Thursday, February 27, 2014

PBB : Cara Meninggalkan Barisan

PBB : cara meninggalkan barisan. Bagi pramuka kegiatan baris berbaris atau PBB menjadi hal yang jamak dan harus dikuasai. Termasuk dalam baris berbaris adalah tata cara dalam meninggalkan barisan. Tata cara ini mengatur tentang bagaimana seorang pramuka dapat keluar atau meninggalkan barisan ketika sedang dalam barisan. Hal ini perlu diatur sedemikian rupa mengingat salah satu maksud dan tujuan dilaksanakannya baris berbaris adalah untuk menumbuhkan kedisiplinan.

Sebagaimana peraturan baris berbaris lainnya yang dilaksanakan oleh pramuka, tata cara meninggalkan barisan diadopsi dari tata cara dan peraturan baris berbaris yang dipunyai oleh TNI / Polri. Yang dalam hal ini, peraturan-peraturan tersebut diatur dalam Skep. Menhankam/Pangap Nomor 611/X/1985. Peraturan baris berbaris termasuk tata cara meninggalkan barisan ini tidak hanya dilakukan oleh pramuka saja namun juga oleh berbagai instansi, organisasi, komunitas, dan elemen masyarakat lainnya.

Untuk memudahkan para pramuka dalam memahami cara keluar atau meninggalkan barisan, dalam artikel ini akan dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
  1. Aturan keluar barisan; yaitu serangkaian ketentuan dasar yang berlaku saat seseorang meninggalkan barisannya baik karena dipanggil pemimpin barisan atau karena inisiatif sendiri (izin).
  2. Cara meninggalkan barisan karena dipanggil pemimpin barisan; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan kembali ke barisannya kembali untuk memenuhi perintah atau panggilan pemimpin barisan.
  3. Cara izin meninggalkan barisan ; yaitu tata cara meninggalkan barisan dan kembali ke barisannya kembali karena seseorang tersebut mempunyai suatu keperluan semisal ke belakang dan lain-lain.
pramuka baris berbaris
Pramuka sedang berbaris (gambar : FB Kwarnas)

A. Aturan Keluar Barisan

Aturan keluar barisan ini adalah serangkaian aturan yang harus dilakukan oleh seorang pramuka saat meninggalkan barisannya. Baik karena dipanggil atau mendapat tugas dari pemimpin barisan atau pun karena keperluan pribadi. Adapun aturan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Apabila keluar dari barisan bersaf, ketentuannya adalah:
    • Untuk saf depan, tidak perlu balik balik tetapi langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.
    • Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.
    • Bagi orang yang berada di ujung kanan atau kiri, tanpa balik kanan langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan (termasuk saf 2 dan 3).
  2. Apabila keluar dari barisan berbanjar, aturannya adalah :
    • Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.
    • Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil atau meninggalkan barisan.
Yang dimaksud dengan "menuju arah yang memanggil" di sini adalah menghampiri / di depan pemimpin barisan (baik itu pemimpin ataupun pembina) untuk menerima tugas (saat dipanggil oleh pemimpin barisan). Sedangkan "meninggalkan barisan" adalah meninggalkan barisan ke tempat sesuai keperluan (saat meninggalkan barisan karena suatu keperluan).

B. Meninggalkan Barisan Karena Dipanggil Pemimpin Barisan

Apabila pemimpin barisan (baik pemimpin ataupun pembina pramuka) memberikan perintah kepada seorang pramuka, terlebih dahulu ia memanggil nama pramuka itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila pramuka tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.

Tata caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pembina/pelatih/pemimpin memanggil : “Ahmad tampil ke depan” 
  2. Pramuka yang dipanggil tersebut mengucapkan kata-kata “Siap Ahmad Tampil ke depan”, kemudian keluar barisan sesuai dengan Aturan Keluar Barisan (poin A), dan menghadap di depan pemimpin barisan.
  3. Pramuka yang dipanggil memberi hormat.
  4. Setelah selesai memberi hormat mengucapkan kata-kata: “Lapor, siap menghadap”. 
  5. Pemimpin barisan memberikan perintah, semisal "Berikan aba-aba di tempat" 
  6. Pramuka yang dipanggil mengulangi  perintah tersebut. Contoh: “Berikan aba-aba di tempat”. 
  7. Pramuka melaksanakan tugas / perintah tersebut hingga selesai. 
  8. Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk, pramuka menghadap di depan pemimpin yang memanggil dan mengucapkan kata-kata: “Memberikan aba-aba di tempat telah dilaksanakan, Laporan selesai”. 
  9. Pemimpin barisan memberikan perintah : “Kembali ke tempat”.
  10. Pramuka yang dipanggil tersebut mengulangi perintah kemudian memberi hormat, selanjutnya kembali ke barisan.

C. Cara Izin Meninggalkan Barisan

Sering kali karena satu dan lain hal seorang anggota barisan terpaksa harus meminta izin untuk keluar dari barisan. Semisal karena ingin ke kamar kecil (ke belakang) dan lain-lain. Untuk meninggalkan barisan seorang pramuka harus mendapatkan izin dari pemimpin barisan. Tata cara untuk izin meninggalkan barisan adalah :

  1. Pramuka yang akan meminta izin mengambil sikap sempurna kemudian mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka,  jari-jari dirapatkan). 
  2. Pemimpin barisan bertanya: “Ada apa?”
  3. Pramuka yang akan meminta izin menjawab: “ke belakang” 
  4. Pemimpin barisan mengatakan : “Baik, lima menit kembali”
  5. Pramuka yang akan meminta izin mengulangi: “Lima menit kembali”
  6. Pramuka tersebut selanjutnya keluar barisan sesuai dengan aturan keluar barisan di atas (poin A) dan menuju tempat sesuai keperluannya. 
  7. Bila keperluannya telah selesai, maka pramuka tersebut menghadap di depan pemimpin barisan dan memberi hormat. 
  8. Setelah memberi hormat, pramuka tersebut mengucapkan “Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai”.
  9. Pemimpin menberi perintah “Masuk barisan” 
  10. Pramuka tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan semula.
Adapun aturan untuk kembali ke dalam barisan adalah sebagaimana aturan keluar barisan baik dalam barisan bersaf maupun berbanjar.

Itulah tata cara dalam meninggalkan barisan. Seorang pramuka tidak harus melaksanakan tata cara tersebut secara sama persis. Sering kali 'sedikit modifikasi' diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahkan disesuaikan dengan kreatifitas masing-masing. Akan tetapi secara garis besar, untuk meninggalkan barisan tata cara dan aturan inilah yang digunakan.

Sunday, February 23, 2014

Bentuk dan Arti Lambang Saka Bhayangkara

Bentuk dan arti lambang Saka Bhayangkara tentu bukan hal yang asing bagi setiap anggota Satuan Karya Pramuka Bhayangkara. Sebagai seorang anggota, pengenalan akan bentuk lambang Saka Bhayangkara beserta arti kiasan yang dikandungnya menjadi pengetahuan dasar yang harus dikuasai. Namun bagi yang belum mengetahuinya, jangan khawatir Blog Materi Pramuka ini akan membahasnya.

Terkait dengan lambang Saka Bhayangkara lengkap dengar arti yang terkandungnya dijabarkan dalam Keputusan Kwarnas Nomor 159 Tahun 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bhayangkara. (klik untuk : Baca dan Download PP Saka Bayangkara). Penjelasannya dapat ditemukan di Bab X tentang Lambang, Bendera, Tanda Jabatan, Papan Nama, dan Stempel.

Saka Bhayangkara sendiri merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka yang bersifat Nasional. Pembentukan dan pembinaan Saka Bhayangkara dilaksanakan melalui kerja sama antara Gerakan Pramuka dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Karena itu, lambang Satuan karya Pramuka ini bisa dibilang identik dengan kepolisian. Di samping Saka Bhayangkara terdapat berbagai Saka lainnya semisal Saka Bahari, Saka Bhakti Husada, Saka Dirgantara, Saka Taruna Bumi, Saka, Kalpataru, Saka Kencana, Saka Pariwisata, Saka Wira Kartika, Saka Widya Budaya Bakti, dan Saka Wanabakti.

saka bhayangkara
Anggota Saka Bhayangkara dengan lambang sakanya

Bentuk Lambang Saka Bhayangkara

Lambang Satuan Karya Pramuka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan. Masing-masing sisi berukuran panjang 5 cm. Dalam lambang tersebut termuat gambar-gambar yang meliputi:
  1. Perisai dengan ukuran : sisi atas 3,5 cm, sisi miring atas kanan dan kiri masing-masing 1 cm, garis tegak tinggi 8 cm, dan garis tegak mendatar 8 cm.
  2. Bintang tiga dengan garis tengah masing-masing 0,5 cm.
  3. Obor dengan tangkai setinggi 1,5 cm dan nyala api setinggi 1 cm.
  4. Gambar lambang Gerakan Pramuka yang berupa sepasang tunas kelapa yang simetris dengan ukuran garis tengah 1 cm, tinggi tunas 2 cm, dan panjang akar 0,5 cm.
  5. Tulisan "SAKA BHAYANGKARA" dengan huruf kapital.
Warna-warna dalam lambang Saka Bhayangkara , meliputi:
  1. Warna dasar : merah
  2. Warna dasar perisai bagian atas : kuning sedangkan bagian bawah : hitam.
  3. Warna tunas kelapa : kuning tua
  4. Warna obor : nyala api (merah), tangkai obor bagian bawah (putih), dan tangkai obor bagian atas (hitam dengan garis putih di tengahnya).
  5. Warna tiga bintang : kuning tua
  6. Warna tulisan : hitam
  7. Warna bingkai : hitam
Lambang Saka Bhayangkara
Lambang Saka Bhayangkara

Arti Kiasan Lambang Saka Bhayangkara

Setelah mengetahui bentuk, sekarang kita simak arti kiasan yang terkandung dalam lambang Satuan Karya Pramuka Bhayangkara. Arti lambang Saka Bhayangkara sebagaimana tertulis dalam Bab X Poin 1f PP Saka Bhayangkara adalah :
  1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah Pancasila.
  2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tribrata dan Catur Prasetya sebagai Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.
  3. Obor melambangkan sumber terang sejati.
  4. Api yang cahanya menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
    • Kesadaran;
    • Kewaspadaan (Kawaskitaan);
    • Kebijaksanaan.
  5. Tunas Kelapa menggambarkan Lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasannya.
  6. Keseluruhan Lambang Saka Bhayangkara mencerminkan sikap perilaku dan perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat, guna mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, yang mampu menunjang keberhasilan pembangunan, serta mampu menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemakaian Lambang Saka Bhayangkara

  1. Tanda Saka Bhayangkara dipakai oleh anggota Saka Bhayangkara, Dewan Saka Bhayangkara, Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida, Pamong Saka Bhayangkara, 
  2. Instruktur Saka Bhayangkara, Pimpinan Saka Bhayangkara dan Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara.
  3. Tanda Saka Bhayangkara dikenakan/dipakai pada waktu mengikuti kegiatan kepramukaan, dan selama yang bersangkutan masih aktif sebagai anggota Saka Bhayangkara.
  4. Tanda Saka Bhayangkara ditempatkan pada lengan baju seragam pramuka sebelah kiri sedangkan pada lengan baju sebelah kanan ditempatkan tanda lokasi.
Itulah sedikit tentang bentuk, arti kiasan, dan penggunaan (pemakaian) lambang Saka (Satuan Karya Pramuka) Bhayangkara.

Monday, February 17, 2014

Lagu Yel Holong Maholong

Lagu yel pramuka Holong Maholong. Apa yang terlintas di benak Kakak dan Adik saat mendengar adik-adik pramuka siaga atau pramuka penggalang menyanyikan lirik "holong ma holong dipathile tile..."?. Yap, itulah sepenggal lirik dari lagu yel pramuka dengan judul Holong Maholong ini.

Setiap saya mendengar lirik lagu ini dinyanyikan baik oleh pramuka siaga ataupun pramuka penggalang dibenak saya langsung terlintas sebuah kalimat, "tolong, Mak tolong saya di-patil lele". Bagi masyarakat Jawa, utamanya yang tinggal di pedesaan, akan familiar dengan kata di-patil lele. Di-patil lele mempunyai arti terkena sengat ikan Lele. 

Meski demikian saya tidak bisamemastikan apakah lirik lagu yel pramuka ini memang diinspirasi dari kalimat "tolong, Mak tolong saya di-patil lele" tersebut atau bukan. Yang pasti seperti beberapa lagu yel pramuka lainnya (seperti Yel Paramukadio dan Yel Pramuka Naik Munggah), lagu yel ini memanfaatkan permainan kata dan huruf. Sehingga lagu hasil kreatifitas para pramuka ini terdengar unik, menarik, dan lucu. Dan justru karena hal-hal tersebutlah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi lagu yel pramuka ini. Utamanya bagi anggota pramuka usia penggalang dan siaga.

lagu yel siaga penggalang


Lirik dan Video Lagu Yel Holong Maholong

Lagu yel ini diberikan judul Holong Maholong berdasarkan dua kata pertama yang terdapat di awal lirik lagu ini. Lirik selengkapnya adalah:

HOLONG MAHOLONG

Holong maholong
Dipathile-tile
Holong maholong
Dipathile-tile

Sunde-sunde
Ala sunde-sunde
Ala sunde-sunde
Saule

Pom pom pom

Sunde-sunde
Ala sunde-sunde
Ala sunde-sunde
Saule

Sedangkan untuk irama lagu yel ini, simak saja video yang telah dipersiapkan di bawah ini:


Terkait arti dan maksud dari lagu ini, jangan ditanya. Yang pasti, setiap kali mendengar lagu pramuka ini dinyanyikan langsung terlintas di benak saya; "Tolong, Mak tolong saya di-patil lele". Lagu bagaimana dengan Kakak-kakak dan Adik-adik?

Tuesday, February 11, 2014

Arti Kiasan Lambang (Badge) Kwarda Jawa Timur

Arti kiasan lambang (badge) Pramuka Kwarda Jawa Timur ini melengkapi artikel sebelumnya tentang arti kiasan lambang kwarda Jawa Tengah dan arti kiasan logo kwarda Jawa Barat. Sebagaimana diketahui, setiap kwartir daerah Geralkan Pramuka di Indonesia memiliki logo, lambang, atau lencana masing-masing. Logo-logo tersebut mengandung makna atau arti kiasan yang menyiratkan aspirasi, semangat, dan cita-cita pramuka di kawrtir daerah tersebut.

Lambang kwartir daerah yang disebut juga sebagai lencana wilayah atau badge kwarda merupakan salah satu tanda satuan bagian dari tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka. Penggunaannya dimaksudkan sebagai penanda lokasi, wilayah, atau kwartir daerah tempat seorang anggota pramuka bergabung. Sehingga seorang pramuka yang mengenakan bagde Jawa Timur dapat dipastikan merupakan anggota Gerakan Pramuka yang terdaftar atau berdomisili di wilayah Jawa Timur.

Selain digunakan sebagai bagian dari kelengkapan organisasi kwartir daerah, logo, lambang, lencana, atau badge kwarda di pasang juga di pakaian seragam pramuka. Baik pada anggota pramuka putri maupun putra, badge ini dipasang di lengan baju sebelah kanan di bawah pita kwartir cabang (pita lokasi kwarcab) dan pita nomor gugusdepan. Hal yang sama berlaku pada logo, lambang, lencana, atau badge kwarda Jawa Timur.

pramuka kwarda jawa timur
Anggota Pramuka kwarda Jawa Timur

Bentuk Logo Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur

Gambar logo, lambang, lencana, atau badge kwartir daerah Jawa Timur berbentuk perisai bersisi lima. Pada bagian atasnya terdapat tulisan "Jawa Timur" (dengan huruf kapital) berwarna merah dengan background putih. Di bawahnya terdapat sekumpulan gambar yang meliputi gunung, sepasang gapura candi, tugu pahlawan, tunas kelapa, gelombang laut, dan alun sungai.

Gambar selengkapnya dari lambang kwartir daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur adalah seperti berikut:

lambang (logo) kwarda Jawa Timur
Lambang (logo) kwarda Jawa Timur

Arti Kiasan Lambang Kwartir Daearh Jawa Timur

Sebagaimana telah disinggung di awal artikel, logo, badge, atau lambang kwartir daerah Gerakan Pramuka bukan sekedar sebagai penunjuk domisili keanggotaan seorang pramuka pada kwarda atau provinsi tertentu saja. Lambang ini pun menjadi media pendidikan bagi anggota pramuka. Serangkaian gambar tersebut memiliki makna dan arti kiasan yang melukiskan semangat, aspirasi, dan cita-cita anggota pramuka. Pun pada badge kwarda Jawa Timur.

Makna dan arti kiasan dalam badge atau lambang kwarda Jawa Timur dapat diuraikan sebagai berikut:

Perisai:perisai lima sisi merupakan simbol pancasila; melambangkan pramuka Jawa Timur dengan berpedoman pancasila siap menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.
Tulisan Jawa Timur:melambangkan kebulatan tekad dan jiwa pemberani pramuka Jawa Timur
Tugu Pahlawan:Tugu pahlawan dengan sepuluh bagian bangunan berdiri tegak melambangkan keteguhan semangat pahlawan yang sekaligus melambangkan dasadarma.
Gapura:Gapura bersisi dua dengan tiga tingkat melambangkan Candi Bentar sebagai bukti kejayaan Jawa Timur sejak masa silam. Gapura Bentar melambangkan kejuangan pramuka Jawa Timur.  
Sepasang Gapura:melambangkan pramuka putera-puteri sekaligus dwisatya dan dwidharma (kode kehormatan siaga).
Gapura bertingkat tiga:melambangkan Tri Satya. 
Gunung:menggambarkan topografi Jawa Timur dengan banyak gunung tinggi yang melambangkan cita – cita tinggi Pramuka Jawa Timur.
Gunung menggambarkan tanah yang subur dan kaya yang melambang pramuka Jawa Timur memiliki potensi tinggi, dan melambangkan cinta tanah air
Gelombang Samudera dan alun sungai:Gelombang samudera menunjukkan Jawa Timur yang dikelilingi lautan dan alun (ombak kecik) sungai menunjukkan sungai-sungai di Jawa Timur. Keduanya melambangkan pramuka Jawa Timur memiliki wawasan luas dan semangat pengabdian yang tinggi serta bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. 
Tunas Kelapa:melambangkan tekad tunggal pramuka sebagai penerus perjuangan bangsa yang berguna dalam situasi apapun dalam pembangunan juga dalam mencapai tujuan nasional.
Arti Kiasan warna

Warna Kuning:melambangkan kebebasan, kegairahan, kegembiraan, kedinamisan, sifat trengginas, dan kemakmuran.
Warna Biru:melambangkan kesetiaan, keikhlasan, ketenangan, dan kesukarelaan dalam mengabdi kepada ibu pertiwi.
Warna Hitam:melambangkan kekuatan, kewibawaan, sifat tatag, tangguh dan tanggon.
Warna Hijau:melambangkan kesuburan, kesegaran, ketenteraman, kemakmuran, kedamaian, sifat kematangan jiwa dan kesabaran.
Warna Merah:melambangkan keberanian, kebulatan tekad untuk menempuh rintangan dan halangan.
Warna Putih:melambangkan kesucian. 




Secara keseluruhan lambang kwartir daerah Jawa Timur melambangkan watak khas Pramuka Jawa Timur yang patriotik, tangguh, tanggon, trampil, dan trenggrinas, berjiwa Pancasila dengan berpegang teguh pada Satya dan Darma Pramuka, siap mengabdi kepada nusa dan bangsa pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya, menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Itulah arti kiasan yang terkandung dalam logo atau lambang kwartir daerah Jawa Timur.

Thursday, February 6, 2014

SKU Mengetahui Manfaat Penghijauan

SKU : Mengetahui manfaat penghijauan. Mengetahui dan dapat menjelaskan manfaat dari penghijauan merupakan salah satu syarat dan kecakapan umum (SKU) Pramuka Penggalang Ramu. Dengan mengetahui dan dapat menjelaskan manfaat penghijauan ini diharapkan seorang pramuka penggalang ramu memahami pentingnya peran dan fungsi penghijauan. Sehingga kemudian tergerak untuk berperan aktif dalam mengikuti kegiatan penghijauan.

Bagi seorang pramuka, penghijauan merupakan salah satu pengamalan langsung dari dasadarma yang kedua yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Karena penghijauan merupakan wujud dari pelestarian lingkungan. Secara bahasa penghijauan dapat diartikan sebagai : 1 proses, cara, perbuatan membuat supaya menjadi hijau; 2 penanaman (tanah atau lereng gunung yg gundul) dng pohon-pohonan agar udara menjadi sejuk dan bersih atau agar erosi dapat dicegah; (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan secara istilah penghijauan dapat diartikan sebagai kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan dengan berbagai jenis pohon yang bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan, atau meningkatkan fungsi lahan bagi lingkungan.

Karena itu seorang pramuka penggalang ramu diharapkan mengetahui dan memahami sehingga dapat mnenjelaskan manfaat penghijauan. Kemampuan ini menjadi bekal pemahaman dan menumbuhkan kecintaan terhadap kecintaan pada alam dan kelestarian lingkungan. Sehingga pada tingkat selanjutnya, seorang pramuka penggalang mampu melaksanakan kegiatan penghijauan di daerah atau lingkungannya (Syarat dalam SKU Penggalang Rakit). Bahkan memotivasi dan mengajak temannya untuk turut serta dalam kegiatan penghijauan (Syarat dalam SKU Penggalang Terap).

manfaat penghijauan
Pramuka ikut serta dalam penghijauan


Manfaat Penghijauan

Dengan mengetahui dan memahami manfat penghijauan menjadi bekal bagi seorang pramuka penggalang untuk berperan aktif dalam kegiatan penghijauan bahkan menjadi motor penggerak penghijauan terhadap teman-temannya. 

Adapun penghijauan sendiri mempunyai peran dan fungsi penting dalam kelestarian lingkungan dan untuk mengurangi kerusakan lingkungan mulai dari erosi, pencemaran udara, global warming, hingga bencana alam. Manfaat penghijauan yang hendaknya diketahui oleh para pramuka dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, yaitu:
  1. Manfaat secara hidrologis;
    Pohon yang ditanam dalam penghijauan mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air. Dengan semakin banyaknya pohon yang ditanam akan semakin banyak pula air yang tersimpan dalam tanah baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup (termasuk manusia), cadangan air di musim kemarau, maupun mencegah terjadinya banjir.
  2. Manfaat secara orologis;
    Adalah kemampuan akar pohon dalam mencegah erosi atau pengikisan tanah baik oleh air maupun angin.
  3. Manfaat secara  ekologis;
    Secara ekologis (keseimbangan lingkungan), pepohonan hasil penghijauan menjadi salah satu komponen biotik yang tidak terpisahkan dalam lingkungan. komponen biotik bersama abiotik inilah yang saling bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan selaras.
  4. Manfaat secara klimatologis;
    Secara klimatologis penghijauan akan menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) lewat fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Proses ini akan meningkatkan kualitas udara sekaligus mencegah dampak pemanasan global. 
  5. Manfaat secara edaphis;
    Secara edaphis pohon-pohon yang ditanam akan menjadi tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan mencari makan bagi berbagai spesies hewan.
  6. Manfaat secara estetis;
    Secara estetis (keindahan) penghijauan dapat mempercantik suatu kawasan atau tempat. Bahkan kerap kali pepohonan memiliki daya tarik keindahan tersendiri.
  7. Manfaat secara protektif;
    Secara protektif penghijauan dapat memberikan perlindungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia. Secara langsung melindungi dari terik matahari, angin kencang, penahan debu, dan peredam suara. Secara tidak langsung melindungi dari bencana banjir dan kekeringan (terkait dengan manfaat hidrologis).
  8. Manfaat secara higienis;
    Secara higienis penghijauan menjadi penyaring udara dimana pepohonan akan menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen. Pepohonan pun mempunyai kemampuan untuk menyerap berbagai jenis racun yang ada di udara. Selain itu akar-akar peppohonan mampu menyerap dan menyaring air dalam tanah tanah sehingga menjadi layak dikonsumsi.
  9. Manfaat secara edukatif;
    Secara edukatif, pohon hasil penghijauan mampu menjadi laboratorium alam yang dapat dimanfaatkan sebagai media belajar dan penelitian.
  10. Manfaat secara rekreatif;
    Secara rekreatif, kawasan yang telah dilakukan penghijauan mempunyai daya tarik estetis tersediri yang dapat digunakan sebagai tempat rekreasi dan hiburan.
  11. Manfaat secara ekonomis;
    Secara ekonomis pohon-pohon hasil reboisasi akan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Baik pada bunga, buah, batang, akar, dan berbagai bagian pohon lainnya.
Mengingat besar dan pentingnya manfaat penghijauan dan semakin maraknya kekrusakan lingkungan yang terjadi, seorang pramuka hendaknya bisa menjadi motor penggerak bagi masyarakat di sekitarnya dalam menyelamatkan lingkungan melalui gerakan penghijauan. Untuk dapat malukan hal tersebut tentunya harus dimulai dari yang paling dasar terlebih dahulu. Oleh karenanya seorang pramuka penggalang ramu wajib mengetahui manfaat penghijauan.

Monday, February 3, 2014

Arti Kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka

Arti kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka. Sebelum kita mempelajari arti kiasan yang terkandung dalam Tanda Pelantikan Pramuka kita pelajari dulu apa dan bagaimana tanda pelantikan tersebut, kapan diberikan kepada anggota pramuka, serta bagaimana cara mengenakan dan memasangnya di pakaian seragam pramuka.

Tanda Pelantikan Pramuka adalah salah satu dari Tanda Umum Gerakan Pramuka sehingga sekaligus menjadi bagian dari sistem Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tanda Pelantikan disematkan kepada seseorang saat pertama kali dilantik menjadi anggota pramuka dan dikenakan pada seragam pramukanya seumur hidup. Sehingga penyematan tanda pelantikan hanya dilakukan satu kali yaitu saat seseorang tersebut untuk pertama kalinya dilantik menjadi seorang pramuka.

Seumpama seorang pramuka siaga setelah berpindah golongan, kemudian menjadi tamu penggalang hingga akhirnya dilantik menjadi penggalang tidak perlu dilakukan penyematan tanda pelantikan kembali. Berbeda seumpama calon penggalang tersebut sebelumnya belum pernah menjadi pramuka siaga dan baru menjadi anggota pramuka saat usia penggalang tersebut maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Pun sama halnya bagi anggota pramuka penegak. Jika seorang calon penegak sebelumnya belum menjadi anggota penggalang ataupun siaga maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Namun jika sebelumnya, calon penegak tersebut telah menjadi pramuka penggalang maka tidak perlu dilakukan penyematan tanda pelantikan.

tanda pelantikan pramuka
Anggota pramuka putri dengan tanda pelantikan di kerah bajunya


Yang dimaksud sebagai pelantikan di sini adalah pelantikan seseorang menjadi anggota pramuka dan bukan pelantikan kecakapan umum (SKU). Sehingga tanda pelantikan ini pun berbeda dengan tanda kecakapan umum yang dikenakan di lengan baju sebelah kiri (pramuka siaga dan penggalang) atau  di lidah baju (pundak) bagi pramuka penegak dan pandega.

Bentuk dan Pemasangan Tanda Pelantikan


Tanda pelantikan terdiri atas dua macam yaitu tanda pelantikan untuk anggota pramuka putri dan tanda pelantikan untuk anggota putra. Keduanya mempunyai gambar dan warna yang sama namun berbeda bentuknya dan tempat pemasangannya pada pakaian seragam pramuka. Tanda pelantikan dibuat dari kain yang untuk pramuka putri berbentuk lingkaran sedangkan untuk anggota pramuka putra memiliki bentuk jajar genjang. Pada tanda pelantikan tersebut terdapat gambar tunas kelapa (lambang Gerakan Pramuka), padi dan kapas, bintang, lingkaran (roda) bergigi sepuluh, tulisan Gerakan Pramuka, serta titik sebanyak lima buah. Warna dasar tanda pelantikan adalah coklat tua. 

Bentuk tanda pelantikan selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Tanda Pelantikan Pramuka


Pemasangan tanda pelantikan tersebut berbeda antara anggota pramuka putra dengan anggota putri. Pada anggota pramuka putri, tanda pelantikan dipasang di kerah baju seragam pramuka sebelah kiri. Sedangkan pada anggota pramuka putra, tanda pelantikan dipasang pada saku baju pramuka sebelah kiri.

Arti Kiasan Tanda Pelantikan


Sebagaimana tanda-tanda pengenal lainnya dalam Gerakan Pramuka, tanda pelantikan memiliki arti kiasan. Hal ini mengingat fungsi tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang salah satunya adalah sebagai alat pendidikan.

Arti kiasan yang dimiliki oleh tanda pelantikan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
  1. Warna Coklat melambangkan warna tanah sebagai sumber kehidupan;
  2. Warna Kuning melambangkan kekuatan dan keagungan;
  3. Gambar Padi dan Kapas melambangkan kesuburan dan kemakmuran bangsa Indonesia di mana padi melambangkan sumber pangan dan kapas melambangkan sumber pakaian;
  4. Roda (lingkaran) bergigi sepuluh melambangkan Dasadarma;
  5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasan yang terkandung di dalamnya;
  6. Bintang bersudut lima di atas tunas kelapa mengiaskan Ketuhanan yang Maha Esa sekaligus cita-cita yang tinggi yang dimiliki oleh anggota Gerakan Pramuka;
  7. Tulisan Gerakan Pramuka melambangkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan atau kepanduan di Indonesia.
  8. Titik lima di pangkal padi kapas melambangkan pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa;


Itulah Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka mulai dari bentuk, bahan, gambar, cara pemasangannya pada seragam pramuka hingga arti dan kiasan yanag terkandung dalam gambar-gambar di dalamnya. Dengan mengenal seluk beluk tanda pelantikan tersebut semoga makin mempertebal semangat para pramuka dalam melatih dirinya untuk mempersiapkan diri dan ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.