipSKKygypgta7ze5p8EerVLLHzXqwcozIQu1-XPMlDhc/s640/SEMAPHORE-FIX-2.png" width="540" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kode isyarat sempahore per kunci</td></tr>
</tbody></table>
Dengan menggunakan metode 8 Penjuru Mata Angin ini, belajar semaphore pasti akan menjadi lebih mudah dan cepat hafal. Cara menghafalkannya adalah dengan urut perkunci mulai dari kunci pertama hingga kunci ketujuh. Dengan berpatokan kunci pertama salah satu tangan berada di posisi satu, kunci kedua salah satu tangan berada di posisi dua dan seterusnya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Ketentuan Dasar Mengirim atau Menerima Isyarat Semaphore</h3>
Isyarat semaphor diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:<br />
<br />
<ol>
<li>Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan memakai bendera semaphore.</li>
<li>Sikap tubuh tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap / tutup).</li>
<li>Untuk memulai pengiriman, pengirim memberikan isyarat "Tanda Perhatian" berupa huruf "R - Tutup" atau "U - R" secara berulang-ulang.</li>
<li>Jika penerima telah siap, penerima mengirimkan huruf "K" sedangkan jika belum siap penerima mengirim huruf "Q".</li>
<li>Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata ditutup dengan "posisi tutup".</li>
<li>Apabila penerima dapat menerima (membaca) pesan perkata, penerima mengirimkan isyarat huruf "C". Sedangkan jika tidak paham (tidak dapat menerima dengan baik), pengirim mengirimkan isyarat huruf "I-M-I". Pengirim mengulangi mengirimkan kata terakhir yang tidak dipahami penerima.</li>
<li>Apabila pengirim keliru mengirimkan pesan, pengirim mengirimkan isyarat "Tanda Salah" atau mengirimkan huruf "E - Tutup" delapan kali kemudianmengulangi mengirim satu kata terakhir yang keliru.</li>
<li>Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, pengirim mengirimkan huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika telah dapat menerima semua pesan.</li>
<li>Untuk mengirimkan angka, terlebih dahulu diawali dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6) kemudian kirimkan angka dengan ketentuan angka 1 = A; 2 = B; 3 = C; 4 = D; 5 = E; 6 = F; 7 = G; 8 = H; 9 = I; dan 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirim huruf kirimkan isyarat huruf "J" atau "V".</li>
</ol>
<div>
Itulah <a href="https://www.pramukaria.id/2013/06/belajar-semaphore-cara-mudah-cepat.html" target="_blank">cara mudah dan cepat dalam mempelajari isyarat semaphore</a> atau semafor serta ketentuan dasar mengirim dan menerima isyarat semaphore. Untuk hal-hal lain terkait dengan semafor seperti sejarah, manfaat, aplikasi semaphore dan hal-hal lain akan dibahas di lain kesempatan. Yang terpenting sekarang tidak ada lagi adik-adik pramuka yang mengeluh kesulitan menghafalkan isyarat semaphore, karena dengan metode ini, belajar semaphore jadi mudah, cepat, dan mengasyikkan.</div>
</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com35tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-73811494564775441252013-05-07T19:29:00.001+07:002019-04-11T19:01:06.064+07:00Jenis-jenis Ikatan dalam Tali Temali<div align="justify">
Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh <a href="https://www.pramukaria.id/" target="_blank" title="Pramuka">pramuka</a> itu apa saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah berdiri megah kita menjadi bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal, dalam tali temali maupun pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya hanya menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu <a href="https://www.pramukaria.id/2015/10/kumpulan-materi-pramuka-penggalang.html" target="_blank">materi pramuka</a> teknik kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (mengikat) dua atau lebih benda lain.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<h3>
Ikatan Palang (Square Lashing)</h3>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai <em>square lashing</em> merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua <a href="https://www.pramukaria.id/2014/10/tongkat-pramuka-ukuran-warna-dan.html" target="_blank">tongkat pramuka</a> atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka <em><a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html" target="_blank">dragbar</a></em> (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya:</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<ol>
<li> <div align="justify">
Buatlah <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank">simpul pangkal</a> di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)</div>
</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH4xDmtmMW2acBJDRK0vUtc9n1mEXCisUiQ5Gc566zDPibgjmwAsg6nQDWCxsOP9NisbS3fCrro6EQyyqfPjUDiPWK0rlAWxTXT3kvw-NZNiui7O8bqwM5rGsSvVVWnnjn_jQqTfgqI8o5/s1600-h/ikatan-palang-2%25255B5%25255D.jpg"><img alt="ikatan-palang-2" border="0" height="436" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRbaHWFemB9_WA5zn5j9Gy-mPX1jJmo5wU9d1WiPslXeKe3m5Yud8t7HTDTD5EDTBA6kqej7tcwlYfLK_IBCIYCfIRXvD6WizYAieruF4DSTtmWgjeLrOiJSm1aHoLAV_YhpYgth_1enBy/?imgmax=800" style="border-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="ikatan-palang-2" width="450" /></a> </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJjydLYCkMu9Y94ajawkw2js51SGGq-N1VW3Y2pmRXD9RWR8XLb0MtvUm_2B3OxwsTan-CZFu35-NFyVqWsnB-YCNVwzSOTxjUzVxTMUzVjIj2E9H03mVfQMssayQu9ED38Jf6iXZrWWR/s1600-h/ikatan-palang-3%25255B5%25255D.jpg"><img alt="ikatan-palang-3" border="0" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIvjBMtTlUz69xBQWd-KXdLa_y8zh4ia2bmKUGkVaXt3N5ivbrBVCD3Ig6oyuhHQXZV-AJlC51HYatJgzVXBYrZOKi0hDI9-gvEFJSWimuBM79KuUTU3cn2GFxTTmeLQDPt5lgNci3GILa/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="ikatan-palang-3" width="352" /></a> </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Video tutorial cara membuat ikatan palang:</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/XPB9u1l4sIg" width="560"></iframe></center>
<div align="justify">
<br /></div>
<h3>
Ikatan Silang (Cross Lashing)</h3>
<br />
Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai <em>cross lashing</em>. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang posisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah langkah-langkah berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Buatlah <a href="https://www.pramukaria.id/2013/06/membuat-simpul-tambat-timber-hitch.html" target="_blank">simpul tambat</a> di persilangan kedua tongkat. </li>
<li>Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan). </li>
<li>Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan). </li>
<li>Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNdtv-Rs9gphlJO2zyLcIpxoFxAc6-AWUlTLvc0rgQzQEa78R0k1ezxmd6zlZetStga2Tc17gxoXBSuQ4jT4Q6hfLlh8LDuIpF8Ea1_1ADjs1hwvX0RAQZEm5dK3Wb-7yy1J_S4MVgwPPB/s1600-h/simpul-tambat%25255B4%25255D.jpg"><img alt="simpul-tambat" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg244rjXulFIXPjxMixS9YFWdIQWs6WelohE-vqKCrIuy_e6smLhfU4lN_kbuJ-rEmZJfFaeywWiDP01XIxMnOmUDGlqM5P6KzO2IMaWENgaTtGNsA1ahKo_nfboEJgIadmhpkAiIhiZPI8/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="simpul-tambat" width="234" /></a> <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSATnKoMDac5nWYOnp6p97XI7-sXXkcc9v8tUTmLrO86VILV_-xNn9CwjUjXQ6M1RfOH_V0OSdjtxkUYAJ0-eZJAtdOSjK06YBmeAdUiMhdfyM_qSfPccS8LEiGpB7ZR7mezb0psr9XYgT/s1600-h/ikatan-silang-2%25255B6%25255D.jpg"><img alt="ikatan-silang-2" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Y-BDaT4jezzFf7GydpZuj8lpqiN1NOZAN5bx5qPHfmlYlseYbwYa4kCbnIpP283K8JjoHwlCZjTT9DHfJYI1zcvz4VUVWS4rHOsm7HRS7lGNnPLw41wIFI8BqEezHPDM16uvmljD47N-/?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="ikatan-silang-2" width="229" /></a> <br />
<br />
<h3>
Ikatan Canggah</h3>
<br />
Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung. </li>
<li>Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan. </li>
<li>Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2) </li>
<li>Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gambar 2) </li>
<li>Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicnkSODu86co93wnwfLCP0vsDEWqe1_6ahQdKbcvdGGD0VxvAyawe-rJPmoabA1gujS2-txwdkg447Z5vOIoP9wct4ROzHUjI4Su3b0M76gnWQEfSEcA0zkQu-2x0WhefP1H0Hrd4fJP4l/s1600-h/ikatan-canggah-3%25255B5%25255D.jpg"><img alt="ikatan-canggah-3" border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggnQiljk4ZMY2QEoJf0efRvM49_wX42g2aChTsr0TOIMs5FA6otq1dOEBagJUtYHtUaNMQ8HBK97569Zo7cLM8i845ukcHM6YIfLIuRdu2bZYygoGv4mLxfKCEshKxUjcNlGHVmbP15f_W/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="ikatan-canggah-3" width="450" /></a> <br />
<br />
<h3>
Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)</h3>
<br />
Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Susun tongkat secara sejajar. </li>
<li>Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar. </li>
<li>Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 –4) </li>
<li>Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6) </li>
<li>Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8) </li>
<li>Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKRKEHvnGq5Y6R2IqddLMi0IGPHmhjRDsMjPxd6hB2tolC2eZYiIvZF3P-8NusEnfzYqKS3DLKHUwAAXx4aA64qh4HOk_Vc_xsd9ZYWzOA-ihr-ZhdTS9nfX-M9AFVnokBOWPl7s-__scz/s1600-h/ikatan-kaki-tiga-2%25255B5%25255D.jpg"><img alt="ikatan-kaki-tiga-2" border="0" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLIAAp2PsMwPdVJlyJZ0CbuHmbnUIrqYR7I2nkQQLyeDNGsHUyWa_srPXtrvV1JVLNIqdOjwldyl8_C8DeKl50Hygr8NqaCmRYhYnhyNCBPIDxXfpcgc2LN248Kww116nhmbLJ-Ooocfl4/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="ikatan-kaki-tiga-2" width="325" /></a> <br />
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Itulah cara membuat ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Jika gambar kurang jelas atau terlalu kecil, silakan klik kanan kemudian klik ‘buka tautan di tab baru’ untuk memperoleh gambar dengan ukuran yang lebih besar. Semoga teknik kepramukaan mengenai <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/jenis-jenis-ikatan-dalam-tali-temali.html" target="_blank">ikatan dalam tali temali</a> dan pionering yang biasa digunakan pramuka ini membantu kita menguasai teknik kepramukaan.<br />
<br />
Baca juga:<br />
<br />
<ul>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">Pionering Gapura dengan 23 Tongkat</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2017/08/gapura-tenda-15-20-tongkat-pramuka.html" target="_blank">Gapura Tenda 15 dan 20 Tongkat Bentuk Segilima</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/contoh-model-pionering-menara-pandang.html" target="_blank">Contoh Model Pionering Menara Pandang</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2014/08/gapura-tenda-pionering-dengan-aksesoris.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering dengan Aksesoris Jalinan Tali</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/contoh-model-pionering-jembatan.html" target="_blank">Contoh Model Pionering Jembatan</a></li>
</ul>
</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-12585552841458140722013-05-15T22:48:00.001+07:002019-04-11T18:52:34.527+07:00Contoh Model Pionering Menara Pandang<div align="justify">
Contoh model pionering menara pandang yang disajikan lengkap dengan gambar dan foto ini adalah model-model pembuatan pionering khusus untuk menara pandang. Contoh ini tentunya dapat dijadikan inspirasi bagi para <a href="https://www.pramukaria.id/" target="_blank" title="Pramuka">pramuka</a> dalam membuat pionering. Di samping pionering model menara pandang, tentu ada model-model pionering lainnya seperti pionering tiang bendera, jembatan, gapura (pintu gerbang) dan berbagai jenis lainnya. Tetapi dalam postingan <a href="https://www.pramukaria.id/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank" title="Teknik Kepramukaan">teknik kepramukaan</a> kali ini dikhususkan membahas mengenai menara pandang.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Pionering sendiri diambil dari kata pionir yang mempunyai arti “penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan:” (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Atau diambil dari bahasa Inggris ‘pioneering’ yang berarti ‘kepeloporan’. Dalam kepramukaan pionering merupakan keterampilan dalam pembuatan bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan seadanya. Jenis bangunan yang dibuat semisal menara pandang atau menara jaga, tiang bendera, gapura atau pintu gerbang, jembatan, dan aneka perabotan perkemahan semacam meja makan, rak sepatu, dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk membuatnya biasanya terbatas pada kayu dan tali. Karena itu dalam pembuatan pionering sangat diperlukan penguasaan terhadap materi tali-temali termasuk aneka <a href="https://www.pramukaria.id/search/label/simpul" target="_blank" title="Simpul">simpul</a> dan ikatan.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhreW40s_7qivIBHtpPwr52hEv_v7QfW0jRp_hz45HHmGJsqE1Ozqp8gaOupkQX2-DrJ27L1-qM9GpRXXqd3_lWJQjYBz1M1Y1FrGr5porVCm_pEMzoBGmh6hLI9A7Xbcxg2KcEmoPnh9kj/s1600-h/pionering-foto%25255B4%25255D.jpg"><img alt="pionering-foto" border="0" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUE-Q01UJyPFucBSzCKGG4rQq7-aJcJKZahyphenhyphenAc8Cg18eXxOW5X8sEx-ScQH1sSbEKnL9-WtBYr9W9zsVY0YGcyN1QXqBt5iNo9WNBKM_6At1uSEm_hm4Z87aN0GVAxjj34PdtrElDZZ0oH/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="pionering-foto" width="404" /></a> </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<h3>
Gambar Pionering Menara Pandang</h3>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Pada kesempatan kali ini akan diberikan contoh berbagai model bangunan menara pandang, menara pantau, atau menara jaga dengan teknik pionering.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang segitiga</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaJjlN5HAzQgJ8vouM5J6IOVxuhWybIXyHffGKmA550YHrdCI7yejOEzXOOc2jHIlgp2IhKhgsAUckwtt366_u49kTIyunYylSIKpX9jTlMGKqj1FkPFyF2v9-dEXVs-OBqrMmYfZbf_5D/s1600-h/menara-pandang-segitiga-pir%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-segitiga-pir" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik3kefr2iYWCbheJGsguRpTUSGvjZrHKZGO5gQb2JFV80QsZWGtREzXY8HLu-Pvl8nqxVGf0wODqAiDypY7fmiuxx1z0EtNSREx7yTqVUmhlbSyCmNXtQAkSmwfZ0-L8m7zi5gNAaVxW7u/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-segitiga-pir" width="212" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang dua segitiga bersilangan</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1nvWH3GD8vg4HBKctXGFC66IP3SvimfFGj1Hhjb1u94ghyphenhyphenaZLkMb0WbYXwXukbadCBkhhixx0lZECDwUeFDXM-85x6N2fLj8WTQp6hUVu4x9FAuFBPnnMTFboeTaFE4-TrmKoU10XZSxb/s1600-h/menara-pandang-segitiga-bersilangan%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-segitiga-bersilangan" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZwZQR0GRQmmNw-QvNEQSRnQnAGEYctLmmjKETol_l68MW60l9iS9dgkMIGipq_s_imlTitsTbwre2dPiAROdj_CPJAAPQzQH0b_CwDZkXFA7kQLCqR4qoF40ozBXX3tRijnKFu7RWxlOM/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-segitiga-bersilangan" width="146" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJYBpkHpzVMQJAEfpVyXafPZ73_f8DcDKnXmv__1i3F_5ZFDERtoWEjl-SVHLrRVvRC1mAIsg6rGevau-8jjXIuMXOnvn1IgcNsc0Ez8OcssjAfhEYsuYVUcIEB9Wn0hUBME0vNo5QPLsL/s1600-h/menara-pandang-setiga-bersi%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-setiga-bersi" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxOoKit0tYhHCIymrJFmt0Rlu_Inq9tDIAQwiciF-BUI5KmveyJv2j9aFIpzPlQc8fqYX8-zTzXNjdDrH8i2QoKJQvRdfByaamUQvuWZoH8t8wkhyGku2FB1vSQ_fB9IxciRdCZm8xw856/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-setiga-bersi" width="136" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang dua segitiga terbalik</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYdboOnHqRN2E4p6RDdEWOX_20ryabrUY3QHrFFRcDeZvGvS12-7R349Q_b9tR48fraTcGZXK2X3GGnJsGGhA9xxSt0GbJvL4fTDUE8xMSrHzBVXxLqRACEkqP_sbQRtphkUvhNlmtVhAu/s1600-h/menara-pandang-segitiga-dua-terbalik%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-segitiga-dua-terbalik" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7e-AiOK04e8ASGN2tZaNgGx1EfkNls1EntqQXchL09xgV1M3562heYZOTmG8n36bELbhqz4mqkUfuv_YjnDsXAdc_vkTkhXhs_xILPHJqo3P12_0lHuHEK0bhYWSyCmz-68_4iMFMBXol/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-segitiga-dua-terbalik" width="147" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang dua kaki</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz1jGsIJnNgw-_mQPcwlOUgA01C6jmjhpu5y7yEUd6OSGm3sffHmmJkOq3oHvcBgmmoiCwd70LyNtMkepi8BXEd6oDBMQ0mm5Fg-uIFt2k-27mvTv5nSsVoW2awXU36ShmwkQIjiuaeNYO/s1600-h/menara-pandang-kaki-dua%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-kaki-dua" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrEs3oEOEnWyrxcRzR-nczt66ZQ1QYWBbPDv8X2Yjtfy7_a_11p8xFo3qAOWjGyKvsm5QcF2FQqGN7pJXEVjQXXHfomne5ca61WL3b5BwZqcafRgSI6GSD-bEr9nPLtVf_JQSZ-kj0p-iw/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-kaki-dua" width="175" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang segiempat segitiga</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUTH_gs6mrEjZnKYv31sJLZXXGHnH6SViLILTNCXM4mfLorTzn_PPplEs_BOXVg0DvNaBtP7D2jOQRUFdN6dYPzeQRvgZDYKZc5t29lgoDWPxPrGEMM1e9VMWjA2s668ClDNGVOfN6eEIq/s1600-h/menara-pandang-kaki-empat-s%25255B8%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-kaki-empat-s" border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_CK6S4L1pFsFivNPiJYSKBiGX4nxHPrAfWZ2UE3DyLRuxUUeql1bvtdY2Co8NgdM2jGXliKK7s7RZqdVMJ3bpdPGF6DCfPIgxesmJen_qnpI6WhTb9Z5xmi08UoYhhpzSgLqYVoYuTmoJ/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-kaki-empat-s" width="240" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang segiempat persegi</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF2qDWFav7rIzTM38DtREjtY7fcsY0ltK54AD1zel2qCSbfT7ZaxWKij3EA4_ZOQz1K6uDuVZYO2sJEQWLw2hKrWc6FIE7wGs6csnRAxK0OH0xTtMo81ihFfnaXvJDcxi49uBwhtDgwZld/s1600-h/menara-pandang-segiempat-ko%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-pandang-segiempat-ko" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8unbddxnmGKag_83Kbo-6KmuAhsChXenIXfmHsmDCBhmn-nPyvwf1gn48QmaqpOwLbqOGO3n8K3ijsWIjbOeUgvrZsWSOZxbD_pgxBcF4iP4T0PX524vb_l45O4CRlS6JYPoOGrBkB5Vt/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-pandang-segiempat-ko" width="125" /></a> </div>
<ul>
<li> <div align="justify">
Menara pandang segi empat enam kaki</div>
</li>
</ul>
<div align="justify">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipt5ti6Vbr-eqMG1xmbiuQnk5Xm1RkCT65CDPQVuRc_iaTIk5bgNZNvLz_PEshgIBPoEaO0IR-VJcRsvbehpYvemSzWtjJn-nK8_hQrA25ERUFmwr_HxZsIymKMQxTUtfNuwivUw-mmlrD/s1600-h/menara-persegi-dengan-tangga%25255B3%25255D.jpg"><img alt="menara-persegi-dengan-tangga" border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB64IusxpR9wVL83hyphenhyphenH_eNeGLJvh8C999g_4uki5l6YRdbNrVA3yRw-PtrDPawLSWo9H77yIvw36xisSb1K55_yJEKk7p-qkHTu35AAYOBySW3m9ECXkx6JrmTedd1brFsrmNhLHCwEefJ/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="menara-persegi-dengan-tangga" width="240" /></a> </div>
<div align="justify">
<br />
Baca Juga :<br />
<br />
<ul>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/contoh-model-pionering-jembatan.html" target="_blank">Contoh Model Pionering Jembatan</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2015/09/gapura-tenda-pionering-setengah-bintang.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering Setengah Bintang dan Pagar</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2014/08/gapura-tenda-pionering-dengan-aksesoris.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering dengan Aksesoris Jalinan Tali</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2016/08/pagar-tenda-perkemahan-pramuka-sederhana.html" target="_blank">Pagar Tenda Perkemahan Pramuka Sederhana</a></li>
<li><a href="https://www.pramukaria.id/2017/08/gapura-tenda-15-20-tongkat-pramuka.html" target="_blank">Gapura Tenda 15 dan 20 Tongkat Bentuk Segilima</a></li>
</ul>
</div>
<h3>
Persiapan Membuat Pionering Menara</h3>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Dalam membuat pionering menara perlu perispan yang mantang. Apalagi jika membuatnya dalam ukuran yang sebenarnya yang sangat memperhatikan tingkat keamanan baik bagi pembuat, pemakai, maupun orang lain di sekitarnya. Penggunaan ikatan dan simpul pun harus tepat. Bagian mana yang harus mengunakan ikatan kaki tiga, iktan canggah, ikatan palang, ataupun ikatan silang. Pun pemilihan simpul seperti <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/simpul-mati-reef-knot.html" target="_blank" title="Simpul Mati">simpul mati</a>, <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank" title="Simpul Pangkal">simpul pangkal</a>, cara menyambung tali, dan lain sebagainya.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Dalam kepramukaan, baik latihan maupun lomba, terkadang peserta didik diberikan tugas untuk membuat pionering bukan dalam ukuran yang sebenarnya. Melainkan dalam ukuran yang lebih kecil atau biasa dinamakan maket pionering. Dalam pembuatan maket pionering selain memperhatikan ketepatan dalam penggunaan <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/jenis-jenis-ikatan-dalam-tali-temali.html" target="_blank">simpul dan iktan</a> juga harus memperhatikan aspek realitas. Artinya, maket pionering yang dibuat tersebut bisa terwujud dan berdiri kokoh seumpama dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.</div>
<br />
Terakhir, gambar-gambar <a href="https://www.pramukaria.id/2013/05/contoh-model-pionering-menara-pandang.html" target="_blank">pionering menara pandang</a> di atas hanyalah sekedar contoh. Karena itu pramuka yang ingin membuat pionering (maket ataupun ukuran sebenarnya) dituntut kreatifitasnya untuk membuat model-model yang lebih baik.alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-58027892522068599382017-08-06T00:32:00.000+07:002017-08-06T00:32:37.927+07:00Gapura Tenda 15 dan 20 Tongkat Bentuk SegilimaGapura tenda dengan 15 tongkat dan 20 tongkat ini sederhana tapi cukup unik. Sederhana karena keseluruhannya menggunakan <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/10/tongkat-pramuka-ukuran-warna-dan.html" target="_blank">tongkat pramuka</a> yang berukuran 160 cm. Unik karena gapura <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/11/beli-tenda-pramuka-murah-dan-kuat.html" target="_blank">tenda</a> <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/04/jenis-perkemahan-pramuka.html" target="_blank">perkemahan</a> <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/" target="_blank">pramuka</a> ini sekilas membentuk segilima. Keunikan lainnya, gapura kemah ini dapat didirikan tanda harus menanam kaki tenda sehingga dapat sebagai pionering sederhana.<br />
<br />
Jumlah tongkat yang dibutuhkan untuk mendirikan gapura perkemahan ini 15 batang tongkat pramuka. Namun juga dapat dimodifikasi sehingga menjadi 20 tongkat pramuka. Dengan kreatifitas masing-masing jumlah tongkat yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.<br />
<br />
Desain gapura tenda dengan 15 tongkat ini Pramukaria dapatkan dari akun youtube Sendiko Organizer. Oleh Admin Pramukaria kemudian digambar ulang untuk ilustrasi artikel ini. Termasuk kemudian dimodifikasi dengan menggunakan 20 tongkat pramuka.<br />
<br />
<h3>
1. Gapura Tenda dengan 15 Tongkat Pramuka</h3>
<br />
Penampakan gambar <a href="https://pramukaria.blogspot.com/2017/08/gapura-tenda-15-20-tongkat-pramuka.html" target="_blank">gapura tenda dengan 15 tongkat pramuka</a> yang membentuk segilima ini adalah sebagai berikut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwd5HgdKR22_qx1bjhcE2bnhtPJx34zBWx-VDlwqUAraC1cpv0h8CfmY7oc3qQruXXIwrpAkneOrDKS_eRR-jNEwIZHlhFJltnpmWi1vd23XbDrYwTmieilVYEH9EuWX4wCoOHZ0TR8O0/s1600/Gapura+Segi+lima+15+tongkat+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gapura Tenda dengan 15 Tongkat Pramuka" border="0" data-original-height="570" data-original-width="840" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwd5HgdKR22_qx1bjhcE2bnhtPJx34zBWx-VDlwqUAraC1cpv0h8CfmY7oc3qQruXXIwrpAkneOrDKS_eRR-jNEwIZHlhFJltnpmWi1vd23XbDrYwTmieilVYEH9EuWX4wCoOHZ0TR8O0/s400/Gapura+Segi+lima+15+tongkat+3.jpg" title="Gapura Tenda dengan 15 Tongkat Pramuka" width="400" /></a></div>
<br />
Untuk membuat bagian kaki gapura, sambung dua tongkat dengan menggunakan <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/05/jenis-jenis-ikatan-dalam-tali-temali.html" target="_blank">ikatan</a> canggah. Satu kaki terdiri atas dua tongkat bersambung. Yang harus diperhatikan saat menyambung tongkat, bagian kaki yang sebelah luar harus dibuat lebih pendek dengan cara memperpanjang bagian yang diikat dengan ikatan canggah. Ikat ujung atas kedua tongkat bersambung tersebut dan bentuk seperti pada gambar.<br />
<br />
Dengan cara yang sama buat juga kaki gapura satunya.<br />
<br />
Setelah sepasang kaki tenda selesai, sekarang buatlah bagian atap tenda. Bagian ini terdiri atas dua sambungan tongkat yang masing-masing terbuat dari dua tongkat yang disambung dengan ikatan canggah.<br />
<br />
Dengan menggunakan dua tongkat pramuka atur dan pasang bagian atap ini sedemikian rupa sehingga menjadi seperti dalam gambar. Gunakan ikatan silang dan ikatan palang untuk menautkan bagian-bagian gapura.<br />
<br />
Jangan lupa untuk menambah tongkat kelima belas sebagai tiang bendera tepat di tengah-tengah atap gapura.<br />
<br />
Untuk memperkuat gapura, pasang sepasang tali dari tiang bendera di tengah-tengah gapura dan ikatkan ke kedua bagian kaki gapura sebelah atas.<br />
<br />
Untuk mendirikan tenda, pasang sepasang tali pada masing-masing ujung atas kaki gapura dan pasang ke <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/01/jenis-pasak-tenda-dan-cara-memasangnya.html" target="_blank">pasak</a> yang ditanamkan ke tanah.<br />
<br />
Agar gapura terlihat lebih indah bisa ditambahkan beberapa aksesoris lainnya. Termasuk dengan menambah tali dari atas bagian kaki gapura dan menariknya ke bawah bagian depan kaki gapura. Dengan menambahkan jalinan tali antara tali tadi dan kedua tongkat kaki gapura, kaki gapura bisa membentuk tiang segitiga. Sehingga gapura terkesan lebih gagah.<br />
<br />
<h3>
2. Gapura Tenda dengan 20 Tongkat Pramuka</h3>
<div>
<br /></div>
<a href="https://pramukaria.blogspot.com/2017/08/gapura-tenda-15-20-tongkat-pramuka.html" target="_blank">Gapura tenda kemah pramuka dengan 20 tongkat pramuka</a> merupakan pengembangan dari gapura 15 tongkat di atas. Penampakan seperti gambar berikut ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC4CDvF335q5YtUtGBeLlTlMVBU7hdDs2gpL1B1AR_jrvbDthJ9Fc77DcWMYBjqshAZyKA5Uvp01tbYChVTUbNYw7fTBvWTn72ysz3FlPd8o2-dFDRYOpekMPv4IGYbtwYB6eUTDBzF7A/s1600/Gapura+Segi+lima+15+tongkat+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gapura Tenda dengan 20 Tongkat Pramuka" border="0" data-original-height="717" data-original-width="840" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC4CDvF335q5YtUtGBeLlTlMVBU7hdDs2gpL1B1AR_jrvbDthJ9Fc77DcWMYBjqshAZyKA5Uvp01tbYChVTUbNYw7fTBvWTn72ysz3FlPd8o2-dFDRYOpekMPv4IGYbtwYB6eUTDBzF7A/s400/Gapura+Segi+lima+15+tongkat+2.jpg" title="Gapura Tenda dengan 20 Tongkat Pramuka" width="400" /></a></div>
<br />
Empat tongkat ditambahkan untuk membuat sayap, sebanyak dua tongkat di masing-masing kaki gapura. Sayap ini selain memperindah juga dapat memperkuat gapura. Sedangkan satu tongkat lagi ditambahkan untuk memperpanjang tiang bendera yang ada di bagian atas gapura.<br />
<br />
Di bagian sayap gapura tenda dapat ditambahkan aksesoris berupa nama regu ataupun tali yang dijalin layaknya membuat <a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html" target="_blank">dragbar pramuka</a>.<br />
<h3>
<br />3. Model Gapura Pramuka Lainnya</h3>
<br />
Selain kedua model gapura tenda sebagaimana di atas, sebelumnya Blog Pramukaria juga telah memposting beberapa model gapura untuk perkemahan pramuka. Model-model gapura tersebut antara lain adalah:<br />
<br />
<ul>
<li><a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">Pionering Gapura dengan 23 Tongkat</a></li>
<li><a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2014/08/gapura-tenda-pionering-dengan-aksesoris.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering dengan Aksesoris Jalinan Tali</a></li>
<li><a href="https://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/gapura-tenda-pionering-setengah-bintang.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering Setengah Bintang dan Pagar</a></li>
</ul>
<div>
Itulah model <a href="https://pramukaria.blogspot.com/2017/08/gapura-tenda-15-20-tongkat-pramuka.html" target="_blank">gapura tenda 15 dan 20 tongkat</a>. Pun beberapa model gapura perkemahan lainnya. Semoga gambar model tersebut dapat menginspirasi para pramuka dalam mencipta dan menkreasikan pionering gapura lainnya.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-10144803366296372032015-10-10T18:45:00.000+07:002015-10-10T18:45:15.066+07:00Teknik Menentukan Azimuth dan Back Azimuth pada Kompas Peta<b>Teknik menentukan azimuth dan back azimuth</b> merupakan sebuah teknik dasar yang harus dikuasai dalam peta kompas atau navigasi darat. Dengan kata lain saat melakukan navigasi darat (teknik menentukan posisi di peta dan medan berupa daratan) dengan menggunakan <a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html" target="_blank">kompas</a> dan peta diperlukan kemampuan dalam menentukan azimuth dan back azimuth. Selain azimuth dan back azimuth, teknik lainnya yang harus dikuasai adalah orientasi peta, resection, dan intersection.<br />
<br />
Bagi seorang <a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/" target="_blank">pramuka</a> dan penggiat alam bebas lainnya (seperti pencinta alam), teknik-teknik dasar navigasi darat, termasuk cara menentukan azimuth dan back azimuth akan sangat penting untuk dikuasai. Ini agar kegiatan penjelajahan dan petualangan di alam terbuka dapat berlangsung dengan lancar. Karena itu tidak mengherankan jika kemampuan ini kemudian menjadi salah satu syarat dalam <a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2013/07/panduan-materi-sku-penegak-bantara.html" target="_blank">SKU Pramuka Penegak Bantara</a>.<br />
<br />
Dalam artikel kali ini, Kakak hanya akan membatasi pembahasan pada <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2015/10/teknik-menentukan-azimuth-dan-back.html" target="_blank">teknik menentukan azimuth dan back azimuth</a>. Sedang teknik dasar lainnya akan dibahas dalam artikel tersendiri.<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBV7OXnTPNC1r1zZG2Y9SZk-LjH3upwgApB7Cv8z1OhRm1MKQxqGIaCTpcl2d8VU8h8FcqOQHOQyNLTk6umaPBuiIFB-KJTuEPZ4FEABn0coV_hi_44IqYKef0LWv2aTcR4LPTKUVjpNc/s1600/Menentukan+Azimuth.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Seorang pramuka sedang menguukur azimuth" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBV7OXnTPNC1r1zZG2Y9SZk-LjH3upwgApB7Cv8z1OhRm1MKQxqGIaCTpcl2d8VU8h8FcqOQHOQyNLTk6umaPBuiIFB-KJTuEPZ4FEABn0coV_hi_44IqYKef0LWv2aTcR4LPTKUVjpNc/s320/Menentukan+Azimuth.jpg" title="Seorang pramuka sedang menguukur azimuth" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seorang pramuka sedang menguukur azimuth</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h3>
Mengenal Azimuth dan Back Azimuth</h3>
<br />
Apa sih azimuth dan back azimuth? Azimuth, dalam bahasa Indonesia kata yang benar adalah azimut (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia). Azimuth atau disebut juga sebagai sudut kompas adalah besar sudut yang tercipta antara satu titik dengan arah utara dari Sang Pengamat yang dihitung searah dengan jarum jam. Jika kita membidik suatu obyek atau tanda di lapangan (dengan menggunakan kompas), dan memperoleh sudut yang tercipta antara obyek dengan arah utara, maka sudut itulah yang disebut sebagai azimuth.<br />
<br />
Sedangkan back azimuth adalah kebalikan dari azimuth yaitu sudut yang terbentuk berbalik dari azimuth atau berlawanan dengan arah jarum jam. Back azimuth disebut juga sebagai back reading atau sasaran balik.<br />
<br />
Azimut terdiri atas tiga macam, yaitu :<br />
<br />
<ol>
<li>Azimuh sebenarnya, yaitu besar sudut yang terbentuk antara utara sebenarnya (utara yang mengarah pada kutub utara bumi) dengan titik sasaran.</li>
<li>Azimuh magnetis, yaitu besar sudut yang terbentuk antara utara magnetik (ditunjukan oleh jarum kompas) dengan titik sasaran.</li>
<li>Azimuh peta, yaitu besar sudut yang terbentuk antara utara peta (utara pada peta) dengan titik sasaran.</li>
</ol>
<br />
Azimuth dan back azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. Contoh penulisannya secara lengkap adalah 211°30'20", dibaca sebagai 211 derajat, lebih 30 menit, lebih 20 detik. (60 detik = 1 menit dan 60 menit = 1 derajat). Baca : <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/16-arah-mata-angin-dan-kompas.html" target="_blank">Arah Mata Angin dan Kompas</a>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSsoJMOrOJAvlnbPgHXSJsrcS6A7NiONH7kfBXioXYP14IDHhmwveZO2Xlx8RED7Ru_McUbMYzuOjpqrlacePImFfslGVl5hDLgSMNHQI2ojNw-pnCrJY9oPH281SN4YFDoZ_gBwhVUNA/s1600/Azimuth+Back+Azimuth.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Azimuth dan Back Azimuth" border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSsoJMOrOJAvlnbPgHXSJsrcS6A7NiONH7kfBXioXYP14IDHhmwveZO2Xlx8RED7Ru_McUbMYzuOjpqrlacePImFfslGVl5hDLgSMNHQI2ojNw-pnCrJY9oPH281SN4YFDoZ_gBwhVUNA/s320/Azimuth+Back+Azimuth.jpg" title="Azimuth dan Back Azimuth" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Azimuth dan Back Azimuth</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<h3>
Cara Menentukan Azimuth dan Back Azimuth</h3>
<br />
Untuk menentukan sudut azimuth cukup mudah. Caranya cukup dengan membidikkan kompas pada obyek atau tanda di lapangan yang dituju. Besaran derajat (arah) yang didapat tersebutlah yang disebut sebagai azimuth. Namun sebelumnya kita harus mengetahui dan memastikan posisi kita di peta atau yang biasa disebut sebagai teknik orientasi medan. Sehingga kita dapat memindahkan atau menggambar azimuth tersebut di atas peta.<br />
<br />
Sedangkan untuk menentukan back azimuth atau sasaran balik, gunakan penghitungan :<br />
<br />
<ol>
<li>Bila azimut lebih dari 180°, maka back azimuth-nya adalah azimut dikurangi 180°. Contoh, azimuth yang diperoleh 275° maka back azimuth-nya adalah 265° - 180° = 85°.</li>
<li>Bila azimuth kurang dari 180°, maka back azimut-nya adalah azimuth ditambah 180°. Contoh, azimuth yang diperoleh 82° maka back azimut-nya adalah 82° + 180° = 262°.</li>
<li>Bila azimuth tepat 180°, maka back azimutnya adalah 0° atau 360°.</li>
</ol>
<div>
Di atas telah dijelaskan bahwa azimuth terdiri atas tiga macam, sesuai dengan macam utara. Yaitu utara sebenarnya (utara yang mengarah pada kutub utara bumi), utara magnetik (ditunjukan oleh jarum kompas), dan utara peta. Hal ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh jika selisih sudutnya sangat kecil, seperti di Indonesia. Akan tetapi pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut saat memasukkan hasil penghitungan azimuth ke peta.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Itulah tadi pengertian tentang azimuth dan back azimut serta teknik untuk menentukan azimuth dan back azimut. Semoga salah satu <i>scouting skill</i> terkait navigasi darat ini bermanfaat bagi pramuka utamanya saat melakukan petualangan di alam terbuka.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-35792332938483239062015-09-27T18:04:00.000+07:002015-09-27T18:04:40.311+07:00Cara Memperkirakan Waktu Tanpa Melihat Jam<b>Cara memperkirakan waktu tanpa melihat jam</b> menjadi salah satu syarat pencapaian <a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2013/07/panduan-materi-sku-penegak-bantara.html" target="_blank">SKU pramuka penegak bantara</a>. Point ke-13 dalam Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara tersebut adalah "Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan". Salah satu pencapaian SKU-nya adalah dapat memperkirakan waktu tanpa melihat jam yang dilakukan saat pengembaraan. Disamping itu disyaratkan pula harus dapat menjelaskan bagian-bagian dari kompas, <i>azimuth </i>dan <i>back azimuth</i>, <i>resection </i>dan <i>intersection</i>, serta dapat membaca dan membuat tanda jejak dan tanda alam serta membuat peta perjalanannya.<br />
<br />
Baca juga :<br />
<ul>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html" target="_blank">Jenis, Bagian, dan Fungsi Kompas</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/01/tanda-medan-untuk-mapping-dalam.html" target="_blank">Tanda Medan untuk Mapping dalam Kepramukaan</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2013/08/16-arah-mata-angin-dan-kompas.html" target="_blank">16 Arah Mata Angin dan Kompas</a></li>
</ul>
<br />
<br />
<a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/cara-memperkirakan-waktu-tanpa-melihat.html" target="_blank">Memperkirakan waktu tanpa menggunakan jam</a> dapat memiliki dua arti sekaligus. Yang pertama adalah mampu memperkirakan saat ini telah pukul berapa. Yaitu dapat menyebutkan (secara mengira-kira) saat ini telah pukul (jam) berapa, sudah pagi, siang, sore, atau malam. Yang kedua adalah memperkirakan lamanya waktu yang telah berjalan. Yaitu dapat memperkirakan lamanya waktu, semisal satu menit, sepuluh menit, atau setengah jam dan satu jam. Kedua-duanya dilakukan tanpa bantuan jam dan alat penentu waktu lainnya.<br />
<br />
Teknik kepramukaan (<i>scouting skill</i>) memperkirakan waktu ini penting dikuasai oleh para <a href="http://pramukaria.blogspot.co.id/" target="_blank">pramuka</a>, utamanya penegak dan pandega, saat berada di alam bebas, melakukan pengembaraan, ataupun dalam situasi darurat yang membutuhkan kemampuan survival di alam bebas.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy10D7SHpBObCy1K16KiuatUKTlAPfgeUjxAhYUQaWA4wz79ap0KudjaLl6mvi5GiF5KGGnl6Ml3tGz9W89Tb_-Irvd-Xm5KFpmYHzL6NeyrfWdFGndTGuNyZHMZg31dGyZc380h9GElA/s1600/Menentukan+waktu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Menentukan waktu tanpa jam" border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy10D7SHpBObCy1K16KiuatUKTlAPfgeUjxAhYUQaWA4wz79ap0KudjaLl6mvi5GiF5KGGnl6Ml3tGz9W89Tb_-Irvd-Xm5KFpmYHzL6NeyrfWdFGndTGuNyZHMZg31dGyZc380h9GElA/s320/Menentukan+waktu.jpg" title="Menentukan waktu tanpa jam" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<h3>
Cara Memperkirakan Waktu Tanpa Menggunakan Jam</h3>
<br />
Untuk dapat menentukan waktu tanpa menggunakan jam, seorang pramuka dapat berpedoman dengan matahari dan keberadaan bintang. Penggunaan matahari sebagai penanda waktu ini juga kerap dipakai dalam penentuan masuknya waktu sholat. Berikut beberapa hal pokok yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan waktu atau jam berdasarkan matahari.<br />
<br />
<ul>
<li>Terbitnya fajar yang ditandai dengan adanya sinar merah di langit sebelah timur yang cahayanya sudah semakin merata di langit. Ini merupakan waktu shalat subuh yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 04.00 - 04.30.</li>
<li>Terbitnya matahari. Menunjukkan waktu sekitar jam 05.00 - 05.30.</li>
<li>Panjang bayangan sama dengan bendanya pada pagi hari. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 09.00</li>
<li>Tengah hari yang ditandai dengan bayangan sebuah benda yang tegak lurus akan menghilang, tepat di bawah benda, atau statis tidak memanjang / memendek hingga beberapa saat. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 11.30 - 12.00.</li>
<li>Panjang bayangan sama dengan bendanya pada sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat ashar yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 14.45 - 15.15</li>
<li>Terbenamnya matahari yang ditandai dengan dengan warna kemerah-merahan di langit. Ini menunjukkan waktu shalat maghrib atau waktu antara jam 17.30 - 18.00</li>
<li>Hilangnya warna kemerah-merahan di langit saat sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat isyak atau waktu sekitar jam 19.00</li>
</ul>
<div>
Ketentuan-ketentuan di atas hanya kira-kira saja. Di daerah lain bisa jadi memiliki sedikit selisih. Pun antara satu bulan dengan bulan lainnya (dalam satu tahun) pun akan mengalami selisih waktu. Sehingga dibutuhkan pengamatan langsung dan pembiasaan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Termasuk dalam menentukan berapa lama waktu yang berjalan. Dibutuhkan berulang kali latihan dan pembiasaan agar dapat memperkirakan lamanya waktu yang tengah berjalan. Latihan bisa dimulai dengan mengukur waktu yang paling pendek semisal satu menit, lima menit, dan lima belas menit. Kemudian ditingkatkan untuk berlatih lamanya waktu selama setengah jam atau satu jam.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-32358726196501661712015-09-08T19:30:00.000+07:002015-09-08T19:31:51.017+07:00Jenis, Bagian, dan Fungsi KompasArtikel <b>jenis, bagian, dan fungsi kompas</b> ini menjelaskan tentang jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas. Materi mengenai kompas ini menjadi salah satu <i>scouting skill</i> (teknik kepramukaan) yang sangat diperlukan di kepramukaan. Bagi <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota Gerakan Pramuka</a>, pengenalan dan penguasaan terhadap kompas menjadi penting dalam berbagai kegiatan lapangan.<br />
<br />
karena itu tidak mengherankan jika kemudian tentang jenis-jenis kompas,bagian-bagian kompas, dan fungsi kompas serta cara menggunakan kompas tertera sebagai syarat kecakapan di berbagai jenjang SKU Pramuka. Baik pada SKU Siaga, SKU Penggalang, maupun SKU Penegak.<br />
<br />
Dalam SKU Pramuka Siaga Tata, syarat ke-22 disebutkan bahawa : "dapat menunjuk 8 macam arah mata angin dengan menggunakan kompas". Dalam SKU Pramuka Penggalang materi tentang kompas tertera sebagai syarat untuk :<br />
<br />
<ol>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/panduan-materi-sku-pramuka-penggalang.html" target="_blank">SKU Penggalang Ramu</a>, syarat ke-24 yang berbunyi : Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan pencapaian, antara lain :</li>
<ol>
<li>Dapat menyebut <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/16-arah-mata-angin-dan-kompas.html" target="_blank">16 arah mata angin</a> dan besaran derajatnya dengan kompas</li>
<li>Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas</li>
<li>Dapat menjelaskan alasan jarum magnet kompas selalu ke arah Utara</li>
<li>Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas</li>
</ol>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/panduan-materi-sku-penggalang-rakit.html" target="_blank">SKU Penggalang Rakit</a>, syarat ke-24 yang berbunyi : Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman, dengan pencapaian antara lain:</li>
<ol>
<li>Dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas</li>
<li>Dapat membuat peta pita dengan bantuan kompas</li>
</ol>
</ol>
<br />
Juga dalan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/panduan-materi-sku-penegak-bantara.html" target="_blank">SKU Penegak Bantara</a>, syarat ke-13 yang berbunyi : Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan, dengan pencapaian, antara lain: Menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back azimuth, resection dan intersection.<br />
<br />
Terlihat pentingnya <i>scouting skill</i> atau teknik kepramukaan pengenalan dan penguasaan kompas bagi pramuka hingga materinya perlu diulang dalam berbagai tingkatan SKU.<br />
<br />
<h3>
Mengenal Pengertian dan Fungsi Kompas</h3>
<br />
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.<br />
<br />
<h3>
Jenis-Jenis Kompas</h3>
<br />
Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.<br />
<br />
<br />
<ol>
<li><b>Kompas Analog</b><br />Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:</li>
<ol>
<li><b>Kompas Lensa</b><br />Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa <i>biconcave </i>yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.</li>
<li><b>Kompas Bidik (Kompas Prisma)</b><br />Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.</li>
<li><b>Kompas Orientering (Kompas Silva)</b><br />Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.</li>
</ol>
<li><b>Kompas Digital</b><br />Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam <i>gadget-gadget</i> elektronik.</li>
</ol>
<div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZzGWBXAjWtUEROvHuvU7SRVyteHOcJnWwJIHYccZdx7jgD4oKZr2FI-WLUCxgIvCHe2BPltN0qsUYn2KOvTO6DyZ1032w1GgH5XObenZTbOFd_Fcga76M7ZKQohi2D0IOqYDtDCnilkc/s1600/Kompas+Bidik+01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kompas Bidik" border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZzGWBXAjWtUEROvHuvU7SRVyteHOcJnWwJIHYccZdx7jgD4oKZr2FI-WLUCxgIvCHe2BPltN0qsUYn2KOvTO6DyZ1032w1GgH5XObenZTbOFd_Fcga76M7ZKQohi2D0IOqYDtDCnilkc/s320/Kompas+Bidik+01.jpg" title="Kompas Bidik" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kompas Bidik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjykpsEKIQejabd72yMdCV_Kxk9a1Mmi8WdB0-Tn6u-ZOh3GCCebM1gKbpWRMgqmR1DYV5tYfapS19O4mBz2El0LvgatkS6oBWSTmpx2YsDtgmWRNjKR0UYJSq9ufsan0XiTbzaiOFy80/s1600/Kompas+Bidik+02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kompas Bidik" border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjykpsEKIQejabd72yMdCV_Kxk9a1Mmi8WdB0-Tn6u-ZOh3GCCebM1gKbpWRMgqmR1DYV5tYfapS19O4mBz2El0LvgatkS6oBWSTmpx2YsDtgmWRNjKR0UYJSq9ufsan0XiTbzaiOFy80/s320/Kompas+Bidik+02.jpg" title="Kompas Bidik" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kompas Bidik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-me-GMbCxxItUObjbX6MbUW-ua-8zfJs8MVthOSwIQxUvdVCIJXEC1BFU3ZfMJ-Hn3MH0Xdzz3S6UJlEMWwcz8yrQWBgU3mq4UEhEAx4DhL3lJmCpkhiuQs1g1PzGm9XLVhsiKpyy7wM/s1600/Kompas+Lensa.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kompas Lensa" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-me-GMbCxxItUObjbX6MbUW-ua-8zfJs8MVthOSwIQxUvdVCIJXEC1BFU3ZfMJ-Hn3MH0Xdzz3S6UJlEMWwcz8yrQWBgU3mq4UEhEAx4DhL3lJmCpkhiuQs1g1PzGm9XLVhsiKpyy7wM/s320/Kompas+Lensa.gif" title="Kompas Lensa" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kompas Lensa</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPlDWJW5T9DqxGvbaEVq_DiM8HD8wmLC76S7WkSu4HQKyQtq-AEEo3W3njBpVMnCk8K2Wru64QAnVvISFyc1nDdEuKTkyXcpEYZXCc3i2mhyyNv3bqmLyJAV8oJ4z_70jfPHI8c9Pu7JU/s1600/Kompas+Silva.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kompas Silva" border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPlDWJW5T9DqxGvbaEVq_DiM8HD8wmLC76S7WkSu4HQKyQtq-AEEo3W3njBpVMnCk8K2Wru64QAnVvISFyc1nDdEuKTkyXcpEYZXCc3i2mhyyNv3bqmLyJAV8oJ4z_70jfPHI8c9Pu7JU/s320/Kompas+Silva.jpg" title="Kompas Silva" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kompas Silva</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<h3>
Bagian-bagian Kompas</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzSaXpwz-8tyKEgM0zUoObZxbt9De8HoUmhyphenhyphendq4p37Dgm3lXHcYNCnisMxh3cp9SJ9iDm4DB4s0DoXn066gGsS_qaSNqj09gESlDCARVpBlp5pGm1fL4cbWvesZe4URr10eUMNsX-Lkb0/s1600/Bagian-bagian+Kompas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="bagian-bagian kompas bidik" border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzSaXpwz-8tyKEgM0zUoObZxbt9De8HoUmhyphenhyphendq4p37Dgm3lXHcYNCnisMxh3cp9SJ9iDm4DB4s0DoXn066gGsS_qaSNqj09gESlDCARVpBlp5pGm1fL4cbWvesZe4URr10eUMNsX-Lkb0/s320/Bagian-bagian+Kompas.jpg" title="bagian-bagian kompas bidik" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bagian-bagian kompas bidik</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<br />
Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0° 360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).</li>
<li>Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)</li>
<li>Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)</li>
<li>Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)</li>
<li>Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)</li>
<li>Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<br />
<h3>
Cara Menggunakan Kompas Bidik</h3>
<br />
Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.</li>
<li>Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.</li>
<li>Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.</li>
<li>Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.</li>
<li>Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:</li>
<ol>
<li>Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.</li>
<li>Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°</li>
</ol>
</ol>
<div>
Itulah berbagai hal terkait dengan jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, fungsi kompas, dan cara menggunakan kompas. Semoga artikel tentang <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html" target="_blank">jenis, bagian, dan fungsi kompas</a> ini bisa membantu para pramuka dalam mengenal dan menggunakan kompas sehingga akan mempermudah dalam berbagai teknik kepramukaan atau scouting skill.</div>
<br />
<span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 12pt;"><br class="Apple-interchange-newline" /></span></span>alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-55791706062128832112015-09-02T20:50:00.001+07:002015-09-02T20:50:56.850+07:00Gapura Tenda Pionering Setengah Bintang dan PagarMelengkapi posting terdahulu tentang gapura tenda model pionering, kali ini pramukaria kembali merancang sebuah gapura tenda pionering. Adalah gapura tenda pionering model Setengah Bintang. Dinamakan setelah bintang karena bentuk pionering gapaura ini terispirasi dari bintang segilima. Penampakannya pun menyerupai separo bagian atas dari bintang segilima. Model gapura ini juga dilengkapi dengan pagar di kedua sisi kiri dan kanan.<br />
<br />
Untuk membuat gapura ini bisa mempergunakan bambu dengan ukuran-ukuran tertentu. Namun juga bisa mempergunakan "full tongkat pramuka" (gapura dibuat dari <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/10/tongkat-pramuka-ukuran-warna-dan.html" target="_blank">tongkat pramuka</a> secara keseluruhan). Bahkan untuk membuat pagar di kanan kiri gapura cukup dengan menggunakan tongkat pramuka yang berukuran 160 cm.<br />
<br />
Gapura model setengah bintang ini telah penulis ujicobakan dan praktekkan saat adik-adik <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-penggalang.html" target="_blank">penggalang</a> penulis mengikuti sebuah kegiatan perkemahan.<br />
<br />
Jika menggunakan bambu dengan ukuran-ukuran tertentu yang telah disesuaikan, bambu dan tongkat pramuka yang dibutuhkan adalah :<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Untuk pembuatan gapura, membutuhkan :</li>
<ol>
<li>3 batang tongkat pramuka (ukuran 160 cm)</li>
<li>2 batang bambu berukuran panjang 2 meter</li>
<li>1 batang bambu berukuran panjang 3 meter</li>
<li>2 batang bambu berukuran panjang 4 meter</li>
</ol>
<li>Untuk pembuatan pagar di kanan kiri gapura, membutuhkan 16 batang tongkat pramuka </li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
Sedangkan jika gapura dibuat dari tongkat pramuka secara keseluruhan (full tongkat pramuka), bambu-bambu tersebut dapat diganti dengan tongkat pramuka yang disambung. Total tongkat pramuka yang dibutuhkan untuk gapura adalah 17 tongkat pramuka.</div>
<div>
<ol>
<li>bambu berukuran panjang 2 meter diganti dengan dua tongkat pramuka yang disambung (2 batang = 4 tongkat pramuka)</li>
<li>bambu berukuran panjang 3 meter diganti dengan dua tongkat pramuka yang disambung (1 batang = 2 tongkat pramuka)</li>
<li>bambu berukuran panjang 4 meter diganti dengan tiga tongkat pramuka yang disambung ((2 batang = 8 tongkat pramuka)</li>
</ol>
<div>
Penampakan gapura dan pagar selengkapnya adalah sebagai berikut :</div>
<div>
<br /></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhizxXt1NI4Gr-hmsf8A6qvN0Lm8m3oskaN1lUi7K3i2QSbmvINEdBBdB8XD_tCl8xVmzzijBN0FeLEPPYH9JUl6ISMMYeOsL8pcVs_Szqm_oL5R6vsg0wITpb_1STMCq-TEiXCcbwm-tQ/s1600/Gapura+Bintang+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gapura Pionering Setengah Bintang" border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhizxXt1NI4Gr-hmsf8A6qvN0Lm8m3oskaN1lUi7K3i2QSbmvINEdBBdB8XD_tCl8xVmzzijBN0FeLEPPYH9JUl6ISMMYeOsL8pcVs_Szqm_oL5R6vsg0wITpb_1STMCq-TEiXCcbwm-tQ/s400/Gapura+Bintang+2.jpg" title="Gapura Pionering Setengah Bintang" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gapura Pionering Setengah Bintang. Klik gambar untuk memperbesar.</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti pada pembuatan gapura pionering sebelum-sebelumnya, untuk merakitnya cukup dengan menggunakan tali pramuka. Simpul dan ikatan yang dipergunakan adalah <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank">simpul pangkal</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/simpul-mati-reef-knot.html" target="_blank">simpul mati</a> (untuk menyambung tali), <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-ikatan-dalam-tali-temali.html" target="_blank">ikatan palang</a> dan ikatan silang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk pagar di kanan dan kiri gapura, dalam gambar terdiri atas empat set. Ini mengingat saat dipraktekkan pembuatan, kapling tenda yang disediakan (untuk satu kontingen dengan dua regu) selebar 12 meter. Jika kapling tenda berukuran kurang dari itu tentunya jumlah set pagar ini bisa dikurangi menjadi dua atau tiga saja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Baca juga :</div>
<div>
<ol>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/08/gapura-tenda-pionering-dengan-aksesoris.html" target="_blank">Gapura Tenda Pionering dengan Aksesoris Jalinan Tali</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">Pionering Gapura dengan 23 Tongkat</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/contoh-model-pionering-menara-pandang.html" target="_blank">Contoh Model Pionering Menara Pandang</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/contoh-model-pionering-jembatan.html" target="_blank">Contoh Model Pionering Jembatan</a></li>
</ol>
</div>
<br />
<br />
Dan tentunya, saat mempraktekkan membuat <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2015/09/gapura-tenda-pionering-setengah-bintang.html" target="_blank">gapura pionering model setengah bintang</a>, gambar di atas dapat disesuaikan dan dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kreatifitas masing-masing. Termasuk penggunakan gambar di puncak gapura dan di 'kotak' pagar.<br />
<br />
<br />
<br />alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-64184070894612758902015-07-06T23:06:00.000+07:002015-07-06T23:08:08.434+07:00Membaca dan Membuat Sandi KotakCara membaca dan membuat sandi kotak teramat lah mudah. Saking mudahnya sandi kotak kerap, bersama <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/membaca-dan-membuat-sandi-angka.html" target="_blank">sandi angka</a> dan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/sandi-pramuka-sandi-and.html" target="_blank">sandi AND</a>, sudah diajarkan dan diujikan kepada anggota <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html" target="_blank">pramuka siaga</a>. Wajar karena selain mudah, sandi kotak pun kerap dimuat dalam berbagai buku materi kepramukaan.<br />
<br />
Namun sebagaimana halnya sandi-sandi lainnya dalam kepramukaan, sandi yang mudah sekalipun akan menjadi sulit jika tidak mengetahui teknik dan cara membacanya. Pun demikian dengan sandi kotak ini. Karena itu, kali ini <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">Blog Pramukaria</a> membahas salah satu <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank">teknik kepramukaan</a> ini.<br />
<br />
Sandi kotak sendiri membpunyai banyak variasi. Diantara variasi-variasi tersebut adalah Sandi Kotak I, Sandi Kotak II, Sandi Kotak III, dan sejenisnya. Yang akan kita pelajari kalia ini adalah cara membaca dan membuat Sandi Kotak I, sandi kotak yang paling mendasar, sederhana, dan mudah.<br />
<br />
<h3>
Cara Membaca Sandi Kotak I</h3>
<br />
Sandi kotak I (Pertama), biasanya disajikan seperti ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiut09C-yRLBgI6R_KsKkMu6xMmhqUu0V1-zrmn24F8rWTZ6D8h597kxyQDO3chgN5j3lwmS8Wzu4d0WT2ZmYLVbBwkamCDxfwlpF_Gy4ruSJBkNq8Bx371KBkfFYDBaR5zAfRMjUFMe6E/s1600/SANDI+KOTAK+02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sandi Kotak 01" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiut09C-yRLBgI6R_KsKkMu6xMmhqUu0V1-zrmn24F8rWTZ6D8h597kxyQDO3chgN5j3lwmS8Wzu4d0WT2ZmYLVbBwkamCDxfwlpF_Gy4ruSJBkNq8Bx371KBkfFYDBaR5zAfRMjUFMe6E/s400/SANDI+KOTAK+02.jpg" title="Sandi Kotak 01" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh soal Sandi Kotak</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dalam kata kunci biasanya disertakan gambar dari "Kunci Sandi Kotak", atau disebutkan jika sandi tersebut adalah sandi kotak 1. Baru kemudian disusul dengan soal yang harus dipecahkan. Gambar "Kunci Sandi Kotak I" terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok pertama garis vertikal dan horizontal dengan hurug "A" sampai dengan "R". Sedangkan kelompok kedua terdiri atas garis-garis diagonal yang berisikan huruf "S" hingga "Z".<br />
<br />
Selengkapnya lihat gambar di bawah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpnL1WuNyGoXUrPeUDhUfMO6qb6LZrZfeNcC1XPLkpnVVPUwK1r7aenEvA7lTNE6W_amyww94MIr-jtHbHsaC_sTeuSfQo8hzNgNpGWw95u3q7ESSMTrz0BzS0W3EpCiO8ebp8NVADMik/s1600/SANDI+KOTAK+01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kunci Sandi Kotak I" border="0" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpnL1WuNyGoXUrPeUDhUfMO6qb6LZrZfeNcC1XPLkpnVVPUwK1r7aenEvA7lTNE6W_amyww94MIr-jtHbHsaC_sTeuSfQo8hzNgNpGWw95u3q7ESSMTrz0BzS0W3EpCiO8ebp8NVADMik/s320/SANDI+KOTAK+01.jpg" title="Kunci Sandi Kotak I" width="320" /></a></div>
<br />
Masing-masing bidang, terisi dua huruf. Semisal kotak paling kiri atas terdiri atas huruf "A" dan "B". Pun kotak-kotak lainnya. Huruf A dan B tersebut memiliki lambang yang sama (lihat gambar di bawah), namun huruf kedua (B) dibedakan dengan penambahan "titik".<br />
<br />
Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu, masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_COqo3Dq1Jl67y0mEBbC6AYiBHzmhNmLHXb46N4chJelnmaefqyCMidRVtBdJXBNdO5e_JBMLgPgTxsIflt05ar-JD-WiXSg5YdRnQQZlWbMGquHQmGAWdyjOPFx7yKFpi3B3XJhKSHs/s1600/SANDI+KOTAK+03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kunci Sandi Kotak I" border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_COqo3Dq1Jl67y0mEBbC6AYiBHzmhNmLHXb46N4chJelnmaefqyCMidRVtBdJXBNdO5e_JBMLgPgTxsIflt05ar-JD-WiXSg5YdRnQQZlWbMGquHQmGAWdyjOPFx7yKFpi3B3XJhKSHs/s400/SANDI+KOTAK+03.jpg" title="Kunci Sandi Kotak I" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Nah, dari "Kunci Sandi Kotak I" itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca) soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar "Kunci Sandi Kotak I", kita bisa membuat atau menggambar sendiri "Kunci Sandi Kotak I" sebagai pedoman dalam membaca soal sandi.<br />
<br />
Setelah terbaca maka akan didapati bahwa sandi sebagai mana tersebut di gambar paling atas artikel ini berbunyi sebagai berikut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho8SQCkQN690A1_s0sdifixlBSWawQRrCGdrfW3JwOqQS7jpyXZZfYvYn8EybK2qSYtYFRHYeNeNKNsjc3YVNMr_PVG4kYSw1KL0o7nh-HYBoLD0zKPsHudu_PMNOKI678zjn2hZW31f8/s1600/SANDI+KOTAK+04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sandi Kotak I" border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho8SQCkQN690A1_s0sdifixlBSWawQRrCGdrfW3JwOqQS7jpyXZZfYvYn8EybK2qSYtYFRHYeNeNKNsjc3YVNMr_PVG4kYSw1KL0o7nh-HYBoLD0zKPsHudu_PMNOKI678zjn2hZW31f8/s320/SANDI+KOTAK+04.jpg" title="Sandi Kotak I" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Sengaja enam lambang terakhir tidak diisi agar adik-adik <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota Gerakan Pramuka</a> yang sedang mempelajari sandi kotak ini dapat meneruskannya untuk latihan. Bagaimana? Ternyata sangat mudahkan untuk <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2015/07/membaca-dan-membuat-sandi-kotak.html" target="_blank">membuat dan membaca sandi kotak</a>?alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-966243475100515272015-01-15T23:20:00.000+07:002015-01-15T23:20:26.824+07:00Tanda Medan untuk Mapping dalam Kepramukaan<b>Tanda medan</b> untuk kegiatan <i>mapping </i>dalam <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-gerakan-pramuka-dan.html" target="_blank">kepramukaan</a>. Dalam berbagai kegiatan mapping di kepramukaan, penggunaan tanda medan adalah mutlak. <i>Mapping </i>(pemetaan), seperti peta pita, peta lapangan, peta lokasi, ataupun peta perjalanan, selalu membutuhkan tanda medan. Karena itu, bagi seorang <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota pramuka</a> penguasaan akan tanda medan menjadi sebuah teknik kepramukaan (<i>scouting skill</i>) yang sangat diperlukan. Baik untuk membaca peta maupun sebaliknya, untuk membuat peta.<br />
<br />
Tanda medan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar yang melambangkan kondisi atau situasi medan dalam sebuah peta. Tanda medan ini digunakan dalam berbagai kegiatan <i>mapping </i>(pemetaan) seperti peta perjalanan dan peta pita sebagai penunjuk keadaan di kanan dan kiri jalan. Juga pada peta lapangan dan lokasi sebagai penanda kondisi dan situasi medan yang tergambar di peta.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqstHyUeFSnc-mN8psLY99dSd-gRfhhLyzYfNQJe9DENTFR5WV69iV3q5bxmPptamNfa-fUf42mmLtO5MwHSOBAA7PSe2hc0YuLyiXJTNgz_x8OvTVHpB1HU9WHvv5OlRIi-aYqaFNaGk/s1600/tanda+medan+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="tanda medan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqstHyUeFSnc-mN8psLY99dSd-gRfhhLyzYfNQJe9DENTFR5WV69iV3q5bxmPptamNfa-fUf42mmLtO5MwHSOBAA7PSe2hc0YuLyiXJTNgz_x8OvTVHpB1HU9WHvv5OlRIi-aYqaFNaGk/s1600/tanda+medan+3.jpg" height="222" title="tanda medan" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<i>Scouting skill</i> dalam pembuatan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2015/01/tanda-medan-untuk-mapping-dalam.html" target="_blank">tanda medan</a> menggunakan gambar-gambar (simbol) yang sederhana, mudah dibuat, dan umum diketahui oleh orang lain. Sehingga pada saat melakukan perjalanan sekalipun tanda-tanda ini dapat dibuat dengan cepat tanpa menghambat perjalanan. Pun bagi orang lain yang membacanya akan langsung dapat memahami makna-makna dari simbol-simbol yang digunakan sebagai tanda medan.<br />
<br />
Contoh tanda medan yang umum dan sering dipakai di kepramukaan adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwVjOtuhPEnWbE2Dbe41PCQyjdiDZUa4_tGvwlpDQ0myDBAanjfOSvBni6EKxfPYj6ZIkivcSN437-ovuKJC-x2IJHxpdhjo94T9RWsCQPohpEzWMfZU57-K1E9KtLCOlGKBdp5GuxjMQ/s1600/Tanda+Medan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwVjOtuhPEnWbE2Dbe41PCQyjdiDZUa4_tGvwlpDQ0myDBAanjfOSvBni6EKxfPYj6ZIkivcSN437-ovuKJC-x2IJHxpdhjo94T9RWsCQPohpEzWMfZU57-K1E9KtLCOlGKBdp5GuxjMQ/s1600/Tanda+Medan.jpg" height="640" width="361" /></a></div>
<br />
<br />
Itulah berbagai tanda medan yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan mapping di kepramukaan.alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-64963446612743343022014-09-25T08:53:00.002+07:002014-09-25T09:01:16.651+07:00Tata Taca Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris<b>Tata Taca Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris</b>. Pelaksanaan kegiatan baris-berbaris atau (PBB) dalam kepramukaan dapat juga menggunakan tongkat pramuka. Baris-berbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.<br />
<br />
Sebagaimana di ketahui, pada <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-penggalang.html" target="_blank">pramuka golongan penggalang</a>, tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan. Dalam satu regu penggalang, pemimpin regu membawa tongkat pramuka yang dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut membawa tongkat pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh regu pramuka penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh regu tersebut. Seperti digunakan untuk <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html" target="_blank">membuat dragbar</a> atau tandu darurat, membuat <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">pionering</a> atau bangunan darurat, kegiatan halang rintang dan lain sebagainya.<br />
<br />
Ketika sebuah regu pramuka penggalang sedang membawa tongkat dan harus melaksanakan baris berbaris ataupun melakukan beberapa gerakan dari peraturan baris berbaris diperlukan aturan dan tata cara khusus. Untuk itulah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris. Pedoman ini mengatur tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat.<br />
<br />
Secara garis besar, ketentuan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/09/tata-taca-menggunakan-tongkat-dalam.html" target="_blank">tentang tata cara dan sikap pramuka saat membawa tongkat</a> dapat dikelompokkan dalam :<br />
<ol>
<li>Penggunaan tongkat saat Sikap Sempurna (siap)</li>
<li>Penggunaan tongkat saat akan melakukan gerakan</li>
<li>Penggunaan tongkat saat memberi salam biasa</li>
<li>Penggunaan tongkat saat memberi salam hormat dan salam janji</li>
<li>Penggunaan tongkat saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan</li>
<li>Penggunaan tongkat saat sedang berjalan atau lari mengikuti aba-aba</li>
<li>Penggunaan tongkat saat istirahat di tempat</li>
<li>Penggunaan tongkat saat lencang kanan</li>
<li>Cara membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris</li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL46sGJMxFVZxrpdqNzvL9Wyg5vuwwv9zS1zvqOjoQ1Sq5_XbShRH7BLLEB2FhSmXHB7k_oSWapUOfcWCe6xFfekD9Ki-Tq5mB6_xAkh7Pkm3Px7c5JzRqLHLP1mpR4WeWcdeFGoUvR6M/s1600/penggunaan+tongkat+10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL46sGJMxFVZxrpdqNzvL9Wyg5vuwwv9zS1zvqOjoQ1Sq5_XbShRH7BLLEB2FhSmXHB7k_oSWapUOfcWCe6xFfekD9Ki-Tq5mB6_xAkh7Pkm3Px7c5JzRqLHLP1mpR4WeWcdeFGoUvR6M/s1600/penggunaan+tongkat+10.jpg" height="219" width="320" /></a></div>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<h3>
Pedoman Penggunaan Tongkat dalam Baris Berbaris</h3>
<br />
<div>
Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan sikap seorang pramuka dalam membawa tongkat pada masing-masing sikap.<br />
<br />
<b>Sikap Sempurna (siap)</b><br />
<br />
Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnGABQsLkxGzkkIl1EiSwIUe9Odn_6VOu7ig5-EUUrtW845I_ORo_KMEqKFaNTXeaDTMVJMnrY6bceTaMBiEMwD2UKFY-zCzQNmG5Y4dH9Al9q7_nCdfrjcuNaHjZ_atypnbQHHY7Op6M/s1600/penggunaan-tongkat-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Siap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 1" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnGABQsLkxGzkkIl1EiSwIUe9Odn_6VOu7ig5-EUUrtW845I_ORo_KMEqKFaNTXeaDTMVJMnrY6bceTaMBiEMwD2UKFY-zCzQNmG5Y4dH9Al9q7_nCdfrjcuNaHjZ_atypnbQHHY7Op6M/s1600/penggunaan-tongkat-1.jpg" height="320" title="Sikap Siap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 1" width="178" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan menulis)</li>
<li>Tangan lurus ke bawah</li>
<li>Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping kanan sepatu sebalah kanan.</li>
</ul>
<b>Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan</b><br />
<br />
Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap kanan, hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXzD30HNt8Mknxoxe5d37EPA9QHDGmEE3nba-UywbZ6BcDq7MnYYm5TntlxCi6137mSTD9EmMQg7J5Wp3FJPhG5gfUnnsnrZNxAPJgvdwXIxWTP0KolcIrqpINkql84k46UNMr2cek5jo/s1600/penggunaan-tongkat-2.jpg" imageanchor="1"><img alt="Sikap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 2" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXzD30HNt8Mknxoxe5d37EPA9QHDGmEE3nba-UywbZ6BcDq7MnYYm5TntlxCi6137mSTD9EmMQg7J5Wp3FJPhG5gfUnnsnrZNxAPJgvdwXIxWTP0KolcIrqpINkql84k46UNMr2cek5jo/s1600/penggunaan-tongkat-2.jpg" height="320" title="Sikap Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris 2" width="178" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.</li>
<li>Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan, seperti hadap kanan atau hadap kiri.</li>
</ul>
<b>Sikap Saat Memberi Salam Biasa</b><br />
<br />
Salam biasa adalah <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/salam-pramuka-arti-macam-dan-penggunaan.html" target="_blank">salam pramuka</a> atau penghormatan yang diberikan kepada sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara maupun saat upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan tongkat yang benar adalah :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJo-eNK2J_tRAiP-33z_xt6NdgRZhYvVjYnAamJM7iCxIP76MhyphenhyphenYwIyAI0fBCIPROXD2vY0wkX1zDkgj_GeV6zaVw5JzuUvZugRhmNgMf6l2QT4Ew1ZQ6yrJx3SYdQv79loJfMUpn-0WQ/s1600/penggunaan-tongkat-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJo-eNK2J_tRAiP-33z_xt6NdgRZhYvVjYnAamJM7iCxIP76MhyphenhyphenYwIyAI0fBCIPROXD2vY0wkX1zDkgj_GeV6zaVw5JzuUvZugRhmNgMf6l2QT4Ew1ZQ6yrJx3SYdQv79loJfMUpn-0WQ/s1600/penggunaan-tongkat-3.jpg" height="320" title="Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="178" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat lurus ke atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang.</li>
<li>Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu jari tangan kiri menyentuh tongkat.</li>
<li>Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi salam.</li>
</ul>
<b>Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji</b><br />
<br />
Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan kepada <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/sku-sejarah-bendera-merah-putih.html" target="_blank">bendera merah putih</a> saat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan; kepala dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya; jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbXp65fZnl84nyV31nm7Z0hKJZbPiRFgIb5Ql-IxVjFNpAn0EklmI3IupTwcNc9EBY5ftveabn0G_UCBJovgjpDKjSJttspMT5xTrTrRz9_-7wFNumfq2ENhsdle0qvOTDPXOZ25hrIqA/s1600/penggunaan-tongkat-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbXp65fZnl84nyV31nm7Z0hKJZbPiRFgIb5Ql-IxVjFNpAn0EklmI3IupTwcNc9EBY5ftveabn0G_UCBJovgjpDKjSJttspMT5xTrTrRz9_-7wFNumfq2ENhsdle0qvOTDPXOZ25hrIqA/s1600/penggunaan-tongkat-4.jpg" height="320" title="Sikap Hormat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="177" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.</li>
<li>Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.</li>
</ul>
<b>Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan</b><br />
<br />
Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcnnzBoLPdbDVHBCQ7M-ZXDqd1VigO24gp3uQ3Y0Sg5-l43eIVR5CP1EtKtKNmfsUCxywY-RbhszsptsbmsnbVE6wg-jRQDNI5KS8JSf8lBDRHyU2QUIA6dkbs19im49ow5EVmvtgMTmM/s1600/penggunaan-tongkat-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Maju Jalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcnnzBoLPdbDVHBCQ7M-ZXDqd1VigO24gp3uQ3Y0Sg5-l43eIVR5CP1EtKtKNmfsUCxywY-RbhszsptsbmsnbVE6wg-jRQDNI5KS8JSf8lBDRHyU2QUIA6dkbs19im49ow5EVmvtgMTmM/s1600/penggunaan-tongkat-5.jpg" height="320" title="Sikap Maju Jalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="195" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di depan dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian kiri di atas.</li>
<li>Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan, sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.</li>
</ul>
<b>Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan Mengikuti Aba-aba</b><br />
<br />
Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat, tata cara menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan.<br />
<br />
<b>Sikap Istirahat di Tempat</b><br />
<br />
Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOcp_HwmY_5AF_N49WNTBxGAhloDCrdg54w0cyvnl37rhsdzN8bAVoEbu6E5ESPFUxMlOPe2h1AnYjO7VcHtRfn9fN3btVvs5fCFwFp0rS2FxDPW8t7nWgFuWztJUoCBAgmf63rgelmE/s1600/penggunaan-tongkat-8.jpg" imageanchor="1"><img alt="Sikap Istirahat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOcp_HwmY_5AF_N49WNTBxGAhloDCrdg54w0cyvnl37rhsdzN8bAVoEbu6E5ESPFUxMlOPe2h1AnYjO7VcHtRfn9fN3btVvs5fCFwFp0rS2FxDPW8t7nWgFuWztJUoCBAgmf63rgelmE/s1600/penggunaan-tongkat-8.jpg" height="320" title="Sikap Istirahat Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="197" /></a></div>
<div>
<br />
<ul>
<li>Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.</li>
<li>Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang.</li>
<li>Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan ujung atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping kiri sepatu kiri.</li>
<li>Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang.</li>
</ul>
<div>
<b>Sikap Lencang Kanan</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara penggunaan tongkat pramuka adalah sebagai berikut :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFWNGLOxM_KIfaLi-QcuSF9xJUcEsZRnDwenyh38E4TT1Rt9pqgw_CLfWE8vDeU2uAEKhjor9ByGg8qUCAg6qWd3vzdy6O1SL8QgGK2jNbjWUINyR8Mj1W_K4Gr_a5ZSztcctSCy6TgM/s1600/penggunaan-tongkat-7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Lencang Kanan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFWNGLOxM_KIfaLi-QcuSF9xJUcEsZRnDwenyh38E4TT1Rt9pqgw_CLfWE8vDeU2uAEKhjor9ByGg8qUCAg6qWd3vzdy6O1SL8QgGK2jNbjWUINyR8Mj1W_K4Gr_a5ZSztcctSCy6TgM/s1600/penggunaan-tongkat-7.jpg" height="320" title="Sikap Lencang Kanan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="247" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<ul>
<li>Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya) di depan dada.</li>
<li>Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.</li>
<li>Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, dengan menggapai dan menyentuh bahu kiri kanan di sedelahnya</li>
<li>Pandangan melihat ke kanan dan meluruskan.</li>
</ul>
<b>Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris</b></div>
<div>
<br /></div>
Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah saat pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba santai atau bebas. Cara membawa tongkat bisa dengan cara :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWj0Qks6kDW2XqQdKth4lsFUmIE2X3IXvt1MZHeqje8JscXF7rXj0YCLmdEEIQRmec8eGFmhRZu7fTVU46N2cavIxNDY0I7kcWAToRJY3uHpOaIBAQ4sC-m68tWkOiLN1DYtBAY08_oQc/s1600/penggunaan-tongkat-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sikap Berjalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWj0Qks6kDW2XqQdKth4lsFUmIE2X3IXvt1MZHeqje8JscXF7rXj0YCLmdEEIQRmec8eGFmhRZu7fTVU46N2cavIxNDY0I7kcWAToRJY3uHpOaIBAQ4sC-m68tWkOiLN1DYtBAY08_oQc/s1600/penggunaan-tongkat-6.jpg" height="320" title="Sikap Berjalan Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris" width="247" /></a></div>
<div>
<br />
<div>
<ul>
<li>Disandang seperti sikap membawa tongkat saat sedang berjalan atau berlari, </li>
<li>Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung bawah tongkat di pegang tangan kiri.</li>
<li>Dibawa dengan diikat tali kemudian disandang di bahu.</li>
</ul>
<div>
Itulah berbagai sikap cara menggunakan tongkat pramuka saat baris-berbaris sebagaimana diatur dalam pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-berbaris yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.</div>
</div>
</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-79238774954324737732014-09-18T06:16:00.000+07:002014-09-18T06:16:01.437+07:00Cara Membaca dan Membuat Sandi ArabMenambah artikel tentang scouting skill atau <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank">teknik kepramukaan</a>, kali ini <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">Blog Pramukaria</a> menulis tentang cara membaca dan membuat Sandi Arab. Sandi Arab merupakan salah satu yang mudah, baik dalam membuatnya maupun membacanya. Meskipun mudah dibuat dan dibaca, Sandi Arab tergolong sandi yang cukup mengasyikkan untuk dipecahkan. Dan tentu saja, bagi <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota pramuka</a> yang kurang memahaminya, memecahkan teknik kepramukaan bidang sandi ini akan cukup merepotkan juga.<br />
<br />
Sesuai dengan namanya, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/09/cara-membaca-dan-membuat-sandi-arab.html" target="_blank">Sandi Arab</a> terinspirasi dari tata penulisan huruf arab yang digunakan dalam bahasa Arab. Bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama yang beragama islam, aksara arab bukanlah hal yang asing lagi. Karena huruf dan bahasa arab dipergunakan dalam berbagai ibadah bagi umat islam.<br />
<br />
<h3>
Mengenali dan Memecahkan Sandi Arab</h3>
<br />
Sandi Arab, sebagai salah satu scouting skill (teknik kepramukaan) mempunyai beberapa ciri yang dapat dikenali. Sandi ini terutama dapat dikenali dari kata kunci yang biasanya mengandung kata-kata yang terkait dengan 'arab', negara dan kota di daerah arab, kitab suci Al Quran, ataupun ibadah yang terkait dengan negara arab atau huruf dan bahasa arab. Kata-kata yang terkandung dalam sandi arab tersebut diantaranya adalah 'arab, Saudi Arabia, Mekkah, Medinah, Al Quran, haji, membaca Al Quran, mengaji, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Baca juga :<br />
<br />
<ul>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/sandi-pramuka-sandi-and.html" target="_blank">Cara Membaca Sandi AND</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/11/membaca-dan-membuat-sandi-rumput.html" target="_blank">Cara Membaca Sandi Rumput</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/09/cara-membaca-sandi-koordinat.html" target="_blank">Cara Membaca Sandi Kordinat</a></li>
</ul>
<br />
<br />
Sedangkan kata kunci yang bisa digunakan dalam Sandi Arab ini, contohnya adalah :<br />
<br />
<ul>
<li>Ayahku pergi menunaikan ibadah haji</li>
<li>Jangan lupa untuk membaca Al Quran setiap hari</li>
<li>Ka'bah terletak di kota Mekkah</li>
</ul>
<div>
Contoh sandi Arab, silakan lihat gambar berikut ini :</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTfr_DGgeyDDZmh3NjlH9mI1yL_zJvfGdRr8JGP2YPW58Tgo1CWQA9YtBW9WpuYTxyGsG0P-Gb7GLc3Sf0m9-_HU2HDaddz-IidamaJ9LOxeHPi7sMVOhNVLHtUpWNhyUYWg-aFFTdcgA/s1600/SANDI+ARAB+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sandi Arab" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTfr_DGgeyDDZmh3NjlH9mI1yL_zJvfGdRr8JGP2YPW58Tgo1CWQA9YtBW9WpuYTxyGsG0P-Gb7GLc3Sf0m9-_HU2HDaddz-IidamaJ9LOxeHPi7sMVOhNVLHtUpWNhyUYWg-aFFTdcgA/s1600/SANDI+ARAB+3.jpg" height="282" title="Sandi Arab" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh Sandi Arab</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk cara membaca dan membuat Sandi Arab sebagaimana contoh di atas, simak dulu video tutorial cara membaca dan membuat Sandi Arab berikut. Klik pada tombol play (segitiga di bagian tengah) untuk mulai memutar video.</div>
<div>
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/_KSEpbYgEsw" width="560"></iframe></center>
<div>
<br /></div>
<div>
Cara membacanya tidak sulit. Cukup dengan menerapkan cara membaca huruf atau kata dalam bahasa arab yang memang berkebalikan dengan huruf latin.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-77335099219587340952014-08-06T23:29:00.002+07:002014-08-06T23:29:47.117+07:00Gapura Tenda Pionering dengan Aksesoris Jalinan Tali<b>Gapura tanda pionering dengan aksesoris jalinan tali</b> ini merupakan desain gapura untuk tenda perkemahan pramuka dengan memanfaatkan prinsip pionering. Di samping itu, gapura juga ditambah dengan aksesoris berupa persinggungan garis lurus yang membentuk kontur melengkung. Karena merupakan gapura pionering sederhana maka gapura ini hanya menggunakan sedikit bahan berupa bambu.<br />
<br />
Layaknya dalam berbagai pionering lainnya, untuk menautkan masing-masing bambu tersebut digunakan tali temali. Setiap perpalangan kayu diikat dengan ikatan palang. Cara membuat ikatan palang bisa dipelajari di artikel <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-ikatan-dalam-tali-temali.html" target="_blank">jenis-jenis ikatan dan tali temali</a>.<br />
<br />
Baca juga : <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">Pionering Gapura dengan 23 Tongkat</a><br />
<br />
Adapun penampilan gapura untuk <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/04/jenis-perkemahan-pramuka.html" target="_blank">perkemahan pramuka</a> tersebut adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRtCLGGBaRv2c8kdnjgJcBzs9_j0SxG_bljAhaJvfrnghhUch9VwTs-8T5OGzXX1m2VAaSqhgbGXgdrfLtcXcS-on-wrErE5P9s-ver-LCBZ3wtTEGJhcUFt3UQQAGVcm2PO58eCw_0s/s1600/Gapura-Jalinan-Tali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRtCLGGBaRv2c8kdnjgJcBzs9_j0SxG_bljAhaJvfrnghhUch9VwTs-8T5OGzXX1m2VAaSqhgbGXgdrfLtcXcS-on-wrErE5P9s-ver-LCBZ3wtTEGJhcUFt3UQQAGVcm2PO58eCw_0s/s1600/Gapura-Jalinan-Tali.jpg" height="400" width="281" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampilan desain gapura. Klik gambar untuk memperbesar</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dalam desain gapura pionering ini dibutuhkan bahan-bahan yang terdiri atas :<br />
<br />
<ol>
<li>Bambu, yang terdiri atas :</li>
<ol>
<li>4 batang bambu berukuran panjang 2,5 meter, </li>
<li>1 batang bambu berukuran 1,6 meter, dan </li>
<li>6 batang bambu berukuran 0,75 meter.</li>
</ol>
<li>Tali pramuka secukupnya</li>
<li>Rafia berwarna putih secukupnya (bisa juga menggunakan tali pramuka)</li>
</ol>
<h3>
Cara Membuat Gapura Pionering</h3>
<div>
Untuk membuat atau merangkai gapura, pertama tentunya dengan merangkai badan gapura (seperti pada gambar) terlebih dahulu dengan menggunakan tali temali. Karena semua bambu berpalangan, maka hanya cukup menggunakan ikatan palang saja. Meskipun dalam membuat ikatan palang kita pun harus memulai dan mengakhirinya dengan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank">simpul pangkal</a>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tiang gapura dan kedua palang atas gapura menggunakan 4 batang bambu berukuran 2,5 meter. Tongkat berdiri di tengah palang gapura menggunakan bambu berukuran 1,6 meter atau tongkat pramuka. Sedangkan kaki gapura (di bagian bawah kanan dan kiri) menggunakan bambu berukuran 0,75 meter. Ukuran-ukuran tersebut tentu dapat dirubah sesuai selera dan kondisi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Setelah badan gapura, gunakan rafia warna putih atau tali pramuka untuk membuat pola jalinan tali yang mengkesankan garis lengkung. Pola ini bisa dipasang pada bagian atas maupun samping gapura, pada dua batang bambu yang berpalangan. Pola seperti gambar berikut ini: </div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-ecFqFoYqjIk/U-JVA6LbKNI/AAAAAAAAHtA/ZIhFfRz91-I/s1600/pola-garis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ecFqFoYqjIk/U-JVA6LbKNI/AAAAAAAAHtA/ZIhFfRz91-I/s1600/pola-garis.jpg" height="400" width="388" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Setelah semua selesai, bentuk <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/08/gapura-tenda-pionering-dengan-aksesoris.html" target="_blank">gapura pionering dengan aksesoris jalinan tali</a> akan menjadi seperti ini :</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim56aiu0hBq-KBSBDOffAIHZ18rjWjtUa9osFAhNYpVvQ3wCjWcMvZ6Ee39mulevbCfCetb4w-xsKTll7cbdKTuHCAYHrZ_mL87vEd1-HgHnqyc0A3tiEMyBYA_q-p7rKF380BiQR2hU8/s1600/gapura-pramuka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim56aiu0hBq-KBSBDOffAIHZ18rjWjtUa9osFAhNYpVvQ3wCjWcMvZ6Ee39mulevbCfCetb4w-xsKTll7cbdKTuHCAYHrZ_mL87vEd1-HgHnqyc0A3tiEMyBYA_q-p7rKF380BiQR2hU8/s1600/gapura-pramuka.jpg" height="275" width="400" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat mencoba dan selamat berkreasi.</div>
<div>
<br /></div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-85251829058692305852014-04-15T19:22:00.003+07:002014-04-15T19:22:54.242+07:00Teknik Menaksir Berat<div style="text-align: justify;">
<b>Menaksir berat</b> merupakan salah satu scouting skill (teknik kepramukaan). Selain menaksir berat, dalam kepramukaan sering kali juga kita dihadapkan pada kegiatan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/menaksir-tinggi-dengan-perbandingan.html" target="_blank">menaksir tinggi</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/menaksir-lebar-dengan-perbandingan.html" target="_blank">menaksir lebar</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/12/teknik-menaksir-kecepatan-arus-air.html" target="_blank">menaksir kecepatan</a>, menaksir suhu, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menaksir mempunyai arti “menentukan sesuatu (harga, banyak, jumlah, ukuran, berat, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sedangkan yang dimaksud berat di sini adalah bobot atau dalam bahasa fisika dikenal sebagai massa. Sehingga menaksir berat bisa diartikan sebagai aktifitas mengira-kira bobot atau massa sebuah benda.<br />
<br />
<span style="text-align: start;">Yang perlu diperhatikan agar mudah dalam melakukan penaksiran berat, seorang pramuka harus mengetahui berat benda-benda yang biasa dikenakan atau dibawa. Seperti berat tubuh, berat tongkat, botol minumal beserta isinya, dan benda-benda lainnya.</span><br />
<br />
<h3>
Cara Menaksir Berat</h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat beberapa metode atau teknik dalam <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/04/teknik-menaksir-berat.html" target="_blank">menaksir berat</a>. Cara pertama adalah dengan mengangkatnya secara langsung. Dengan cara ini diperlukan ketelitian dan latihan secara terus menerus sehingga mampu menaksir berat sebuah benda yang dipegang atau diangkat secara langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk berlatih melakukan teknik menaksir ini angkatlah dengan tangan kanan benda yang telah diketahui beratnya, semisal batu seberat 1 kg. Lalu pada tangan sebelah kiri angkat pula benda lain yang beratnya sama. Setelah itu gantilah salah satu benda dengan benda lain yang berbeda beratnya. Lakukan berulang kali sehingga kita terbiasa mengangkat dan mampu membedakan benda dengan berat-berat yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik ini memang kurang efektif dan cenderung memiliki resiko kesalahan yang besar. Namun dalam situasi terpaksa dan membutuhkan kecepatan, teknik ini bisa dicoba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik menaksir berat yang kedua adalah dengan membandingkan berat benda dengan menggunakan timbangan sederhana. Timbangan ini bisa kita buat sendiri dengan menggunakan peralatan yang tersedia di sekitar kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara melakukan penaksiran beratnya adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Siapkan benda yang telah kita ketahui beratnya, semisal minuman dalam botol, buku, dll. Benda ini seumpama diibaratkan B1 dengan berat 1 kg</li>
<li>Siapkan benda yang akan ditaksir beratnya. Benda ini seumpama kita namai B2.</li>
<li>Buatlah timbangan seperti pada gambar di bawah.</li>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyOAeViRGvMcjS005Coh298k8ez53O6tMIgJmVT3t4simVTBsZ1nyEQXK3FCq-e9-bA1SiRhj1UVkNDeHgXhKX112lR6vljkcuN2FleXs2I2N0BvPXVukIW9M5b2rV652bOuthu6Lwd5M/s1600/menaksir-berat-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyOAeViRGvMcjS005Coh298k8ez53O6tMIgJmVT3t4simVTBsZ1nyEQXK3FCq-e9-bA1SiRhj1UVkNDeHgXhKX112lR6vljkcuN2FleXs2I2N0BvPXVukIW9M5b2rV652bOuthu6Lwd5M/s1600/menaksir-berat-2.jpg" height="248" width="400" /></a></div>
<li>Tentukan jarak antara B1 dengan pusat tumpuan timbangan (dalam gambar dinamai J1). Semisal 10 cm.</li>
<li>Latakkan benda yang ditaksir (B2) diseberang B1. Atur (maju mundurkan B2) sehingga posisi B1 dan B2 setimbang.</li>
<li>Ukurlah jarak dari pusat tumpuan timbangan ke B2 (dalam gambar dinamai J2). Semisal 30 cm.</li>
</ol>
<div>
Maka berat benda yang kita taksir (B2) dapat kita ketahui dengan rumus :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg85thcGqymvP-DeutESMYAJCeQ0v5aBHXsYkFfYg9pT-mWwACcgjpzVluIp9Fjl9NdCO-XS9Bh_WeOky0Z5bsVfeAdGMJHY7f3FpwZ0ECRi6HDehl7rG8OAhiKY-VMchtaO3bQw8zmA-g/s1600/menaksir-berat-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg85thcGqymvP-DeutESMYAJCeQ0v5aBHXsYkFfYg9pT-mWwACcgjpzVluIp9Fjl9NdCO-XS9Bh_WeOky0Z5bsVfeAdGMJHY7f3FpwZ0ECRi6HDehl7rG8OAhiKY-VMchtaO3bQw8zmA-g/s1600/menaksir-berat-3.jpg" height="320" width="156" /></a></div>
<br />
Jadi berat benda yang ditaksir adalah 0,57 kg</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-43876901571363817232014-04-13T06:02:00.000+07:002014-04-13T06:02:11.458+07:00Cara Membaca dan Membuat Sandi Katak<div style="text-align: justify;">
<b>Sandi katak</b> merupakan salah satu sandi dalam kepramukaan. Sandi katak disebut juga sebagai sandi loncat. Penamaan jenis sandi ini mengingat cara membaca atau membuat soal sandinya dimana mesti meloncat-loncat. Pun sering kali dalam kata kunci teknik kepramukaan (<i>scouting skill</i>) ini menyertakan kata seperti katak, kodok, ataupun meloncat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sandi ini tergolong sandi yang memanfaatkan permainan susunan huruf layaknya <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/sandi-pramuka-sandi-and.html" target="_blank">sandi AND</a>, sandi depan, sandi belakang, maupun sandi depan belakang tidak berguna. Sehingga kerap kali kalimat soal sandi yang dihasilkan memberikan kesan lucu, unik, dan menarik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi anggota pramuka, kerap kali menjumpai sandi ini dalam latihan kepramukaan. Karena sandi ini tergolong sandi yang mudah baik untuk membuatnya maupun untuk membacanya. Meskipun sering kali membutuhkan keseriusan dan ketelitian untuk memecahkannya. Sandi-sandi dalam kepramukaan lainnya semisal <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/cara-membaca-sandi-jam.html" target="_blank">sandi jam</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/membaca-sandi-kimia.html" target="_blank">sandi kimia</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/09/cara-membaca-sandi-koordinat.html" target="_blank">sandi koordinat</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/11/membaca-dan-membuat-sandi-rumput.html" target="_blank">sandi rumput</a>, dan lainnya.<br />
<br />
Contoh sandi katak :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighqr3d55cg16mBLnahh2nnqY7cyQ-EsB_aLSkne_mJBB-mJB8tIiB0CofZwu_5U5dtqKz9l-5_ND5wPmjs7FhUpL5Uwh5SGAx7YGa3yX4I9E_H-lO0CCtA5vOe8bw8uOPKX86eLcCQmg/s1600/sandi-katak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sandi katak loncat" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighqr3d55cg16mBLnahh2nnqY7cyQ-EsB_aLSkne_mJBB-mJB8tIiB0CofZwu_5U5dtqKz9l-5_ND5wPmjs7FhUpL5Uwh5SGAx7YGa3yX4I9E_H-lO0CCtA5vOe8bw8uOPKX86eLcCQmg/s1600/sandi-katak.jpg" height="227" title="sandi katak loncat" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Cara Membaca dan Membuat Sandi Katak</h3>
<div style="text-align: justify;">
Membuat dan membaca sandi katak atau sandi loncat tidaklah sulit. Karena sebagaimana disampaikan di awal, inti dari sandi ini merupakan permainan susunan huruf. Dimana layaknya sandi AND ataupun sandi depan, dalam pembuatan sandi ini ditambahkan huruf-huruf yang tidak berguna untuk mengelabui dan membuat pesan menjadi sulit terbaca. Sehingga untuk dapat membacanya, huruf-huruf tambahan tersebut harus dihilangkan atau dihapus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mempelajari cara membaca dan membuat <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/04/cara-membaca-dan-membuat-sandi-katak.html" target="_blank">sandi katak</a> atau sandi loncat, perhatikan dan simak baik-baik langkah-langkahnya dalam video berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/zF9CH6YyeXs" width="560"></iframe></center>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam video di atas dicontohkan cara membaca salah satu sandi katak yang menggunakan kata kunci "seekor katak melompat-lompat sejauh 3 meter". Sedangkan bunyi soal sandi adalah "PIARA KAMU MODUS IKATAN TRADISIA".<br />
<br />
Itulah salah satu teknik kepramukaan (<i>scouting skill</i>) terkait dengan sandi katak. Kegiatan memecahkan sandi selain akan mengasah kemampuan berfikir dan memecahkan masalah pun memberikan hiburan dan tantangan tersendiri bagi <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">pramuka</a>.</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-88447954341873574382014-03-27T19:27:00.001+07:002014-03-27T19:27:40.919+07:00Membuat Panorama (Sketsa Pemandangan)<div style="text-align: justify;">
<b>Membuat panorma atau sketsa pemandangan</b>, disebut juga peta panorama, merupakan salah satu teknik kepramukaan (<i>scouting skill</i>) yang harus dikuasai <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">pramuka</a>. Keterampilan membuat panorama atau sketsa pemandangan kerap kali menjadi materi dalam lomba kepramukaan bersama dengan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/menaksir-tinggi-dengan-perbandingan.html" target="_blank">menaksir tinggi</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/menaksir-lebar-dengan-perbandingan.html" target="_blank">menaksir lebar sungai</a>, peta pita, dan peta lapangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panorama adalah membuat gambar suatu pemandangan (medan alam) dalam bentuk sketsa (gambar sederhana) yang menunjukkan suatu daerah dengan sudut pandang tertentu. Panorama berguna untuk melukiskan situasi dan kondisi suatu tempat pada satu waktu. Sehingga ketika suatu saat kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun membuat sketsa pemandangan, panorama, atau peta panorama, berbeda dengan melukis pemandangan pada umumnya. Dalam membuat panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan dan teknik menggambar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alat-alat yang harus disediakan antara lain; kertas gambar, pensil (untuk menggambar), penggaris, bolpoint (untuk menulis data-data), <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/16-arah-mata-angin-dan-kompas.html" target="_blank">kompas</a>, dan alat pembidik. Alat pembidik merupakan alat khusus dengan lubang berbentuk persegi panjang dengan dua garis bersilangan di tengahnya. Alat pembidik bisa dibuat dengan melubangi karton atau menggunakan bungkus korek api.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxyVopfiuV2CVng6LPBDWdf6Sc-RlzZk1Cmbkd681MApNBjlPXeTbcDt3k_GbGQ8xOs1I5u2yTJwp9SJWsp_-f_VbiLn1JgIXjdPBwXr4gNGY_2r4SDfSN7TOjLEfAA2jOUxptCFrQS3E/s1600/pembidik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pembidik panorama" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxyVopfiuV2CVng6LPBDWdf6Sc-RlzZk1Cmbkd681MApNBjlPXeTbcDt3k_GbGQ8xOs1I5u2yTJwp9SJWsp_-f_VbiLn1JgIXjdPBwXr4gNGY_2r4SDfSN7TOjLEfAA2jOUxptCFrQS3E/s1600/pembidik.jpg" height="320" title="pembidik panorama" width="316" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Alat pembidik untuk panorama atau sektsa pemandangan</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Cara Membuat Panorama (Sketsa Pemandangan)</h3>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/03/membuat-panorama-sketsa-pemandangan.html" target="_blank">Cara membuat panorama</a> (sketsa pemandangan) adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Cari Arah sebagaimana yang ditugaskan dengan menggunakan kompas bidik (biasanya dalam kisaran derajat, misalnya; antara 150<sup>0</sup> s.d. 210<sup>0</sup>). Jika arah hanya diberikan satu sudut (semisal 140<sup>0</sup>), arah dibuat dengan patokan ditambah 30<sup>0</sup> dan dikurangi 30<sup>0</sup> sehingga menjadi 140<sup>0</sup> + 3<sup>0</sup> = 170<sup>0</sup> dan 140<sup>0</sup> - 30<sup>0</sup> = 110<sup>0</sup>, jadi arah yang dibuat panorama menjadi antara 110<sup>0</sup> s.d 170<sup>0</sup>. </li>
<li style="text-align: justify;">Bidik dengan kompas arah satu benda (lebih baik benda yang terlihat menonjol) sebagai titik pusat. Catat arah (dalam derajat) titik pusat tersebut. </li>
<li style="text-align: justify;">Lihat obyek yang akan digambar dengan menggunakan alat pembidik dengan titik pusat tepat di titik pusat alat pembidik dan sisi kanan kiri tidak melebihi arah yang ditentukan </li>
<li style="text-align: justify;">Gambar semua obyek yang tertangkap dalam alat pembidik. Obyek yang digambar adalah obyek yang tidak bergerak (berubah tempat). Sehingga benda-benda yang bersifat sementara atau berpindah tempat seperti mobil, hewan, awan, dan orang tidak perlu digambar.</li>
<li style="text-align: justify;">Setiap benda beri arsiran yang berbeda, dengan ketentuan; </li>
<ul>
<li><span style="text-align: justify;">Obyek yang dekat diberi arsiran yang rapat </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Obyek yang lebih jauh dengan arsiran yang lebih jarang. </span></li>
</ul>
<li style="text-align: justify;">Pada bagian atas (pojok kiri) gambar, beri gambar anak panah yang menunjukkan letak arah utara.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagi bagian bawah gambar menjadi tiga bagian. Dan pada masing-masing bagian tuliskan :</li>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Bagian pertama, tuliskan identitas regu pembuat, seperti nama regu, nomor kapling perkemahan atau nomor peserta lomba, pangkalan, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/03/gugusdepan-gerakan-pramuka.html" target="_blank">gugusdepan</a>, kwartir ranting, dll.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagian kedua, tuliskan waktu dan tempat pembuatan, seperti hari, tanggal, jam, dan tempat pembuatan sketsa pemandangan, arah (besar derajat) titik pusat, dan keadaan cuaca.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagian ketiga, tuliskan keterangan gambar untuk masing-masing arsiran. </li>
</ol>
<li style="text-align: justify;">Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut</li>
</ol>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwks4zTOPdX4MoEEOl_frY-tJBodA1TXyvu3M4WxQTKzhzFgJLrwRWlzB89_IKGi3siP1k7NlC36uKhAvE_WhSHJNpFN0sRKbW5-AxUuGmCQUbUa9NL9JBlwy4Q4-6O8ODcK2bbCXRp8/s1600/panorama.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="panorama sketsa pemandangan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwks4zTOPdX4MoEEOl_frY-tJBodA1TXyvu3M4WxQTKzhzFgJLrwRWlzB89_IKGi3siP1k7NlC36uKhAvE_WhSHJNpFN0sRKbW5-AxUuGmCQUbUa9NL9JBlwy4Q4-6O8ODcK2bbCXRp8/s1600/panorama.png" height="400" title="panorama sketsa pemandangan" width="352" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Laporan panorama atau sketsa pemandangan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah cara membuat panorama atau sketsa pemandangan. Untuk mempelajari cara ini lebih detail tentu perlu bimbingan dari kakak <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/pembina%20pramuka" target="_blank">pembina pramuka</a> di gugusdepan masing-masing. </div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-53629783603240254232014-03-11T22:33:00.000+07:002014-03-11T22:33:27.367+07:00Cara Membuat dan Membaca Sandi AN<div style="text-align: justify;">
Seperti judulnya, <b>Cara Membuat dan Membaca Sandi AN</b>, artikel ini akan mengulas bagaimana cara membuat dan memecahkan (membaca) sandi AN. <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/03/cara-membuat-dan-membaca-sandi-an.html" target="_blank">Sandi AN</a> sendiri merupakan salah satu sandi dasar yang kerap digunakan dalam latihan dan kegiatan kepramukaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai sebuah sandi dasar, tidak mengherankan jika sandi ini telah diajarkan kepada peserta didik usia siaga dan penggalang. Dan sebagaimana sandi-sandi dasar lainnya semacam <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/sandi-pramuka-sandi-and.html" target="_blank">sandi AND</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/membaca-dan-membuat-sandi-angka.html" target="_blank">sandi Angka</a>, dan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/11/membaca-dan-membuat-sandi-rumput.html" target="_blank">Sandi Rumput</a>, sandi ini memiliki kekhasan tersendiri. Sehingga meskipun ditampilkan tanpa disertai dengan kata kunci sekalipun, seorang pramuka yang terbiasa membaca sandi, akan dengan mudah dapat menebak jenis dan memecahkan sandinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun demikian bukan berarti semua pramuka telah menguasai sandi ini. Karena itu, pada kesempatan kali ini, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">Blog Materi Pramuka</a>, Pramukaria, akan mencoba mengulas bagaimana cara membaca dan memecahkan sandi AN ini sekaligus bagaimana cara membuatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengenal lebih lanjut tentang sandi AN, perhatikan gambar contoh sandi AN di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZE9kywlZCCzCidPt7dVFP7VRtb95F2PyXpdD7R2H-7bq2e7ClYHUaEerF_cHINE9XpiQp2pDwmS_Q-DJXujH7XzZgIEcFQ5Pb_TD9E5ZTo1LoQaAk3aisg6EzOpirrY0Ko6alsfo88Hk/s1600/sandi-an.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZE9kywlZCCzCidPt7dVFP7VRtb95F2PyXpdD7R2H-7bq2e7ClYHUaEerF_cHINE9XpiQp2pDwmS_Q-DJXujH7XzZgIEcFQ5Pb_TD9E5ZTo1LoQaAk3aisg6EzOpirrY0Ko6alsfo88Hk/s1600/sandi-an.jpg" height="272" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari penampakan soal sandinya, cukup mudah bagi kita untuk mengenalinya sebagai sandi AN. Namun tidak ada salahnya kita telusuri lebih detail mengenai kata kunci yang disertakan. Dalam contoh sandi di atas, kata kuncinya adalah : "Aneh, A bisa berubah menjadi N" Adanya huruf "A" dan "N" inilah yang menjadi indikasi utama jenis sandi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara memecahkan dan membaca (termasuk cara membuat) sandi AN sangat mudah. Sandi ini hanyalah saling mengganti antara dua deret urutan abjad. Deret pertama terdiri atas huruf A s.d. M sedangkan deret kedua terdiri atas huruf N s.d. Z. Sehingga akan terbentuk susunan atau deret huruf seperti berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibgSmwNUoZa2XGFtTJKD0RbhiR9pSqc1ECrcOyfUBhu0OhPrPQ0LY_hh54XxAXzaqTIHWEUhrqH-lN_Y7dN0RJ7zq1W2sQYSE9xRTeNf_SbN6QkBFJFwrWomS_p4goSjp74PdJHGQy2lQ/s1600/sandi-an-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibgSmwNUoZa2XGFtTJKD0RbhiR9pSqc1ECrcOyfUBhu0OhPrPQ0LY_hh54XxAXzaqTIHWEUhrqH-lN_Y7dN0RJ7zq1W2sQYSE9xRTeNf_SbN6QkBFJFwrWomS_p4goSjp74PdJHGQy2lQ/s1600/sandi-an-2.jpg" height="41" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membaca dan membuat sandi AN caranya tinggal mengganti huruf yang ada di deret atas dengan huruf yang ada di deret bawah. Pun sebaliknya huruf yang berada di deret bawah diganti dengan huruf yang ada di deret sebelah atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga pada contoh sandi AN di atas yang berbunyi JR YVXR FPBHGVAT bisa diganti masing-masing hurufnya. Huruf J=W, R=E, Y=L, V=I, X=K, R=E, dan seterusnya sehingga dari kata-kata sandi tersebut akan terbaca menjadi WE LIKE SCOUTING.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah cara membaca dan membuat sandi AN yang ternyata sangat mudah. Silakan adik-adik <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html" target="_blank">pramuka siaga</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-penggalang.html" target="_blank">penggalang</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-penegak.html" target="_blank">penegak</a> maupun <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/mengenal-pramuka-pandega.html" target="_blank">pandega</a> dan kakak-kakak pembina dan pembantu pembina untuk berkreasi dengan sandi AN ini maupun sandi-sandi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-15107913757707249772014-02-27T19:15:00.000+07:002014-02-27T19:15:49.972+07:00PBB : Cara Meninggalkan Barisan<div style="text-align: justify;">
<b>PBB : cara meninggalkan barisan</b>. Bagi pramuka kegiatan baris berbaris atau PBB menjadi hal yang jamak dan harus dikuasai. Termasuk dalam baris berbaris adalah tata cara dalam meninggalkan barisan. Tata cara ini mengatur tentang bagaimana seorang <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">pramuka</a> dapat keluar atau meninggalkan barisan ketika sedang dalam barisan. Hal ini perlu diatur sedemikian rupa mengingat salah satu maksud dan tujuan dilaksanakannya baris berbaris adalah untuk menumbuhkan kedisiplinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana peraturan baris berbaris lainnya yang dilaksanakan oleh pramuka, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/02/pbb-cara-meninggalkan-barisan.html" target="_blank">tata cara meninggalkan barisan</a> diadopsi dari tata cara dan peraturan baris berbaris yang dipunyai oleh TNI / Polri. Yang dalam hal ini, peraturan-peraturan tersebut diatur dalam Skep. Menhankam/Pangap Nomor 611/X/1985. Peraturan baris berbaris termasuk tata cara meninggalkan barisan ini tidak hanya dilakukan oleh pramuka saja namun juga oleh berbagai instansi, organisasi, komunitas, dan elemen masyarakat lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memudahkan para pramuka dalam memahami cara keluar atau meninggalkan barisan, dalam artikel ini akan dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><b>Aturan keluar barisan</b>; yaitu serangkaian ketentuan dasar yang berlaku saat seseorang meninggalkan barisannya baik karena dipanggil pemimpin barisan atau karena inisiatif sendiri (izin).</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Cara meninggalkan barisan karena dipanggil pemimpin barisan</b>; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan kembali ke barisannya kembali untuk memenuhi perintah atau panggilan pemimpin barisan.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Cara izin meninggalkan barisan</b> ; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan kembali ke barisannya kembali karena seseorang tersebut mempunyai suatu keperluan semisal ke belakang dan lain-lain.</li>
</ol>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zD6EpV-_y7HQCXlR9pOStj1hVdu9Jp9qewYTp1H0KuJZDwLyHlBZRgxPX4DcVF6q6omrFjL5keOOACLGwr9tr4PH2iVl5bwQkYuI2UCvkLx3x_IYrynieKH-5ACo0528peBbKSe9LqI/s1600/pramuka-baris-berbaris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pramuka baris berbaris" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zD6EpV-_y7HQCXlR9pOStj1hVdu9Jp9qewYTp1H0KuJZDwLyHlBZRgxPX4DcVF6q6omrFjL5keOOACLGwr9tr4PH2iVl5bwQkYuI2UCvkLx3x_IYrynieKH-5ACo0528peBbKSe9LqI/s1600/pramuka-baris-berbaris.jpg" height="298" title="pramuka baris berbaris" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pramuka sedang berbaris (gambar : FB Kwarnas)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
A. Aturan Keluar Barisan</h3>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Aturan keluar barisan ini adalah serangkaian aturan yang harus dilakukan oleh seorang pramuka saat meninggalkan barisannya. Baik karena dipanggil atau mendapat tugas dari pemimpin barisan atau pun karena keperluan pribadi. Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Apabila keluar dari barisan bersaf, ketentuannya adalah:</li>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Untuk saf depan, tidak perlu balik balik tetapi langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.</li>
<li style="text-align: justify;">Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagi orang yang berada di ujung kanan atau kiri, tanpa balik kanan langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan (termasuk saf 2 dan 3).</li>
</ul>
<li style="text-align: justify;">Apabila keluar dari barisan berbanjar, aturannya adalah :</li>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.</li>
<li style="text-align: justify;">Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.</li>
</ul>
</ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan "menuju arah yang memanggil" di sini adalah menghampiri / di depan pemimpin barisan (baik itu pemimpin ataupun pembina) untuk menerima tugas (saat dipanggil oleh pemimpin barisan). Sedangkan "meninggalkan barisan" adalah meninggalkan barisan ke tempat sesuai keperluan (saat meninggalkan barisan karena suatu keperluan).</div>
</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
B. Meninggalkan Barisan Karena Dipanggil Pemimpin Barisan</h3>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila pemimpin barisan (baik pemimpin ataupun pembina pramuka) memberikan perintah kepada seorang pramuka, terlebih dahulu ia memanggil nama pramuka itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila pramuka tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tata caranya adalah sebagai berikut:</div>
<br />
<ol>
<li><span style="text-align: justify;">Pembina/pelatih/pemimpin memanggil : “Ahmad tampil ke depan” </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pramuka yang dipanggil tersebut mengucapkan </span><span style="text-align: justify;">kata-kata “Siap Ahmad Tampil ke depan”, kemudian keluar barisan sesuai dengan Aturan Keluar Barisan (poin A), dan menghadap di depan pemimpin barisan.</span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pramuka yang dipanggil memberi hormat.</span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Setelah selesai memberi hormat mengucapkan kata-kata: “Lapor, siap menghadap”. </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pemimpin barisan memberikan perintah, semisal "Berikan aba-aba di tempat" </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pramuka yang dipanggil mengulangi perintah tersebut. Contoh: “Berikan aba-aba di tempat”. </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pramuka melaksanakan tugas / perintah tersebut hingga selesai. </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk, pramuka menghadap di depan pemimpin yang memanggil dan </span><span style="text-align: justify;">mengucapkan kata-kata: “Memberikan aba-aba di tempat telah dilaksanakan, Laporan selesai”. </span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pemimpin barisan memberikan perintah : “Kembali ke tempat”.</span></li>
<li><span style="text-align: justify;">Pramuka yang dipanggil tersebut mengulangi perintah kemudian memberi hormat, selanjutnya kembali ke </span><span style="text-align: justify;">barisan.</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<span style="text-align: left;">C. Cara Izin Meninggalkan Barisan</span></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;">Sering kali karena satu dan lain hal seorang anggota barisan terpaksa harus meminta izin untuk keluar dari barisan. Semisal karena ingin ke kamar kecil (ke belakang) dan lain-lain. Untuk meninggalkan barisan seorang pramuka harus mendapatkan izin dari pemimpin barisan. Tata cara untuk izin meninggalkan barisan adalah :</span><br />
<br />
<ol>
<li>Pramuka yang akan meminta izin mengambil sikap sempurna kemudian mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan). </li>
<li>Pemimpin barisan bertanya: “Ada apa?”</li>
<li>Pramuka yang akan meminta izin menjawab: “ke belakang” </li>
<li>Pemimpin barisan mengatakan : “Baik, lima menit kembali”</li>
<li>Pramuka yang akan meminta izin mengulangi: “Lima menit kembali”</li>
<li>Pramuka tersebut selanjutnya keluar barisan sesuai dengan aturan keluar barisan di atas (poin A) dan menuju tempat sesuai keperluannya. </li>
<li>Bila keperluannya telah selesai, maka pramuka tersebut menghadap di depan pemimpin barisan dan memberi hormat. </li>
<li>Setelah memberi hormat, pramuka tersebut mengucapkan “Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai”.</li>
<li>Pemimpin menberi perintah “Masuk barisan” </li>
<li>Pramuka tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan semula.</li>
</ol>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun aturan untuk kembali ke dalam barisan adalah sebagaimana aturan keluar barisan baik dalam barisan bersaf maupun berbanjar.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Itulah tata cara dalam meninggalkan barisan. Seorang pramuka tidak harus melaksanakan tata cara tersebut secara sama persis. Sering kali 'sedikit modifikasi' diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahkan disesuaikan dengan kreatifitas masing-masing. Akan tetapi secara garis besar, untuk meninggalkan barisan tata cara dan aturan inilah yang digunakan.</div>
</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-27436663320655910112014-01-14T05:30:00.000+07:002014-01-14T05:30:01.475+07:00Jenis Pasak Tenda dan Cara Memasangnya<div style="text-align: justify;">
<b>Jenis pasak tenda dan cara memasangnya</b> tentu menjadi salah satu teknik kepramukaan yang wajib diketahui oleh semua <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota pramuka</a>. Apalagi saat mendirikan kemah atau tenda. Tentu sangat diperlukan pengenalan akan macam jenis pasak tenda sehingga dapat menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain mengenal jenis-jenisnya pun dapat mempraktekkan cara memasang pasak dengan baik dan benar. Jenis pasak dan cara pemasangan akan menentukan pada kekuatan dan kerapian tenda yang didirikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasak tenda adalah sejenis paku yang terbuat dari besi, alumunium, kayu, bambu atau bahan lainnya yang digunakan untuk menautkan tali pengekang tenda. Sehingga bisa dikatakan pasak sebagai salah satu perlengkapan utama dalam mendirikan tenda di samping tenda dan tali. Pasak ini juga digunakan untuk mendirikan tiang bendera, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/pionering-gapura-dengan-23-tongkat.html" target="_blank">gapura tenda</a>, dan perlengkapan lainnya di perkemahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat pentingnya peran <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/01/jenis-pasak-tenda-dan-cara-memasangnya.html" target="_blank">pasak tenda</a> dalam kegiatan kepramukaan, utama perkemahan, sudah selayaknya setiap <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">pramuka</a> mengenal macam jenis pasak dan dapat memasak (memasang pasak) dengan baik dan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZUx1D1LNZeRNeqMXcnq0bgXTsiEE8ALFEPxf3yQGNxT2IVRn3xmWLgJO9Kw2FRQNw4ZOJpBSQxZnKATJ2Oh5fsy-wj4SviQx7EfZ9vxY2bHTnLOzsmR-tY3jYgMHWB9syNsuAgkV_uSw/s1600/PASAK-TENDA-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pramuka memasang pasak tenda" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZUx1D1LNZeRNeqMXcnq0bgXTsiEE8ALFEPxf3yQGNxT2IVRn3xmWLgJO9Kw2FRQNw4ZOJpBSQxZnKATJ2Oh5fsy-wj4SviQx7EfZ9vxY2bHTnLOzsmR-tY3jYgMHWB9syNsuAgkV_uSw/s320/PASAK-TENDA-2.jpg" title="pramuka memasang pasak tenda" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pramuka sedang memasang pasak tenda</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
Macam Jenis dan Bentuk Pasak Tenda</h3>
<div style="text-align: justify;">
Macam jenis pasak tenda dapat dibedakan berdasarkan bahan dan bentuknya. Menurut bahan pembuatnya, pasak tenda terdiri atas pasak yang terbuat dari besi, alumunium, kayu atau papan, bambu, dan ranting pohon. Pasak dari besi dan alumunium umumnya harganya lebih mahal namun memiliki beberapa kelebihan antara lain lebih kuat, awet dan bisa digunakan berulang kali, serta praktis saat digunakan, dibawa, maupun disimpan. Apalagi yang terbuat dari bahan alumunium yang beratnya sangat ringan namun tetap kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig3uK6EZg9CKAafDafeBWYSzI4VQ0V0lK11ecyuXKiNaoohmdIz9tXiTGnXqwX8oPc_vrbcICpXbszMv43TzNKUJ51aQYZ3G9PfM05cJofGM1Auy4JK7osIHcrggIXN17rFNZVzfDgCPw/s1600/pasak-besi-alumunium-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pasak besi dan alumunium - pramukaria" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig3uK6EZg9CKAafDafeBWYSzI4VQ0V0lK11ecyuXKiNaoohmdIz9tXiTGnXqwX8oPc_vrbcICpXbszMv43TzNKUJ51aQYZ3G9PfM05cJofGM1Auy4JK7osIHcrggIXN17rFNZVzfDgCPw/s320/pasak-besi-alumunium-2.jpg" title="pasak besi dan alumunium - pramukaria" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar pasak yang terbuat dari besi dan alumunium</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">Pasak dari kayu, papan, bambu dan ranting pohon lebih murah dan dapat dibuat sendiri dengan mudah. Namun memiliki kelemahan seperti kekuatannya kurang, tidak tahan lama (untuk pemakaian berulang kali), mudah rusak, dan kurang praktis saat membawa atau menyimpannya.</span></div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRF6ULehz_xKcqrmWxec7YNPtMtXYN5jfmzOmuh3xDwrwPC4NkPdoSqjybsU225v3EQGgQVmcnNvI7h-PGseqqvKn96h6w_tKQrUvQQcHSo2f8QbfgPF9P144usbuNOdCSJybyMI3s2YE/s1600/pasak-kayu-dan-bambu-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="pasak kayu dan bambu - pramukaria" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRF6ULehz_xKcqrmWxec7YNPtMtXYN5jfmzOmuh3xDwrwPC4NkPdoSqjybsU225v3EQGgQVmcnNvI7h-PGseqqvKn96h6w_tKQrUvQQcHSo2f8QbfgPF9P144usbuNOdCSJybyMI3s2YE/s320/pasak-kayu-dan-bambu-2.jpg" title="pasak kayu dan bambu - pramukaria" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar pasak tenda yang terbuat dari kayu dan bambu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan bentuk pasak untuk tenda terdiri atas bagian "kepala pasak", "badan pasak", dan "ujung pasak". Kepala pasak adalah bagian untuk menautkan tali sehingga dibentuk sedemikian rupa agar tali bisa tertambat dengan kuat dan tidak mudah terlepas. Sedangkan ujung pasak dibuat lancip atau runcing untuk memudahkan saat membenamkan pasak ke dalam tanah. Badan pasak sendiri umumnya berukuran antara 18 - 35 cm. Panjangnya ini disesuaikan dengan kondisi tanah tempat mendirikan tenda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Cara Memasang Pasak</h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara memasang pasak tenda adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Tancapkan pasak pada tanah dengan posisi miring antara 30<sup>0</sup> - 45<sup>0 </sup>berlawanan dengan arah datangnya tali. Jangan memasang pasak dengan posisi tegak, terlalu miring, atau bahkan miring ke arah tali (sejajar dengan tali) karena akan mengurangi kekuatan sehingga akan mudah tercabut.</li>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuQNMoUJE021rfc-YCubVPUbqXm4r7g7pzLGeqF7Z4-6DtmfNoUtsFzhUNlVTgGvq48ygUN6aUkH8a1p55sXcLxWCtD3hfnGewCI9FYcJnfGHbEog5Fk1azzZshKGvcISGqnj9fq148R8/s1600/pasak-menancapkan-pasak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="menancapkan pasak tenda - pramukaria" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuQNMoUJE021rfc-YCubVPUbqXm4r7g7pzLGeqF7Z4-6DtmfNoUtsFzhUNlVTgGvq48ygUN6aUkH8a1p55sXcLxWCtD3hfnGewCI9FYcJnfGHbEog5Fk1azzZshKGvcISGqnj9fq148R8/s320/pasak-menancapkan-pasak.jpg" title="menancapkan pasak tenda - pramukaria" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Posisi menancapkan pasak ke dalam tanah</td></tr>
</tbody></table>
<li style="text-align: justify;">Tanam pasak hingga menyisakan bagian kepala pasak dan sedikit badan pasak.</li>
<li style="text-align: justify;">Ikatkan tali pengekang tenda (tali sebelumnya telah diikat ke tenda atau tiang) dengan menggunakan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank">simpul pangkal</a>.</li>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp1USoccj5xC5Zs6hWJCKWEUcC5k-STpsuRMdtKWzK0Yvc0oy2x20a3oODNIfmA71F4027TRinqC_jOA8vrgSvnx_JwI1NyoN3phsAHuEC0CK2IGbgqKoXAESdNcI29SZ6_sokPGMB1Mw/s1600/pasak-simpul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="memasang tali ke pasak - pramukaria" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp1USoccj5xC5Zs6hWJCKWEUcC5k-STpsuRMdtKWzK0Yvc0oy2x20a3oODNIfmA71F4027TRinqC_jOA8vrgSvnx_JwI1NyoN3phsAHuEC0CK2IGbgqKoXAESdNcI29SZ6_sokPGMB1Mw/s320/pasak-simpul.jpg" title="memasang tali ke pasak - pramukaria" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Memasang tali pada pasak dengan simpul pangkal</td></tr>
</tbody></table>
<li style="text-align: justify;">Atur sedemikian rupa agar tali terkekang dengan kuat dan kencang.</li>
<li style="text-align: justify;">Pada tanah yang terlalu lunak atau dalam kondisi berangin kencang (yang dikhawatirkan pasak tidak kuat), dapat menggunakan pasak ganda. Pasak kedua diletakkan disebelah depan pasak pertama. Cara menalinya; Tali dari tenda disimpul di pasak pertama kemudian ujung sisanya disimpul lagi di pasak kedua. Keduanya menggunakan simpul pangkal.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Cara membuat simpul pangkal bisa dipelajari di: </div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html" target="_blank">Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)</a></li>
<li><a href="http://pramukaria.blogspot.com/2014/01/simpul-pangkal-ataukah-ikatan-pangkal.html" target="_blank">Simpul Pangkal ataukah Ikatan Pangkal</a></li>
</ul>
</div>
<h3>
Menyimpan Pasak</h3>
<div style="text-align: justify;">
Karena sebagai salah satu peralatan pokok dalam berkemah, sudah sewajarnya pasak dipelihara dan disimpan dengan benar. Sehingga pasak tenda ini dapat digunakan setiap waktu dan tidak hilang. Diperlukan ketelitian saat menggunakan dan mengambil pasak sehingga tidak ada pasak yang tertinggal yang kemudian mengakibatkan pasak akan berkurang dari hari ke hari.<br />
<br />
Itulah <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank">teknik kepramukaan</a> terkait dengan pasak, macam jenis pasak, serta cara memasang dan merawat pasak. Semoga dengan menguasai teknik kepramukaan ini para pramuka dapat berkegiatan, terutama berkemah dengan lebih menyenang</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-80560352248661858762013-05-10T06:00:00.000+07:002014-01-04T10:16:05.569+07:00Simpul Mati (Reef Knot)<div align="justify">
<b>Simpul mati atau <i>reef knot</i></b> (disebut juga sebagai <i>square knot</i>) merupakan salah satu simpul mendasar dalam kepramukaan dan kehidupan sehari-hari. Bagi seorang <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank" title="Pramuka">pramuka</a> baik pramuka <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html" target="_blank" title="pramuka siaga">siaga</a>, pramuka <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-penggalang.html" target="_blank" title="Pramuka Penggalang">penggalang</a>, pramuka penegak maupun pandega seharusnya menguasai simpul mati ini. </div>
<div align="justify">
<br />
Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering. Ini berbeda dengan simpul anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya berbeda. Ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk menyambung tali yang basah atau licin. Di samping untuk menyambung tali, simpul mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) saat melakukan PPPK. Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan oleh seorang pramuka baik ketika mengikuti kegiatan kepramukaan maupun di kehidupan sehari-hari.<br />
<br /></div>
<h3>
Cara Membuat Simpul Mati</h3>
<div align="justify">
Setelah mengetahui kegunaan simpul mati, sekarang saatnya seorang pramuka belajar cara membuat simpul mati. Caranya gampang, silakan lihat gambar berikut:<br />
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm3jOwvL0QL3XNAlgkrQRP1VEeZjJPcOfpHKlxOoUcfYVus3hmXVG4wOb_i7oIKBo23STvwXOhOBjHDLq5DlGOEz2L8VmyLelY84ISFgavcLjqGRtyOecV_0VBrSrYi1rRWyPV0yrsGXnK/s1600-h/simpul-mati-2%25255B5%25255D.jpg"><img alt="simpul-mati-2" border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJsOnl-dvkr7qhdG6pMwoSf9nhEvX1X11raQYpwxhhvg11M6qCJnEGKaZm5EfP7QTjGsp7RaGVVZfY4CftOPW1gJWmtEwboJBX4W_o4OaWaEQMIn3feCQDeGvdywnO2VoOmZMbH1Z_eWec/?imgmax=800" style="border-color: -moz-use-text-color; border-style: none; border-width: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="simpul-mati-2" width="600" /></a> </div>
<div align="justify">
<br />
Untuk memudahkan instruksi, dalam tutorial membuat simpul mati ini kita ibaratkan sedang menyambung dua buah tali yang satu berwarna biru dan satunya lagi berwarna putih. Langkah-langkah membuat simpul mati adalah sebagai berikut:</div>
<ol>
<li> <div align="justify">
Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian lingkarkan lagi ke atas.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke arah kiri . Demikian juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan letakkan ujungnya di atas ujung tali biru.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Ulangi langkah pada nomor dua.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Dan selesai, simpul mati atau <i>reef knot</i> atau <i>square knot</i> telah jadi.</div>
</li>
</ol>
<div align="justify">
Untuk lebih memahamkan langkah-langkah membuat simpul mati tidak ada salahnya melihat video tutorial cara membuat simpul mati di bawah.<br />
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/FYuovOIS2ag" width="560"></iframe></center>
<br />
Sekarang tentunya adik-adik pramuka sudah mahir semua membuat simpul mati. Agar tidak mudah lupa, jangan lupa untuk terus melatih dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-4513228337135963322013-07-06T07:59:00.000+07:002014-01-03T18:17:18.125+07:00Cara Membuat Simpul Hidup<div style="text-align: justify;">
Simpul hidup merupakan simpul paling dasar. Simpul hidup atau <i>overhand knot</i> juga menjadi simpul yang mendasari pembuatan simpul-simpul lainnya seperti <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/simpul-mati-reef-knot.html" target="_blank">simpul mati</a> dan simpul nelayan atau simpul kembar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Simpul hidup digunakan sebagai simpul pada ujung tali untuk menjaga agar jalinan tali di ujung tali tidak terurai serta menjaga tali dari pergeseran. Di kepramukaan, simpul hidup termasuk salah satu simpul yang harus dikuasai oleh para pramuka. Simpul ini termasuk salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum baik untuk pramuka siaga (SKU Bantu Nomor 34) maupun SKU Penggalang (<a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/panduan-materi-sku-pramuka-penggalang.html" target="_blank">SKU Penggalang Ramu</a> Nomor 23).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkKo6RlaO8e_-zFtEHi5GMH7kySimr-zLbbBjcrhz0KheHvkKTVYSYd5MIOCbmqhCf1acMKNTYnCrBdVGfghkLHbwPN1DyAdg_Jr1QyXFEUjaAH0s2uQLSpMqv4QsfFs8qBnph7l0jKj0/s1600/simpul-hidup-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkKo6RlaO8e_-zFtEHi5GMH7kySimr-zLbbBjcrhz0KheHvkKTVYSYd5MIOCbmqhCf1acMKNTYnCrBdVGfghkLHbwPN1DyAdg_Jr1QyXFEUjaAH0s2uQLSpMqv4QsfFs8qBnph7l0jKj0/s320/simpul-hidup-6.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
Cara Membuat Simpul Hidup</h3>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membuat <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/07/cara-membuat-simpul-hidup.html" target="_blank">simpul hidup</a> sangatlah mudah. Caranya buatlah sosok (lingkaran) kemudian masukkan salah satu ujung tali ke dalam sosok tersebut kemudian eratkan (tarik kedua ujung tali) hingga sosok tadi mengencang. Lebih jelasnya perhatikan gambar dan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/video" target="_blank">video</a> berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMU0UYclhZBg1Gt2z6IpMRS5z9yHOKbCM7qUXbo6-pJ6ATcSEF5PvZzBk-DYTCR3eDhiQLbKH7dACU2ZZBaWMh6PzA7zGVWxAiREQvI2kryjN6emhRnT1RailzHRFNxy_3Anv1-rNDNM/s1600/simpul-hidup-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMU0UYclhZBg1Gt2z6IpMRS5z9yHOKbCM7qUXbo6-pJ6ATcSEF5PvZzBk-DYTCR3eDhiQLbKH7dACU2ZZBaWMh6PzA7zGVWxAiREQvI2kryjN6emhRnT1RailzHRFNxy_3Anv1-rNDNM/s320/simpul-hidup-5.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Video langkah-langkah membuat simpul hidup (overhand knot)</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/P2Q_LMQXdDI" width="560"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Selain overhand knot juga dikenal <i>double overhand knot</i> dan <i>overhand loop</i>. Double overhand knoot merupakan overhand knoot ganda di mana pada langkah kedua (gambar kedua) tali dimasukkan dua kali ke dalam sosok baru dieratkan. Sedangkan untuk overhand loop membuatnya dengan terlebih dulu membagi tali (bagian yang hendak disimpul) menjadi dua bagian baru disimpul hidup sehingga salah satu ujungnya berupa sosok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ehEj9BgJ_3Tfkdv11d_Q3JxOj6LZaEJuwBbPv8VVCMF_KHA9pC4k-8yhV4z3UjxmQAPWdzwBgbNVK51L6S4QyH2Q5BWoUEaUo2Wtou0vrqViyp4XlFAgUq4x2zQmxnXHpZMMbMv6J8g/s1600/simpul-overhand-loop-double.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ehEj9BgJ_3Tfkdv11d_Q3JxOj6LZaEJuwBbPv8VVCMF_KHA9pC4k-8yhV4z3UjxmQAPWdzwBgbNVK51L6S4QyH2Q5BWoUEaUo2Wtou0vrqViyp4XlFAgUq4x2zQmxnXHpZMMbMv6J8g/s400/simpul-overhand-loop-double.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Namun kedua simpul ini lebih jarang digunakan di kepramukaan. Untuk <i>overhand loop</i> lebih sering diganti dengan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/membuat-simpul-tiang-bowline-knot.html" target="_blank">simpul tiang</a> karena <i>overhand loop</i> akan lebih sulit dilepas setelah menerima beban yang kuat ketimbang simpul tiang.<br />
<br />
Akhirnya selamat berlatih simpul hidup, simpul yang sangat mendasar ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-67226029061992262162013-12-29T05:30:00.000+07:002013-12-29T05:30:01.008+07:00Membaca Sandi Turba atau Turun<div style="text-align: justify;">
<b>Membaca sandi Turba atau Turun</b>, itulah <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank">teknik kepramukaan</a> yang akan kita pelajari selanjutnya. Sandi Turba atau sering disebut juga sebagai sandi turun merupakan salah satu sandi yang sering dipelajari di <a href="http://pramukaria.blogspot.com/">latihan pramuka</a>. Tidak mengherankan karena selain mudah untuk membacanya, sandi turba juga mudah dalam pembuatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun meskipun demikian, sebagaimana sandi-sandi lainnya, bagi <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/08/anggota-gerakan-pramuka.html" target="_blank">anggota pramuka</a> yang kurang memahami cara membacanya, bisa jadi sandi turba akan terasa membingungkan. Sehingga yang seharusnya bisa dipecahkan hanya dalam hitungan menit, memerlukan waktu hingga bermenit-menit untuk bisa membaca pesan yang disampaikan dalam sandi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata kunci dan pengenal sandi ini sebagai sandi turba biasanya dilukiskan dengan kalimat yang di dalamnya mengandung kata "turba", "turun", atau "bawah". Sebagai contoh misalnya: </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>"Bapak Bupati sedang Turba untuk meninjau korban tanah longsor"</li>
<li>"Semakin turun akan semakin nikmat, semakin turun akan semakin asoy"</li>
<li>"Adik-adik Pramuka, janganlah selalu melihat ke atas, sesekali lihatlah ke bawah, karena di sana akan ditemukan kedamaian"</li>
</ol>
<h3>
Cara Membaca Sandi Turba</h3>
<div>
Terdapat dua versi penulisan sandi Turba atau Turun. Kedua versi itu adalah:</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSJazKain0xnp_9acTwDmsUBYHmL44P2-bwwmCKXm0pBHSGCc-XEJFSlXKW2NDMHj026cOeS68qAwy30A_kt7K5mxk0e5XzPh7qYmEp4wS7JZNLs_y59R37kRTBe0nRRbpPzMHjNszNg/s1600/sandi-turba-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="sandi turba sandi turun" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSJazKain0xnp_9acTwDmsUBYHmL44P2-bwwmCKXm0pBHSGCc-XEJFSlXKW2NDMHj026cOeS68qAwy30A_kt7K5mxk0e5XzPh7qYmEp4wS7JZNLs_y59R37kRTBe0nRRbpPzMHjNszNg/s320/sandi-turba-1.jpg" title="Sandi Turba Sandi Turun" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sandi Turba atau Turun Versi 1</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQTj3ny4LXFLfRSxR3RWq78KHnBdmpoGNZpm4dLf8rfq1ledglB7KF7FcMR1IDKy0KV73dLTlnMxIowOOzCKsSI0KteTovvbAA3fMz3KaIdKsmg7WUfo9xfPOb7Y_BCFb_Zw6cMnoTU-Q/s1600/sandi-turba-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sandi Turba Sandi Turun" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQTj3ny4LXFLfRSxR3RWq78KHnBdmpoGNZpm4dLf8rfq1ledglB7KF7FcMR1IDKy0KV73dLTlnMxIowOOzCKsSI0KteTovvbAA3fMz3KaIdKsmg7WUfo9xfPOb7Y_BCFb_Zw6cMnoTU-Q/s320/sandi-turba-2.jpg" title="Sandi Turba Sandi Turun" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sandi Turba atau Turun versi 2</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan namanya, Turba (Turun Bawah) atau Turun, cara memecahkan sandi ini pun dengan membacanya dari huruf paling atas ke bawah pada masing-masing banjar (kolom) di mulai dari kolom paling kiri hingga yang terakhir. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pada versi yang kedua, perhatikan bahwa sandi tersebut ditulis dalam tiga kelompok di mana pada masing-masing kelompok terdiri atas dua kolom. Perbedaannya dengan versi pertama pada urutan banjar (kolom) yang dibaca adalah yang paling kiri dari masing-masing kelompok. Setelah kolom pertama pada masing-masing banjar telah dibaca baru dilanjutkan pada kolom yang kedua.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga pada soal sandi Tuirba atau Turun di atas setelah dipecahkan akan terbaca pesannya yang berbunyi "Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan".</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana, masih bingung dengan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/12/membaca-sandi-turba-atau-turun.html">cara membaca sandi Turba atau Turun</a>?. Kalau masih bingung juga, sila tonton video tutorial atau contoh membaca sandi turba di bawah ini.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/YZf-sRbP3sM" width="560"></iframe></center>
<div>
<br />
Akhirnya, selamat! Sekarang kita telah bisa membaca sandi Turba hanya dalam hitungan detik.<br />
<br />
Dan jika ingin mempelajari sandi-sandi lainnya, lihat contoh berbagai sandi lainnya di <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/sandi" target="_blank">Daftar Sandi Pramuka</a>. </div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-24104417800729167202013-06-05T05:30:00.000+07:002013-12-28T19:28:24.166+07:00Cara Membaca Sandi Jam<div align="justify">
<b>Cara membaca sandi jam</b> ini merupakan seri panduan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/search/label/teknik%20kepramukaan" target="_blank" title="Teknik Kepramukaan">teknik kepramukaan</a> bidang sandi. Sandi jam menjadi salah satu sandi yang ‘paling terkenal’ dan banyak digunakan dalam latihan kepramukaan. Dalam sandi jam ini huruf-huruf A, B, C, dan seterusnya diganti dengan satuan jam semisal 07.00; 07.05; 07.10 dan sebagainya. Bagi yang tidak memahami cara membaca sandi jam, sandi ini akan tampak membingungkan. Tetapi sebaliknya bagi yang menguasai akan terasa menyenangkan saat bermain-main dengan sandi yang satu ini.</div>
<div align="justify">
<br />
Tidak percaya?, mari kita lihat contoh sandi jam sebagai bahan pembelajaran bersama.<br />
<br />
Berikut contoh sandi jam:</div>
<div align="justify">
<a href="http://lh3.ggpht.com/-OXbrl_AqEsw/Ua3u6uV_7tI/AAAAAAAAAmI/gS5k-acyqrQ/s1600-h/sandi-jam%25255B6%25255D.jpg"><img alt="sandi-jam" border="0" height="431" src="http://lh5.ggpht.com/--BQiJfLEjj4/Ua3u7x8wHNI/AAAAAAAAAmQ/mkz5yStC97E/sandi-jam_thumb%25255B4%25255D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="sandi-jam" width="650" /></a></div>
<div align="justify">
Dari gambar sandi di atas kita akan mengetahui sandi tersebut merupakan sandi jam dari uraian kata kunci (dibantu dengan ilustrasi gambar gembok dan kunci) yang disertakannya. Kata kunci tersebut berbunyi “Perjalanan akan dimulai tepat pukul 07.00. Dan agar tidak tersesat selama perjalanan, setiap lima menit, catat posisi regu adik!” Kata kunci tersebut kita dapati beberapa keyword semisal pukul 07.00 dan 5 menit, keduanya menunjukkan satuan waktu atau jam. Dari itulah kita dapat menarik kesimpulan bahwa sandi yang ditampilkan merupakan sandi jam.</div>
<div align="justify">
<br />
Kata ‘dimulai tepat pukul 07.00’ juga menunjukkan waktu awal atau waktu pertama kali. Ini nantinya menjadi patokan huruf awal untuk mengonversi menjadi huruf normal (A, B, C, dll). Waktu awal = huruf pertama dalam susunan alfabet yaitu huruf “A”. Sehingga pukul 07.00 sama dengan huruf A.</div>
<div align="justify">
<br />
Sedangkan kata ‘setiap 5 menit’ menunjukkan interval waktu. Interval waktu ini nanti menjadi patokan pergantian huruf secara berurutan. 5 menit setelah 07.00 adalah 07.05, lima menit kemudian adalah 07.10, lima menit kemudian lagi adalah 07.15 demikian seterusnya sehingga akan kita dapatkan deret waktu dengan interval per 5 menit yaitu: 07.00; 07.05; 07.10; 07.15; 07.20; 07.25; 07.30 dan seterusnya.</div>
<div align="justify">
<br />
Deret waktu yang disusun berdasarkan waktu awal dan interval waktu tersebut kemudian kita konversikan dengan susunan alfabet secara berurutan sehingga tersusun menjadi 07.00 = A; 07.05 = B; 07.10 = C; 07.15 = D; dan seterusnya. Atau selengkapnya tampak seperti tabel berikut:</div>
<div align="justify">
<a href="http://lh3.ggpht.com/-iUgpu9wx_l4/Ua3u9AcZC6I/AAAAAAAAAmY/luZEyViFwLA/s1600-h/001%25255B4%25255D.jpg"><img alt="001" border="0" height="125" src="http://lh5.ggpht.com/-bOwwWeUCmOI/Ua3u90HsuDI/AAAAAAAAAmg/G7FrIF4fHd8/001_thumb%25255B2%25255D.jpg?imgmax=800" style="border-bottom: 0px; border-left: 0px; border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="001" width="650" /></a></div>
<div align="justify">
Dengan tabel itu sekarang kita tinggal mengonversi jam-jam dalam soal sandi jam menjadi huruf, kata, dan kalimat yang utuh. 08.15 = P; 08.25 = R; 07.00 = A; 08.00 = M; 08.40 = U; 07.50 = K, dan 07.00 = A. Terbacalah kata pertama dalam sandi jam tersebut; “PRAMUKA”. Silakan coba konversi dan baca kata kedua dan ketiga dalam sandi jam di atas kemudian susunlah ketiga katanya menjadi sebuah kalimat yang utuh.</div>
<div align="justify">
<br />
Yang perlu diingat saat mengerjakan sandi jam adalah:</div>
<ol>
<li> <div align="justify">
Waktu awal dan interval waktu akan terserah Si Pembuat Sandi.</div>
</li>
<li> <div align="justify">
Kadang kala interval waktu tidak dinyatakan secara langsung semisal “Pertemuan pertama dilaksanakan pukul 09.00, pertemuan kedua pada pukul 09.15, sedangkan pertemuan ketiga pada pukul 09.30. Dari kata kunci tersebut waktu awal adalah pukul 09.00 = huruf A, pukul 09.15 adalah huruf berikutnya (B), dan pukul 09.30 adalah huruf ketiga (C).</div>
</li>
</ol>
<div align="justify">
Itulah sedikit pembahasan tentang sandi jam dan bagaimana cara membacanya. Dengan memahami uraian di atas tentunya membaca sandi jam sekarang menjadi lebih mudah. Bahkan bukan sekedar membaca, menciptakan sandi jam pun mudah!</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5093861282604373174.post-44918691960470156312013-12-23T05:30:00.000+07:002013-12-23T05:30:00.739+07:00Membuat Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)<div style="text-align: justify;">
<b>Membuat Simpul Anyam Berganda atau Double Sheet Bend</b> sebenarnya akan sangat mudah bila sebelumnya telah menguasai keterampilan kepramukaan membuat <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/06/membuat-simpul-anyam-sheet-bend.html" target="_blank">simpul anyam</a>. Memang simpul anyam berganda merupakan pengembangan dari simpul anyam terutama untuk meningkatkan daya ikat (kekuatan) tali dalam menyimpul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Simpul anyam berganda atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai <i>double sheet bend</i>, tidak hanya mempunyai kemiripan bentuk dengan simpul anyam. Namun fungsi atau kegunaan simpul ini pun nyaris sama. Keduanya berguna untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar. Bedanya, simpul anyam berganda digunakan jika perbedaan ukuran antara dua utas tali yang disambung tersebut sangat besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga bisa dikatakan bahwa jika ingin menyambung dua utas tali kering yang ukurannya sama, gunakan <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/simpul-mati-reef-knot.html" target="_blank">simpul mati</a>. Jika kedua utas tali berbeda ukuran (yang satu besar dan satunya lagi kecil), gunakan simpul anyam. Dan jika perbedaan ukuran tersebut sangat mencolok (yang satu sangat besar dan satunya sangat kecil), gunakanlah simpul anyam berganda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_M4Pn8rotLnmTUDeyCmETyg-w8wPONJ01v0wnopzFE1sokREn5RUbeuCxxDTpZ_8WU-dfXipZ8bENPoD0Vt1e-PxseNEJvl-YgLJR_yGLY-yeXg12goxCizqm0y2na2s8Ukjsd88LYQ/s1600/double-sheet-bend.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Double sheet bend" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_M4Pn8rotLnmTUDeyCmETyg-w8wPONJ01v0wnopzFE1sokREn5RUbeuCxxDTpZ_8WU-dfXipZ8bENPoD0Vt1e-PxseNEJvl-YgLJR_yGLY-yeXg12goxCizqm0y2na2s8Ukjsd88LYQ/s320/double-sheet-bend.jpg" title="Double sheet bend" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Double sheet bend atau simpul anyam berganda</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Simpul dan tali temali sendiri merupakan salah satu teknik kepramukaan yang harus dikuasai sejak dini oleh para pramuka. Sejak usia <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html" target="_blank">pramuka siaga</a> pun sudah dikenalkan dengan simpul dan tali temali.Selain berguna dalam berbagai kegiatan di lapangan semacam mendirikan tenda, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/contoh-model-pionering-menara-pandang.html" target="_blank">membuat pionering</a>, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html" target="_blank">membuat dragbar</a>, hingga saat survival di alam bebas, mempelajari tali temali pun mampu merangsang ketelitian, kecermatan, ketekunan, daya daya kreatifitas <a href="http://pramukaria.blogspot.com/">pramuka</a>. Termasuk ketika membuat simpul anyam berganda atau <i>double sheet bend</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
Cara Membuat Simpul Anyam Berganda</h3>
<div style="text-align: justify;">
Seperti disampaikan di awal artikel, <a href="http://pramukaria.blogspot.com/2013/12/membuat-simpul-anyam-berganda-double.html">membuat simpul anyam berganda</a> tidaklah sulit terutama jika sebelumnya telah menguasai simpul anyam. Karena itu, sebelum mempelajari simpul ini, diharapkan telah bisa membuat simpul anyam terlebih dahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk proses pembuatan simpul anyam berganda (<i>double sheet bend</i>), <a href="http://pramukaria.blogspot.com/" target="_blank">Blog Pramukaria</a> telah menyiapkan sebuah video tutorial tentang cara membuat simpul anyam berganda. Sila simak video tersebut dengan mengklik tombol putar (segitiga) di tegah video.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<center>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/liMJzFIGN7E" width="420"></iframe></center>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk melengkapi penjelasan dalam video di atas, perhatikan gambar dan langkah-langkah dalam membuat simpul anyam berganda sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHmcB-QMdpQBQDWRcf6sQl4u0I_7RQU-EWabikx5aOVR9-gyZfGPZgVG9b-jkrDvHrk1k6G5GRy8okmzpdZou9jxQzkLiiksVgNBPpaSWtC85imY4K93qEw3eQeFjX3dt2iAtY5cugGwE/s1600/simpul-anyam-berganda-fit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="simpul anyam berganda" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHmcB-QMdpQBQDWRcf6sQl4u0I_7RQU-EWabikx5aOVR9-gyZfGPZgVG9b-jkrDvHrk1k6G5GRy8okmzpdZou9jxQzkLiiksVgNBPpaSWtC85imY4K93qEw3eQeFjX3dt2iAtY5cugGwE/s320/simpul-anyam-berganda-fit.jpg" title="simpul anyam berganda" width="212" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cara membuat simpul anyam berganda</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Tekuk ujung tali yang besar</li>
<li style="text-align: justify;">Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah kedua utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)</li>
<li style="text-align: justify;">Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)</li>
<li style="text-align: justify;">Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.</li>
<li style="text-align: justify;">Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti langkah ketiga (gambar 3).</li>
<li style="text-align: justify;">Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.</li>
</ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut (langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.</div>
</div>
alamendahhttp://www.blogger.com/profile/02100502432436829666noreply@blogger.com0